Terbit: 2 September 2024 | Diperbarui: 3 September 2024
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Benzodiazepin adalah obat penenang yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan, serangan panik, atau gangguan tidur (insomnia). Kenali lebih jauh manfaat, dosis, hingga efek sampingnya dalam ulasan berikut ini. 

Benzodiazepin: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Rangkuman Informasi Benzodiazepin

Nama Obat Benzodiazepin
Merek Dagang Ducene®, Valium® , Alepam®, Murelax®, Serepax®, Alodorm®, Mogadon®, Euhypnos®, Normison®, Xanax®, Kalma®, Alprax®
Golongan Obat Antidepresan
Kategori Obat Obat resep
Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui Kategori D. Terdapat bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Manfaat Obat Mengurangi kecemasan
Kontraindikasi Obat
  • Phenothiazines
  • Opioids
  • Barbiturates
  • Monoamine oxidase (MAO) inhibitors
  • Antidepresan lainnya
Dosis obat
  • Alprazolam (Xanax®): 2-3 mg total / hari
  • Chlordiazepoxide (Librium®): 30-40 mg total / hari
  • Clonazepam (Klonopin®): 1-4 mg total / hari dalam dosis terbagi
  • Diazepam (Valium®): 15-30 mg total / hari
  • Lorazepam (Ativan®): 2-8 mg total / hari
  • Oxazepam (Serax®)90 mg total / hari
Sediaan Obat  Tablet dan injeksi

Benzodiazepin Obat Apa? 

Benzodiazepin adalah kelas obat yang bekerja di sistem saraf pusat dan digunakan untuk berbagai kondisi medis seperti gangguan kecemasan, kejang, mengendurkan otot, mempercepat tidur, dan untuk menghentikan kebiasaan konsumsi minuman beralkohol.

Obat yang sering disebut benzo ini mempengaruhi reseptor spesifik di otak yang disebut gamma-aminobutyric acid-A (GABA-A) receptors.

Penggunaan jangka pendek dari golongan obat ini umumnya aman dan efektif. Namun, penggunaan jangka panjang masih menjadi kontroversi karena efek samping yang ditimbulkannya.

Fungsi Benzodiazepin

Obat Benzodiazepin mengandung senyawa kimia yang dapat menambah efek menenangkan yang sudah diproduksi oleh tubuh. Penggunaan obat ini menjaga otak dalam keadaan lebih tenang. 

Pada penderita gangguan cemas, obat ini berfungsi menghambat aktivitas sel otak yang berlebihan dan menimbulkan rasa cemas. Berikut ini beberapa kondisi medis lain yang umumnya diobati dengan obat Benzodiazepin: 

  • Gangguan tidur (insomnia)
  • Gangguan serangan panik 
  • Kejang 
  • Kekakuan otot

Selain kondisi di atas, obat ini mungkin digunakan untuk indikasi penyakit yang tidak tercantum dalam informasi ini. Bicarakan dengan dokter untuk mengetahui fungsi obat. 

Dosis Penggunaan Benzodiazepin

Pada dasarnya, dosis obat Benzodiazepine akan bervariasi tergantung pada pasien dan riwayat penggunaan obat penenang. Berikut ini adalah jenis-jenis obat yang termasuk ke dalam golongan benzodiazepin disertai dengan dosisnya (untuk orang dewasa).

  • Alprazolam (Xanax®)

Dosis awal adalah 0,25 mg dua hingga tiga kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 0,5-1 mg setiap hari setiap 3-4 hari. Dosis terapi yang biasa adalah 2-3 mg total/hari, dengan dosis dua kali sehari atau tiga kali sehari. Dosis maksimum adalah 4 mg/hari.

  • Chlordiazepoxide (Librium®)

Dosis oral awal adalah 5-10 mg setiap hari hingga dua kali sehari. Dosisnya dapat ditingkatkan 5 mg setiap hari. Dosis terapi yang biasa adalah 30-40 mg total / hari, dengan dosis dua kali sehari atau tiga kali sehari. Dosis intramuskuler (IM) 50-100 mg dapat diberikan setiap 4 jam jika diperlukan untuk penghentian alkohol.

  • Clonazepam (Klonopin®)

Dosis awal adalah 0,25 mg setiap hari hingga dua kali sehari. Dosisnya dapat ditingkatkan 0,125-0,25 mg setiap hari atau dua kali sehari setiap 2-3 hari. Dosis terapi yang biasa adalah 1-4 mg total/hari dalam dosis terbagi.

  • Diazepam (Valium®)

Dosis awal adalah 2 mg, dua hingga empat kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 1-2 mg setiap hari. Dosis terapi yang biasa adalah 15-30 mg total/hari, dengan dosis dua kali sehari atau tiga kali sehari. Dosis IM 10 mg dapat diberikan setiap 4 jam jika diperlukan untuk penghentian alkohol.

  • Lorazepam (Ativan®)

Dosis awal adalah 0,5 mg dua kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 1 mg setiap hari dalam dosis terbagi (dua kali sehari atau tiga kali sehari). Dosis terapi yang biasa adalah 2-8 mg total/hari, dengan dosis dua kali sehari atau tiga kali sehari.

  • Oxazepam (Serax®)

Dosis awal adalah 10-15 mg setiap hari. Dosis dapat ditingkatkan 10 mg setiap hari dalam dosis terbagi (tiga kali sehari). Dosis terapi yang biasa adalah 90 mg total/hari, dengan dosis tiga kali sehari.

Cara Menggunakan Obat Benzodiazepin

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Benzodiazepin yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri. 
  • Obat ini hadir dalam sediaan oral (tablet) dan injeksi. 
  • Bila obat dalam sediaan tablet, telan obat dalam keadaan utuh dengan bantuan segelas air. Jangan membelah atau menghancurkan obat. 
  • Obat dalam bentuk cairan injeksi hanya diberikan oleh petugas medis yang diberi wewenang oleh dokter. 
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di waktu yang sama setiap harinya.Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten. 
  • Apabila lupa menggunakan obat pada waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan obat ketika ingat.
  • Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dulu. 
  • Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba, kecuali dengan arahan dari dokter.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala selama Anda menjalani pengobatan menggunakan obat Benzodiazepin.
  • Simpan obat di suhu ruang, dalam wadah kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Benzodiazepin ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter bila memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap kandungan obat.
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat gangguan liver, gangguan ginjal, hipertensi, penyakit jantung, dan lemah otot. 
  • Beri tahu dokter bila Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, suplemen, atau produk herbal lainnya. 
  • Bicarakan dengan dokter bila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui. 
  • Hindari mengonsumsi alkohol selama menjalani pengobatan dengan Benzodiazepin. Penggunaan obat golongan ini bersama alkohol dapat menimbulkan efek depresi napas (pernapasan lambat). 
  • Apabila obat sudah tidak lagi digunakan, jangan buang obat sembarangan. Buanglah obat dengan aman atau mintalah petunjuk apoteker atau dokter. 

Interaksi Obat Benzodiazepin

Menggunakan obat Benzodiazepin bersama obat lain yang dapat menekan sistem saraf pusat mungkin dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang lebih serius. Berikut adalah beberapa obat yang sebaiknya tidak digunakan secara bersamaan dengan Benzodiazepin: 

  • Phenothiazines
  • Opioids
  • Barbiturates
  • Monoamine oxidase (MAO) inhibitors
  • Antidepresan lainnya
  • Obat-obatan terlarang seperti heroin

Selain daftar obat di atas, kemungkinan masih ada jenis obat lainnya yang tidak boleh digunakan berbarengan dengan obat Benzodiazepin. Konsultasi dengan dokter diperlukan sebelum mengambil tindakan apa pun.

Efek Samping Benzodiazepin

Pada kondisi tertentu, setiap obat berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan obat ini. Berikut adalah efek samping obat Benzodiazepin: 

  • Kantuk 
  • Pusing
  • Mual
  • Muntah 
  • Mulut kering

Kondisi-kondisi di atas merupakan efek samping ringan yang dapat mereda seiring waktu. Tetapi, apabila efek samping tidak kunjung membaik atau Anda menemukan gejala seperti berikut, segera temui dokter. 

  • Kejang
  • Tremor
  • Sakit kepala
  • Emosi sulit terkontrol
  • Kram otot
  • Berkeringat
  • Detak jantung cepat atau lambat

 

  1. Anonim. Benzodiazepines. https://www.drugs.com/drug-class/benzodiazepines.html. (Diakses pada 08 Januari 2024). 
  2. Anonim. Benzodiazepines: Overview and Use. https://www.drugs.com/article/benzodiazepines.html. (Diakses pada 08 Januari 2024).
  3. Anonim. Benzodiazepine Abuse. https://www.webmd.com/mental-health/addiction/benzodiazepine-abuse#1. (Diakses pada 08 Januari 2024).
  4. Carter, Alan. 2024. The benefits and risks of benzodiazepines. https://www.medicalnewstoday.com/articles/262809. (Diakses pada 08 Januari 2024).
  5. M, Paul. Kim. Sujin Lee Weinstein. Benzodiazepines. https://www.hopkinsguides.com/hopkins/view/Johns_Hopkins_Psychiatry_Guide/787140/all/Benzodiazepines. (Diakses pada 8 Januari 2024).
  6. Ogbru, Annette (Gbemudu). Benzodiazepines. https://www.rxlist.com/benzodiazepines/drug-class.htm. (Diakses pada 8 Januari 2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi