Terbit: 2 October 2024 | Diperbarui: 3 October 2024
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Baclofen adalah obat untuk mengatasi masalah otot terkait cedera tulang belakang, kelainan sumsum tulang belakang, dan kondisi lainnya. Kenali obat ini lebih jauh, mulai dari fungsi, dosis, hingga efek sampingnya dalam ulasan berikut. 

Baclofen: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Rangkuman Informasi Obat Baclofen 

Nama Obat Baclofen (Baklofen)
Kandungan Obat Baclofen
Kelas Obat Relaksan Otot
Kategori Obat Obat resep
Manfaat Obat Mengatasi spasme otot
Kontraindikasi Obat Ulserasi peptikum
Sediaan Obat Tablet
Harga Obat Rp10.035/tablet

Baclofen Obat Apa?

Baclofen adalah obat untuk mengatasi spasme otot, termasuk kejang otot, nyeri otot, dan kaku otot. Obat ini juga digunakan untuk mengobati gejala otot akibat multiple sclerosis, cedera tulang belakang, atau kelainan sumsum tulang belakang.

Baclofen termasuk dalam golongan obat pelemas otot dan agen antispasmodik yang bekerja dengan cara merelaksasi otot sehingga kondisinya lebih baik. 

Penggunaan obat Baclofen harus di bawah pengawasan dokter beserta resep yang diberikan. 

Fungsi Obat Baclofen

Berdasarkan cara kerjanya, secara umum fungsi obat Baclofen adalah untuk mengatasi masalah kejang, nyeri, dan kekakuan pada otot akibat kondisi yang mendasarinya termasuk: 

  • Spastisitas
  • Spastisitas Serebral
  • Spastisitas Tulang Belakang
  • Spastisitas akibat multiple sclerosis
  • Tumor sumsum tulang belakang
  • Syringomyelia
  • Penyakit saraf motorik
  • Myelitis transversal
  • Kecelakaan serebrovaskular
  • Cerebral palsy
  • Meningitis

Obat ini mungkin digunakan untuk indikasi penyakit lain yang belum tercantum dalam informasi ini. Konsultasikan pada dokter mengenai fungsi obat ini sesuai dengan gejala yang Anda alami. 

Dosis Penggunaan Obat Baclofen

Obat ini tersedia dalam sediaan oral bentuk tablet. Berikut ini dosis obat Baclofen untuk mengatasi spasme otot secara umum: 

  • Dosis awal adalah 15 mg per hari dalam dosis terbagi.
  • Dosis ditingkatkan sesuai dengan kondisi pasien.

Informasi ini tidak menggantikan resep dokter. 

Cara Menggunakan Obat Baclofen

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Baclofen yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Baca aturan pakai sebelum konsumsi obat Baclofen sesuai dengan anjuran dokter. 
  • Telan obat tablet secara utuh dengan bantuan segelas air. Jangan membelah, menghancurkan, atau mengunyah obat. 
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di waktu yang sama setiap harinya. Apabila lupa menggunakan obat pada waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan obat ketika ingat.
  • Jangan menggunakan obat dengan dua dosis sekaligus karena berisiko overdosis. 
  • Jangan menghentikan penggunaan obat ini secara tiba-tiba tanpa konsultasi dengan dokter.
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak. 
  • Simpan obat ini dalam wadah kering dan tertutup rapat. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Baclofen ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter bila Anda memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap Baclofen atau relaksan otot lainnya. 
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit ginjal, stroke, diabetes, hipertensi, maag, epilepsi, pembekuan darah, penyakit Parkinson, cerebral palsy, gangguan rheumatoid. 
  • Diskusikan dengan dokter bila Anda memiliki riwayat gangguan mental seperti skizofrenia atau gangguan bipolar. 
  • Hindari konsumsi alkohol selama Anda menjalani pengobatan dengan Baclofen,
  • Hindari mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi serta kewaspadaan setelah Anda menggunakan obat ini. 
  • Bicarakan dengan dokter bila Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan dalam waktu dekat.

Keamanan Obat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Obat Baclofen menurut United States Food and Drug Administration (USFDA) masuk ke dalam kategori C. Itu artinya, studi percobaan pada hewan membuktikan adanya risiko efek samping terhadap janin. 

Akan tetapi, belum ada studi terkontrol pada manusia untuk memastikan apakah efek yang sama juga berlaku. Sehingga, obat ini hanya boleh digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari risikonya. 

Baclofen dapat terserap ke dalam ASI meski dalam jumlah sedikit. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini bila Anda dalam masa menyusui. 

Interaksi Obat Baclofen

Interaksi obat adalah reaksi dari kandungan dua obat atau lebih yang diminum bersamaan. Hasilnya, salah satu kandungan obat mungkin lebih dominan atau berkurang kinerjanya. Berikut ini interaksi obat Baclofen:

  • Meningkatkan sedasi dan risiko depresi pernapasan bila digunakan bersama dengan obat relaksan otot lainnya seperti tizanidine, opiat sintetis, depresan SSP, analgesik, neuroleptik, barbiturat, benzodiazepin, dan anxiolytics.
  • Meningkatkan risiko gangguan jantung dan kejang dengan anestesi umum bila digunakan bersama obat fentanyl dan propofol.
  • Meningkatkan risiko efek samping seperti mual, kebingungan mental, halusinasi, serta agitasi bila digunakan bersama obat levodopa dan karbidopa.

Obat-obatan di bawah ini juga sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan obat Baclofen, di antaranya: 

  • Adderall
  • Advil
  • Ambien
  • Benadryl
  • Cymbalta
  • Suplemen minyak Ikan
  • Flexeril
  • Gabapentin
  • Hidrokodon
  • Klonopin
  • Lyrica
  • Metadon
  • MiraLAX
  • Naproxen
  • Neurontin
  • Norco
  • Oksikodon
  • Percocet
  • Prednison
  • Singulair
  • Subokson
  • Synthroid
  • Topamax
  • Tramadol
  • Tylenol
  • Valium
  • Vitamin B12
  • Vitamin C
  • Vitamin D3
  • Xanax
  • Zofran
  • Zoloft
  • Zyrtec

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lain yang dapat berinteraksi dengan obat ini. 

Informasikan pada dokter mengenai obat bebas, obat resep, suplemen, maupun produk herbal yang sedang atau belakangan Anda gunakan.

Efek Samping Baclofen

Berikut ini risiko efek samping Baclofen yang mungkin terjadi:

  • Mengantuk
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Kulit gatal
  • Ruam
  • Mengantuk
  • Bibir, kuku, atau kulit pucat atau biru
  • Nyeri dada
  • Urine berdarah
  • Perubahan suasana hati

Waspadai juga kemungkinan alergi obat seperti: 

  • Sesak napas
  • Gatal-gatal
  • Bengkak pada wajah termasuk bibir, lidah, atau tenggorokan. 

Efek samping yang terjadi umumnya akan berbeda-beda setiap orang. Periksakan diri ke dokter bila efek samping tidak kunjung membaik atau semakin parah. 

 

  1. Anonim. 2023. Baclofen. https://www.drugs.com/baclofen.html. (Diakses pada 24 Januari 2024).
  2. Anonim .Baclofen. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/baclofen?mtype=generic. (Diakses pada 24 Januari 2024).
  3. Anonim. Baclofen-Oral. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/baclofen/patientmedicine/baclofen%2B-%2Boral. (Diakses pada 24 Januari 2024).
  4. Anonim. Baclofen – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8615/baclofen-oral/details. (Diakses pada 24 Januari 2024). 
  5. NHS UK. 2022. About Baclofen. https://www.nhs.uk/medicines/baclofen/about-baclofen/. (Diakses pada 24 Januari 2024). 
  6. Anonim. 2023. Baclofen Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/baclofen.html  (Diakses pada 24 Januari 2024).
  7. Ghanavatian Shirin, Derian Armen. 2022. Baclofen. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526037/. (Diakses pada 24 Januari 2024)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi