Terbit: 18 September 2024 | Diperbarui: 19 September 2024
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Chlorpheniramine Maleate atau CTM adalah obat untuk mengatasi gejala alergi. Kenali lebih jauh obat ini, mulai dari manfaat, dosis yang tepat,hingga efek sampingnya dalam ulasan berikut. 

Chlorpheniramine Maleate (CTM): Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Rangkuman Informasi Obat

Nama Chloepheniramine Maleate
Golongan Obat  Antihistamin dan ekspektoran
Sediaan Tablet dan sirup
Kandungan Chlorpheniramine Maleate
Manfaat Meredakan gejala alergi (flu, gatal, demam)
Dosis  1/4-1 tablet sebanyak 3-4 kali sehari (tergantung usia)
Cara Pakai Oral
 Efek Samping Mengantuk, efek antimuskarin

Chlorpheniramine Maleate Obat Apa? 

Chlorpheniramine Maleate merupakan obat yang masuk dalam kelompok antihistamin.  Obat ini biasanya digunakan untuk meredakan gejala alergi yang disebabkan oleh obat-obatan, makanan, gigitan serangga, atau debu.  

Cara kerja obat CTM adalah dengan mengurangi atau menghambat efek histamin kimia alami di dalam tubuh saat terpapar alergen atau zat pemicu alergi. Dengan begitu, gejala alergi dapat mereda. 

Umumnya, obat Chlorpheniramine Maleate juga digunakan sebagai pengobatan gejala batuk dan pilek.  

Manfaat Chlopheniramine Maleate 

Manfaat utama obat Chlorpheniramine Maleate adalah untuk meredakan dan mengobati beberapa gejala alergi, seperti: 

  • Pilek
  • Bersin-bersin
  • Mata berair
  • Flu
  • Demam 
  • Gatal-gatal

Selain bermanfaat untuk mengatasi gejala-gejala alergi, obat ini juga bermanfaat untuk mengatasi masalah urtikaria.

Obat CTM juga dapat digunakan sebagai pengobatan darurat pada orang yang mengalami reaksi anafilaktik. Namun, Anda perlu ingat bahwa obat ini tidak bisa digunakan untuk mengobati penyebab alergi atau mempercepat pemulihan. 

Dosis Penggunaan Obat Chlopheniramine Maleate

Obat ini tersedia dalam dua bentuk sediaan, yaitu tablet atau kaptabs dan sirup. Berikut dosis obat Chlorpheniramine Maleate untuk meredakan gejala alergi berdasarkan bentuk sediaannya: 

Dosis CTM Tablet: 

  • Dewasa: 4 mg, setiap 4-6 jam sekali. Dosis maksimal 24 mg per hari. 
  • Lansia: Mulai dari dosis yang lebih rendah. Dosis maksimal 12 mg per hari. 
  • Anak usia kurang dari 2 tahun: 1 mg per hari.
  • Anak usia 2-5 tahun: 1 mg, setiap 4-6 jam sekali. Dosis maksimal 6 mg per hari. 
  • Anak usia 6 – 12 tahun: 2 mg, setiap 4-6 jam sekali. Dosis maksimal 12 mg dalam sehari.
  • Anak usia di atas 12 tahun: 4 mg, setiap 4-6 jam sekali. Dosis maksimal 24 mg per hari. 

Dosis CTM Sirup (Khusus untuk Anak)

  • Usia  2-6 tahun: 1/2 sendok takar, 3 kali dalam sehari. 
  • Usia 6-12 tahun: 1 sendok takar, 3 kali dalam sehari. 

Cara Menggunakan Obat Chlorpheniramine Maleate

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Chlorpheniramine Maleate yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Chlorpheniramine Maleate sediaan oral dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
  • Bila obat dalam bentuk tablet, telan obat secara utuh dengan bantuan segelas air. Jangan membelah atau menghancurkan obat. 
  • Bila obat dalam bentuk sirup, gunakan sendok takar khusus yang sudah disediakan. Kocok obat sebelum digunakan. 
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di waktu yang sama setiap harinya. Pastikan terdapat interval antara satu dosis dengan dosis berikutnya. 
  • Apabila lupa menggunakan obat pada waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan obat ketika ingat.
  • Bila gejala alergi tidak kunjung mereda bahkan setelah 7 hari pengobatan, segera konsultasikan kembali ke dokter. 
  • Simpan obat di suhu ruang, dalam wadah tertutup, dan terhindar dari paparan sinar matahari. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Chlorpheniramine Maleate ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan ke dokter bila Anda memiliki alergi atau hipersensitif terhadap kandungan Chlorpheniramine Maleate. 
  • Informasikan ke dokter bila Anda memiliki riwayat alergi tertentu. 
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat serangan asma akut, glaukoma, pembesaran prostat, dan penyumbatan pada perut atau usus.  
  • Hindari mengonsumsi alkohol selama menjalani pengobatan menggunakan obat ini. 
  • Bicarakan dengan dokter bila dalam 14 hari terakhir Anda sedang menjalani pengobatan dengan monoamine oxidase inhibitors (MAOI). 

Tingkat Keamanan Obat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Obat Chlorpheniramine Maleate menurut United States Food and Drug Administration (USFDA) masuk ke dalam kategori B. Itu artinya, studi percobaan pada hewan membuktikan tidak adanya risiko efek samping terhadap janin. 

Akan tetapi, belum ada studi terkontrol pada manusia untuk memastikan apakah efek yang sama juga berlaku. Sehingga, obat ini hanya boleh digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari risikonya. 

Sementara pada ibu hamil, belum diketahui apakah obat Chlorpheniramine Maleate dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Meski begitu, tetap diskusikan pada dokter bila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.

Interaksi Obat Chlorpheniramine Maleate

Berikut ini adalah beberapa daftar obat lain yang memiliki interaksi dengan obat Chlorpheniramine Maleate yaitu:

  • Penghambat  Oxidase Inhibitor (MAOI) 
  • Antikolinergik
  • Depresan SSP (barbiturat, hipnotik, analgesik opioid, obat penenang, antipsikotik) 
  • Phenytoin

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada obat lainnya yang bisa menimbulkan interaksi obat bila digunakan bersama Chlorpheniramine Maleate. Informasikan ke dokter mengenai pengobatan lain yang mungkin sedang Anda jalani untuk menghindari terjadinya interaksi  obat. 

Efek Samping Chlorpheniramine Maleate

Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul dari penggunaan obat Chlorpheniramine Maleate: 

  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Mual
  • Muntah
  • Ruam
  • Gatal
  • Sesak napas.

Obat ini juga bisa menyebabkan rasa kantuk, sehingga Anda harus berhati-hati jika ingin mengonsumsinya ketika membawa kendaraan sendiri atau bekerja dengan alat berat.

Beberapa efek samping CTM lainnya seperti:

  • Tekanan darah rendah
  • Otot menjadi lemah
  • Sakit kepala
  • Gangguan saluran pencernaan
  • Efek antimuskarinik
  • Tinnitus
  • Kelainan darah

Apabila Anda menemukan gejala efek samping yang telah disebutkan di atas, hentikan penggunaan obat dan segera temui dokter.

 

  1. Us National Library of Medicine: Chlorpheniramine. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682543.html. (Diakses pada 17 Januari 2024). 
  2. Multum Cerner. Chlorpheniramine. https://www.drugs.com/mtm/chlorpheniramine.html. (Diakses pada 17 Januari 2024). 
  3. Anonim. Chlorpheniramine. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/chlorphenamine?mtype=generic. (Diakses pada 17 Januari 2024). 
  4. NIH UK. Chlorpheniramine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501530/#:~:text=Small%20(2%20to%204%20mg,before%20lactation%20is%20well%20established. (Diakses pada 17 Januari 2024).
  5. Wigle Rozek Patraicia, Et al. Pregnancy and OTC Cough, Cold, and Analgesic Preparations. https://www.uspharmacist.com/article/pregnancy-and-otc-cough-cold-and-analgesic-preparations. (Diakses pada 17 Januari 2024).
  6. Anonim. Chlorpheniramine Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/chlorpheniramine.html. (Diakses pada 17 Januari  2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi