Cefixime – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Terbit: 25 February 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

DokterSehat.Com – Cefixime obat apa? Cefixime adalah antibiotik untuk mengobati berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Obat cefixime termasuk obat antibiotik kelas cephalosporins, yang bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.

Cefixime – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Manfaat Cefixime

Meski cefixime adalah obat yang bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit akibat bakteri, namun obat ini tidak bisa digunakan untuk mengobati penyakit akibat virus. Setelah mengetahui penjelasan awal tentang obat ini, Anda harus mengetahui lebih lanjut mengenai fungsi cefixime, dosis cefixime, dan komposisi cefixime.

Seperti penjelasan sebelumnya, karena cefixime adalah obat yang efektif untuk menyembuhkan penyakit akibat bakteri dan bukan virus. Jadi, Anda tidak dapat mengonsumsi obat tersebut ketika terjangkit penyakit pilek atau flu yang disebabkan oleh virus.

Sementara itu, fungsi cefixime adalah untuk menghambat biosintesis dan menghentikan pembentukan dinding sel yang mengakibatkan kematian sel bakteri penginfeksi. Selain itu, manfaat cefixime adalah untuk membantu mengobati penyakit infeksi sinus pada pasien yang alergi penisilin, penumonia, dan shigella. Komposisi cefixime adalah 100 mg di setiap kapsulnya.

Setelah mengetahui informasi awal tentang cefixime obat apa, kenali lebih jauh tentang cefixime 100 mg ini melalui penjelasan di bawah ini.

Nama: Cefixime
Nama Dagang: Suprax
Kelas: Antibiotik cephalosporin generasi ketiga
Obat lain yang dalam jenis kelas yang sama: cefdinir, cefditoren, cefixim, ceftazidim, cefotaxim, ceftizoxime, ceftriaxone
Bentuk sediaan: tablet 400mg, suspensi oral 100 mg/5 ml, suspensi oral 200 mg/5 ml, suspensi oral 500 mg/5 ml.

Dosis Cefixime dan Indikasi Obat untuk Dewasa

Perlu diperhatikan bahwa dosis cefixime yang disertakan di bawah ini adalah dosis umum. Dokter Anda bisa saja meresepkan dosis yang berbeda tergantung dengan kondisi masing-masing pasien melalui pertimbangan khusus.

  • Bronkitis akut & eksaserbasi akut dari bronkitis kronis

400 mg/hari PO di dosis tunggal atau dibagi setiap 12 jam.

  • Otitis media

400 mg/hari PO di dosis tunggal atau dibagi setiap 12 jam.

  • Faringitis/Tonsilitis

400 mg/hari PO di dosis tunggal atau dibagi setiap 12 jam.

  • Gonore tanpa komplikasi

Dosis cefixime untuk gonore: 400 mg PO sekali ditambah azitromisin 1 g PO sekali (lebih disukai) atau alternatif doxycycline 100 mg PO setiap 12 jam selama 7 hari. Meski begitu, obat ini tidak diindikasikan sebagai pengobatan lini pertama.

  • Dosis cefixime dewasa untuk infeksi saluran kemih tanpa komplikasi

400 mg/hari PO di dosis tunggal atau dibagi setiap 12 jam.

  • Deman tifoid

15-20 mg/kg/hari PO dibagi setiap 12 jam selama 7-14 hari.

  • Modifikasi Dosis Cefixime

Gangguan ginjal

  • CrCl> 60 mL/menit: penyesuaian dosis tidak perlu.
  • CrCl 21-60 mL/menit: 260 mg/hari PO.
  • CrCl <20 mL/menit: 200 mg/hari.
  • Pertimbangan dosis

Organisme rentan yang dituju:

Escherichia coli, Haemophilus influenzae, Neisseria gonorrhoeae, Proteus mirabilis, Streptococcus pneumoniae, Streptococcus pyogenes, Enterobacteriaceae, Salmonella spp, Serratia spp, Shigella spp.

Dosis Cefixime dan Indikasi untuk Anak

Dosis cefixime anak dibagi menjadi beberapa bagian, di antaranya:

Penggunaan untuk bronkitis akut & eksaserbasi akut dari bronkitis kronis

  • Usia <6 bulan: Keamanan dan efektivitas belum dapat dipastikan.
  • Usia 6 bulan-12 tahun, >50 kg: 8 mg/kg/hari PO di dosis tunggal atau dibagi setiap 12 jam; tidak melebihi 400 mg/hari.
  • Usia >12 tahun: 400 mg/hari PO di dosis tunggal atau dibagi setiap 12 jam.

Dosis anak untuk otitis media

  • Usia <6 bulan: Keamanan dan efektivitas obat Cefixime belum dapat dipastikan.
  • Usia 6 bulan-12 tahun, >50 kg: 8 mg/kg/hari PO di dosis tunggal atau dibagi setiap 12 jam; tidak melebihi 400 mg/hari.
  • Usia >12 tahun: 400 mg/hari PO di dosis tunggal atau dibagi setiap 12 jam.

Dosis anak untuk faringitis/tonsilitis

  • Usia <6 bulan: Keamanan dan efektivitas obat Cefixime belum dapat dipastikan.
  • Usia 6 bulan-12 tahun, >50 kg: 8 mg/kg/hari PO di dosis tunggal atau dibagi setiap 12 jam; tidak melebihi 400 mg/hari.
  • Usia >12 tahun: 400 mg/hari PO di dosis tunggal atau dibagi setiap 12 jam.

Gonore tanpa komplikasi

Gonore serviks atau gonore uretra

  • Usia <6 bulan: Keamanan dan efektivitas obat Cefixime belum dapat dipastikan.
  • Usia 6 bulan-12 tahun, >50 kg: 8 mg/kg/hari PO dengan dosis tunggal atau dosis terbagi setiap 12 jam; tidak melebihi 400 mg/hari.
  • Usia >12 tahun: 400 mg PO sekali ditambah azitromisin 1 g dosis tunggal atau doxycycline 100 mg PO setiap 12 jam selama 7 hari.

Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi

  • Usia <6 bulan: Keamanan dan efektivitas belum dapat dipastikan.
  • Usia 6 bulan-12 tahun, >50 kg: 8 mg/kg/hari PO di dosis tunggal atau dibagi setiap 12 jam; tidak melebihi 400 mg/hari.
  • Usia >12 tahun: 400 mg/hari PO di dosis tunggal atau dibagi setiap 12 jam.

Demam tifoid

  • 15-20 mg/kg/hari PO dibagi setiap 12 jam selama 7-14 hari. Tidak melebihi 400 mg/hari.

Hal penting lain yang harus diperhatikan adalah apabila secara tidak sengaja Anda melewatkan penggunaan cefixime, segera konsumsi obat cefixime apabila jeda jadwal dengan jadwal berikutnya tidak terlalu dekat. Apabila waktunya berdekatan, jangan mencoba untuk menggandakan dosis cefixime.

Efek Samping Penggunaan Obat

Pada umumnya cefixime jarang menimbulkan efek samping. Meski efek samping bisa terjadi, dampak akan hilang dengan sendirinya setelah tubuh mampu menyesuaikan dengan obat ini

Frekuensi Kejadian >10%

  • Diare (16%)

Frekuensi tidak ditetapkan

  • Sakit perut.
  • Candidiasis.
  • Pusing.
  • Pencernaan yang terganggu.
  • Transaminase meningkat.
  • Eosinofilia.
  • Eritema multiforme.
  • Demam.
  • Perut kembung.
  • Sakit kepala.
  • Peningkatan nitrogen urea darah (BUN).
  • Peningkatan kreatinin.
  • Leukopenia.
  • Mual.
  • Waktu protrombin yang berkepanjangan (PT).
  • Pruritus.
  • Kolitis pseudomembran.
  • Ruam.
  • Sindrom Stevens-Johnson.
  • Trombositopenia.
  • Urtikaria.
  • Vaginitis.
  • Muntah.

Konsumsi cefixime dalam waktu lama dan berulang kali dapat menyebabkan terjadinya infeksi sekunder. Jika infeksi sekunder terjadi, biasanya dokter akan memberikan antibiotik lain untuk menanganinya.

Karena cefixime bisa menghambat pembekuan darah, semua kegiatan yang berisiko menimbulkan cedera dan memar sebaiknya Anda hindari. Sedangkan, jika Anda mengalami pembengkakan pada mulut atau wajah, ruam pada kulit, atau bahkan sulit bernapas setelah menggunakan cefixime, kemungkinan Anda alergi terhadap obat ini. Segera hentikan pemakaian dan temui dokter, terutama jika efek samping yang muncul makin buruk.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi