Terbit: 22 July 2024 | Diperbarui: 23 July 2024
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Didanosine adalah untuk membantu mengontrol gejala HIV. Kenali lebih jauh mulai dari kegunaan, dosis, hingga efek sampingnya melalui ulasan di bawah ini. 

Didanosine: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Apa Itu Didanosine? 

Didanosine adalah obat untuk membantu mengendalikan gejala HIV serta mengurangi risiko penularannya pada orang lain.

Obat didanosine termasuk dalam golongan obat yang dikenal dengan nucleoside analog reverse transcriptase inhibitor (NRTI) yang digunakan dalam kombinasi rejimen antiretroviral terapi anti-HIV. 

Setelah masuk ke dalam tubuh, obat ini bekerja dengan menghambat atau menunda perkembangan penyakit pada pasien HIV dan meningkatkan kelangsungan hidup penderita baik jangka pendek maupun jangka panjang. 

Obat ini sudah disetujui oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA) sebagai obat perawatan HIV/AIDS. Agar pengobatan lebih efektif, didanosine umumnya dikombinasikan dengan obat antivirus lainnya menggunakan resep dokter. 

Manfaat Didanosine

Manfaat obat didanosine untuk membantu tubuh penderita HIV untuk mempertahankan sel-sel kekebalan tubuhnya agar tetap bekerja dengan baik. Sehingga menurunkan risiko komplikasi HIV (seperti infeksi baru atau kanker). 

Namun, perlu diketahui bahwa didanosine tidak bisa mencegah dan menyembuhkan penularan HIV sepenuhnya ke orang lain. 

Dosis Penggunaan Didanosine

Dosis obat didanosine ditentukan berdasarkan kondisi kesehatan, tingkat keparahan gejala, usia, jenis kelamin, dan riwayat medis lainnya.

Dewasa

Berikut ini dosis obat didanosine untuk dewasa dengan kombinasi obat antivirus lain: 

  • Pasien dengan BB <60 kg: 125 mg setiap 12 jam atau 250 mg sekali sehari.
  • Pasien dengan BB >60 kg: 200 mg tiap 12 jam atau 400 mg sekali sehari.

Dosis obat sebagai batas pelepasan tertunda:

  • Pasien dengan BB 20-<25 kg: 200 mg sekali sehari.
  • Pasien dengan BB 25-<60 kg: 250 mg sekali sehari.
  • Pasien dengan BB >60 kg: 400 mg sekali sehari.

Anak-Anak

Dosis obat didanosine untuk anak dengan kombinasi obat antivirus lainnya, yaitu: 

  • Pasien 3-8 Bulan: 100 mg / m2 tiap 12 jam.
  • Pasien >8 Bulan:120 mg / m2 tiap 12 jam, tidak melebihi dosis dewasa.
  • Sebagai batas pelepasan tertunda: > 6 thn sama seperti dosis dewasa.

Informasi tentang dosis obat ini sama sekali tidak menggantikan resep dokter. Harap selalu menggunakan obat apapun dengan resep dokter untuk keefektifan dan mengurangi risiko efek samping.

Cara Menggunakan Didanosine

Obat didanosine harus digunakan dengan benar guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti overdosis dan sebagainya.

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat didanosine yang perlu diketahui: 

  • Pastikan untuk menggunakan obat ini setelah mendapat rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Ikuti semua petunjuk pada label resep dokter dan baca semua panduan pengobatan.
  • Obat ini digunakan dengan kombinasi obat lain.
  • Minum obat saat perut kosong yaitu 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan di malam hari. 
  • Bila menggunakan obat kapsul, jangan membuka, menghancurkan, atau mengunyah kapsul. Kapsul harus langsung ditelan. 
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya. Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten. 
  • Apabila lupa menggunakan obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera gunakan ketika ingat. Hindari pemakaian obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat.

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat ini, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis apabila memiliki riwayat alergi pada obat didanosine. 
  • Konsultasikan pada dokter tentang kondisi Anda secara lengkap. Dokter akan memberikan perawatan terbaik dan resep obat untuk mengendalikan gejala HIV sesuai kondisi Anda.
  • Jangan berhenti menggunakan obat secara tiba-tiba, kecuali dengan anjuran dokter. 
  • Beri tahu dokter bila pernah atau sedang mengalami gejala pankreatitis (seperti mual, muntah yang tidak berhenti, atau sakit perut). 
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki gangguan hati dan ginjal. 
  • Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan, suplemen, atau produk herbal lainnya. 
  • Tidak di anjurkan digunakan pada wanita hamil dan ibu menyusui. 

Interaksi Obat Didanosine

Didanosine dapat berinteraksi dengan beberapa obat berikut: 

  • Allopurinol
  • Hidroksiurea
  • Hetadon
  • Orlistat
  • Isoniazid
  • Vincristine
  • Pentamidin
  • Gansiklovir
  • Kotrimoksazol
  • Ribavirin

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang dapat berinteraksi dengan obat ini. Oleh sebab itu, sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter mengenai obat apa saja yang sedang Anda gunakan. 

Efek Samping Didanosine

Berikut ini risiko efek samping yang mungkin terjadi, di antaranya: 

  • Mual
  • Muntah
  • Demam
  • Sakit perut

Efek samping sedang yang mungkin terjadi, termasuk:

  • Menggigil
  • Merasa lelah
  • Nyeri otot
  • Sakit perut
  • Detang jantung tidak teratur
  • Masalah pernapasan
  • Penurunan berat badan

Konsultasi pada dokter bila Anda mengalami efek samping lebih berat, seperti:

  • Urine berwarna gelap
  • Mata kuning
  • Tidak nafsu makan
  • Nyeri perut

Itulah pembahasan lengkap tentang didanosine mulai dari manfaat hingga efek sampingnya.  Tetap waspadai gejala efek samping yang ditimbulkan, karena setiap orang mungkin mengalami reaksi yang berbeda. Bila menemukan kejanggalan selama pengobatan, jangan tunda untuk memeriksakan kondisi ke dokter.

 

    1. MIMS. Didanosine. https://www.mims.com/philippines/drug/info/didanosine?mtype=generic. (Diakses pada 7 November 2023).
    2. Anonim. 2022. Didanosine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557863/. (Diakses pada 7 November 2023).
    3. Anonim. Didanosine. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6280-2294/didanosine-oral/didanosine-delayed-release-oral/details. (Diakses pada 7 November 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi