Terbit: 12 September 2024 | Diperbarui: 13 September 2024
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Armacort adalah obat untuk mengatasi beberapa gangguan kulit seperti dermatitis statis, eksim, dan kondisi peradangan kulit lainnya. Ketahui lebih jauh obat armacort mulai dari manfaat, dosis, hingga efek samping dalam ulasan berikut ini. 

Armacort: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Rangkuman Informasi Obat Armacort

Berikut ini adalah informasi umum obat armacort, yaitu:

Nama Obat Armacort
Kandungan Obat Kloramfenikol 2 %, hidrokortison asetat 2,5 %
Kelas Obat Kloramfenikol, golongan antibiotik topikal untuk mengobati penyakit dermatologis
Kategori Obat Obat resep
Manfaat Obat Mengobati penyakit kulit tertentu
Kontraindikasi TBC kulit, jamur, virus
Sediaan Obat Krim dan salep
Harga Obat Rp8.500/Tube @5 gram

Harga obat Armacort mungkin berbeda-beda di setiap apotek atau toko obat online lainnya. 

Armacort Obat Apa? 

Armacort adalah obat untuk mengatasi beberapa gangguan kulit yang peka terhadap antibiotik dan disertai dengan peradangan. Obat ini mengandung bahan aktif kloramfenikol (antibiotik) dan hidrokortison asetat (kortikosteroid).

Cara kerja obat Armacort adalah dengan mencegah aktivitas dan pembentukan sel dan bahan kimia penyebab masalah kulit. Krim ini juga dapat membantu menghentikan pertumbuhan bakteri sehingga bakteri penyebab penyakit kulit tersebut mati.

Obat Armacort termasuk dalam kategori obat keras, sehingga penggunaan obat ini harus berdasarkan resep dokter.

Fungsi Armacort

Berikut ini adalah fungsi krim atau salep Armacort, yaitu:

  • Jerawat.
  • Urticaria.
  • Kandidiasis.
  • Dermatitis Atopik.
  • Dermatitis kontak.
  • Infeksi kulit.
  • Stasis dermatitis.
  • Eksim.
  • Folliculitis adalah peradangan pada folikel rambut.
  • Intertrigo adalah peradangan pada lipatan tubuh.
  • Lichen simplex kronis adalah penyakit  kulit kronis.
  • Pruritus adalah gatal-gatal di seluruh tubuh.
  • Herpes Anogenital adalah infeksi akibat virus HPV.
  • Pioderma yaitu infeksi kulit.
  • Tinea capitis yaitu infeksi jamur pada kulit kepala.
  • Tinea corporis atau kurap tubuh.
  • Tinea cruris atau jock itch, infeksi jamur di sekitar paha, kelamin, dan bokong.
  • Tinea pedis atau kutu air.

Manfaat obat lainnya meliputi:

  • Gatal atau bengkak di dubur dan anus.
  • Infeksi bakteri yang parah.
  • Wasir.
  • Masalah usus.
  • Kolitis ulseratif rektum.
  • Nyeri dubur.
  • Diare berdarah.
  • Demam tifoid.
  • Kolera.
  • Infeksi mata.
  • Infeksi bakteri pada telinga luar.

Selain kondisi-kondisi di atas, obat Armacort mungkin digunakan untuk indikasi penyakit yang tidak tercantum dalam informasi ini. Bicarakan dengan dokter untuk mengetahui fungsi obat. 

Dosis Penggunaan Obat Armacort

Obat Armacort tersedia dalam sediaan topikal atau oles. Dosis salep Armacort adalah 1-3 kali per hari, dioleskan secukupnya pada kulit yang terinfeksi atau sesuai petunjuk penggunaan yang dianjurkan oleh dokter. 

Cara Menggunakan Obat Armacort 

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Armacort yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Bersihkan area kulit yang terindikasi dengan air. 
  • Cuci tangan hingga bersih sebelum mengoleskan obat ke area kulit yang sakit. 
  • Oleskan krim dengan tipis dan merata. Mengoleskan obat terlalu banyak dapat berisiko kulit terkelupas.
  • Hindari penggunaan obat topikal ini pada area mata dan hidung.
  • Jangan mencuci bagian kulit setelah menggunakan salep ini.
  • Hindari menggunakan krim atau salep lain di area kulit yang sama.
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di waktu yang sama setiap harinya.
  • Apabila lupa menggunakan obat pada waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan obat ketika ingat.
  • Simpan obat pada suhu ruang, dalam wadah yang kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari. 
  • Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Armacort ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter bila memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap kloramfenikol dan hidrokortison asetat.
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit kulit tertentu. 
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat alergi obat tertentu.
  • Konsultasi pada dokter Anda tentang makanan atau kandungan tertentu untuk mencegah gejala penyakit kulit Anda kambuh kembali.
  • Pastikan menggunakan salep sesuai dengan aturan dan petunjuk penggunaan.
  • Konsultasi pada dokter untuk menggunakan salep ini pada area kulit dengan luka terbuka.

Tingkat Keamanan Obat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Obat Armacort menurut United States Food and Drug Administration (USFDA) masuk ke dalam kategori C.  Itu artinya, studi percobaan pada hewan membuktikan adanya risiko efek samping terhadap janin. 

Akan tetapi, belum ada studi terkontrol pada manusia untuk memastikan apakah efek yang sama juga berlaku. Sehingga, obat ini hanya boleh digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari risikonya. 

Selain itu, belum diketahui adanya pengaruh obat ini pada ibu menyusui. Sebab, belum diketahui apakah obat Armacort dapat terserap ASI atau tidak. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, konsultasikan pada dokter bila Anda sedang hamil atau menyusui sebelum menggunakan obat ini. 

Interaksi Obat Armacort

Menggunakan Armacort bersamaan dengan obat-obatan lainnya mungkin dapat memicu terjadinya interaksi obat. Berikut ini adalah beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan berbarengan dengan Armacort, yaitu: 

  • Amoxicillin
  • Ampicillin
  • Ascorbic Acid
  • Azlocillin
  • Bacampicillin
  • Benzathine Penicillin
  • Carbamazepine
  • Carbenicillin
  • Chlorpropamide
  • Chymotrypsin
  • Aspirin
  • Ibuprofen 
  • Naproxen
  • Meloxicam 

Selain daftar obat di atas, kemungkinan masih ada jenis obat lainnya yang tidak boleh digunakan berbarengan dengan obat Armacort. Informasikan ke dokter apabila sedang atau belakangan menggunakan salep, krim, obat resp, suplemen, atau produk herbal lainnya. 

Efek Samping Amacort

Berikut ini adalah efek samping yang mungkin terjadi selama menggunakan obat Armacort:  

  • Peradangan pada folikel rambut
  • Sensasi kulit melepuh atau terbakar
  • Iritasi 
  • Kulit kering, gatal, dan kemerahan
  • Warna kulit memudar
  • Penipisan kulit
  • Ruam
  • Bengkak pada kulit 

Kondisi di atas tidak selalu terjadi. Efek samping ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya saat penggunaan obat dihentikan. Namun, segera konsultasikan dengan dokter bila menemukan gejala alergi obat atau efek samping yang lebih serius. 

 

  1. Tablet Wise. 2018. Armacort Cream. https://www.tabletwise.com/indonesia/armacort-cream. (Diakses pada 15 Januari 2024).
  2. Multum Cerner. Hydrocortisone. https://www.drugs.com/mtm/hydrocortisone.html (Diakses pada 15 Januari 2024). 
  3. Anonim. Hydrocortisone (Topical Application Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/hydrocortisone-topical-application-route/side-effects/drg-20073814?p=1. (Diakses pada 15 Januari 2024).
  4. Anonim. Hydrocortisone Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/hydrocortisone.html. (Diakses pada 15 Januari 2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi