Terbit: 28 August 2024 | Diperbarui: 29 August 2024
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Diazepam adalah obat untuk mengatasi gangguan kecemasan, kejang, hingga kecanduan alkohol. Ketahui lebih jauh mengenai obat ini, mulai dari manfaat, dosis, hingga efek sampingnya dalam ulasan berikut. 

Diazepam: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Diazepam Obat Apa? 

Diazepam merupakan obat generik golongan benzodiazepin yang umumnya diberikan pada pasien sebagai pereda cemas (anti ansietas), anti kejang (antikonvulsan) dan pelemas otot. 

Cara kerja obat ini adalah dengan meningkatkan aktivitas neurotransmitter GABA atau gamma aminobutyric, yakni senyawa alami di dalam tubuh yang berfungsi menurunkan aktivitas saraf di otak. 

Obat Diazepam termasuk dalam kategori obat keras, penggunaan obat ini berada di bawah pengawasan dokter beserta resep yang diberikan. 

Manfaat Diazepam

Manfaat obat Diazepam secara umum adalah sebagai obat penenang. Berikut ini beberapa kondisi yang umumnya diatasi menggunakan Diazepam: 

  • Mengatasi gangguan kecemasan
  • Gejala penarikan alkohol (penghentian konsumsi alkohol pada seseorang yang kecanduan alkohol, gejalanya adalah seperti kesulitan tidur dan produksi keringat berlebih
  • Mengatasi kejang otot
  • Kejang akibat epilepsi
  • Digunakan untuk anestesi sebelum dilakukan prosedur medis. 

Selain kondisi-kondisi tersebut, mungkin masih ada indikasi lain yang dapat diatasi dengan obat Diazepam. Diskusikan dengan dokter mengenai fungsi obat ini.

Dosis Penggunaan Obat Diazepam

Diazepam tersedia dalam beberapa bentuk. Sediaan Diazepam meliputi tablet, cairan konsentrat, dan suppositoria (rektal). Pemberian dosis akan disesuaikan dengan kondisi penyakit dan kebutuhan pasien.

Berikut adalah dosis Diazepam yang disarankan berdasarkan sediaan dan kondisinya: 

Diazepam sediaan tablet:

Mengatasi gangguan kecemasan terkait insomnia (gangguan tidur): 

  • Dewasa: 5 -15 mg digunakan menjelang tidur. 
  • Lansia: Setengah dari dosis lazim (2,5 – 7,5 mg) digunakan menjelang tidur. 

Mengatasi kejang (epilepsi):

  • Dewasa: 2-60 mg per hari, digunakan dalam dosis terbagi. 
  • Lansia: Setengah dari dosis lazim.

Pemberian sebagai obat penenang sebelum tindakan operasi

  • Dewasa: 5-20 mg. 
  • Lansia: Setengah dari dosis lazim. 
  • Anak-anak: 2-10 mg.

Mengatasi gangguan kecemasan berat:  

  • Dewasa: 2-10 mg, 2-4 kali per hari tergantung pada tingkat keparahan pasien. 
  • Lansia: Setengah dari dosis lazim (1-5 mg)  2-4 kali per hari. 
  • Anak-anak: 1-2,5 mg, 3-4 kali per hari.

Mengatasi otot tegang

  • Dewasa: 2-15 mg per hari digunakan dalam dosis terbagi. Dosis dapat ditingkatkan hingga 60 mg per hari pada gangguan kejang yang tergolong parah misalnya cerebral palsy).
  • Lansia: Setengah dari dosis lazim.
  • Anak-anak: 2-40 mg per hari, digunakan dalam dosis terbagi, 

Terapi gejala putus alkohol: 

  • Dewasa:  Dosis awal 5-20 mg per hari, 2-4 kali dilanjutkan 5 mg, 3-4 kali per hari atau sesuai kebutuhan. 
  • Lansia: Dosis awal 5 mg per hari, dilanjutkan 2,5 mg, 3-4 kali per hari atau sesuai kebutuhan. 

Diazepam sediaan Injeksi

Mengatasi gangguan kecemasan berat:  

  • Dewasa: 2-10 mg, diberikan melalui IM atau injeksi IV (intravena) lambat. Dapat diulang setelah 4 jam tergantung pada tingkat keparahan pasien. 
  • Lansia: Setengah dari dosis lazim (1-5 mg)  2-4 kali. 

Mengatasi otot tegang: 

  • Dewasa: 5-10 mg, diberikan melalui IM atau IV injeksi lambat. Dapat diulangi setelah 4 jam.
  • Lansia: Setengah dari dosis lazim.
  • Anak-anak: 5-10 mg, diberikan melalui IM atau IV injeksi lambat. Dapat diulangi setelah 4 jam.

Pemberian sebagai obat penenang sebelum tindakan operasi

  • Dewasa: 10-20 mg. Dosis dapat ditingkatkan, tergantung respon dan kebutuhan pasien. 
  • Lansia: Setengah dari dosis lazim. 
  • Anak-anak: 0,2 mg/kg, diberikan melalui injeksi lambat. 

Terapi gejala putus alkohol: 

  • Dewasa: 10-20 mg, diberikan melalui injeksi IM atau IV. Dosis dapat ditingkatkan tergantung tingkat keparahan pasien. 
  • Lansia: Setengah dari dosis lazim.

Mengatasi kejang (epilepsi):

  • Dewasa: 10-20 mg, diberikan melalui IM atau IV injeksi lambat. 
  • Anak usia 1 bulan:  0,2- 0,5 mg, diberikan melalui IM atau injeksi lambat setiap 2-5 menit. Maksimal 5 mg. 
  • Anak usia >5 tahun: 1 mg diberikan melalui IM atau injeksi lambat setiap 2-5 menit. Dosis maksimal 10 mg. 

Diazepam sediaan suppositoria

Mengatasi kejang (epilepsi)

  • Dewasa: 0,5 mg/kg, dapat diulang setiap 12 jam. Dosis maksimal 30 mg. 
  • Lansia: Setengah dari dosis lazim. 
  • Anak usia 2-5 tahun: 0,5 mg/kg
  • Anak usia 6-11 tahun: 0,3 mg/kg. 
  • Anak usia >12 tahun: 0,2 mg/kg. 

Mengatasi otot tegang, gangguan kecemasan berat, dan obat penenang sebelum operasi

  • Dewasa: 0,5 mg/kg. Dosis dapat diulang setiap 12 jam. Dosis maksimal 30 mg.
  • Lansia: 0,25 mg/kg. Dosis dapat diulang setiap 12 jam. Dosis maksimal  30 mg. 
  • Anak usia >1 tahun: 0,5 mg/kg. Dosis dapat diulang setiap 12 jam. Dosis maksimal 30 mg.

Informasi dosis di atas tidak menggantikan resep dokter. Gunakan Diazepam sesuai dengan petunjuk dokter dan jangan pernah mengganti dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter maupun apoteker.

Cara Menggunakan Obat Diazepam

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Diazepam  yang perlu diketahui:

  • Pastikan untuk menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari  dokter atau apoteker yang menangani Anda. 
  • Pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Obat ini dapat digunakan sebelum atau sesudah makan. 
  • Jika dalam sediaan cair, obat harus dilarutkan dalam air sebelum digunakan. 
  • Jika dalam sediaan tablet, telan tablet Diazepam secara utuh dengan bantuan air. Jangan membelah atau menghancurkan obat. 
  • Sediaan Diazepam suppositoria hanya diberikan melalui rektum dan tidak dapat diberikan secara oral.
  • Simpan obat di tempat bersuhu ruang dan terhindar dari paparan sinar matahari. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Diazepam ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter bila memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap  Cholestyramine dan komponen lain yang terkandung dalam obat ini
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat gangguan ginjal, gangguan hati, myasthenia gravis, sleep apnea, depresi, gangguan kepribadian, riwayat masalah alkohol dan narkotika, kadar albumin rendah, arteriosclerosis, lansia (usia di atas 65 tahun). 
  • Obat ini masuk ke dalam kategori D penggunaan pada ibu hamil yang artinya obat ini berisiko memberikan dampak buruk pada janin. 
  • Obat ini dapat terserap ke dalam ASI.
  • Diskusikan dengan dokter bila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui sebelum menggunakan obat ini. 
  • Obat Diazepam tidak digunakan untuk jangka panjang. Konsultasikan kembali dengan dokter jika kondisi tidak membaik dalam waktu 4 minggu.
  • Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin berat setelah menggunakan obat ini. Diazepam dapat menyebabkan kantuk. 

Interaksi Obat Diazepam

Berikut adalah jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan Diazepam:

  • Obat antipsikotik untuk mengatasi masalah kesehatan mental
  • Antidepresan
  • Antikonvulsan
  • Hipnotik
  • Antihistamin
  • Obat penghilang rasa sakit
  • Obat-obatan HIV
  • Obat antijamur
  • Proton pump inhibitor
  • Disulfiram
  • Isoniazid

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada obat lain yang dapat menyebabkan interaksi jika digunakan secara bersamaan dengan Diazepam. Informasikan ke dokter mengenai obat apa saja yang sedang Anda gunakan, termasuk obat resep, suplemen, atau produk herbal.

Efek Samping Diazepam

Obat-obatan jenis apapun berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan Diazepam. Beberapa efek samping yang mungkin timbul dari obat Diazepam adalah sebagai berikut ini:

Efek samping yang umum terjadi:

  • Mengantuk
  • Kebingungan
  • Masalah koordinasi atau mengendalikan gerakan
  • Gemetar atau tremor

Efek samping yang lebih serius tapi lebih jarang terjadi:

  • Napas lambat dan dangkal
  • Kulit dan bagian putih mata menguning
  • Amnesia ringan
  • Halusinasi
  • Delusi
  • Mudah terjatuh
  • Perubahan suasana hati yang tidak biasa (terutama pada anak dan lansia)

Efek samping lainnya:

  • Ruam kulit
  • Mengi
  • Sesak dada atau tenggorokan
  • Kesulitan bernapas dan berbicara
  • Pembengkakan pada mulut, bibir, lidah, tenggorokan yang menandakan reaksi alergi serius.

Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.

Jika Anda merasakan gejala efek samping serius, segera diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan hentikan penggunaan obat.

 

  1. Anonim. Diazepam. https://www.nhs.uk/medicines/diazepam. (Diakses pada 4 Januari 2024) 
  2. Anonim. Diazepam. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6306/diazepam-oral/details. (Diakses pada 4 Januari 2024). 
  3. Anonim. Diazepam. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diazepam?mtype=generic. (Diakses pada 4 Januari 2024).
  4. Anonim. 2023. Diazepam. https://www.drugs.com/diazepam.html. (Diakses pada 4 Januari 2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi