Terbit: 6 May 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

DokterSehat.Com – Ambroxol obat apa? Ambroxol adalah obat golongan mukolitik yang berfungsi untuk mengencerkan dahak. Obat Ambroxol biasa digunakan untuk mengobati masalah pernapasan yang berhubungan dengan kelebihan lendir pada area pernapasan jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat.

Ambroxol – Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Obat Ambroxol

  • Nama: Ambroxol
  • Katergori: Obat resep
  • Cara Pakai: Sesudah makan
  • Bentuk Sediaan: Tablet dan sirop
  • Kegunaan Obat Ambroxol: Obat bisa digunakan pada beberapa kondisi yang menghasilkan banyak dahak seperti bronkitis kronis dan akut, pneumokoniosis bronkitis, bronkitis asmatik, emfisema, dan bronkiektasis.
  • Kelas Terapi: Produk ekspektoran (pengencer dahak) dan batuk
  • Nama Dagang: Ambril, Brommer 30, Bronchopront, Broncozol, Broxal, Epexol, Extropect, Interpec, Lapimuc, Limoxin, Molapect, Mucera, Mucopect, Mucos, Mucoxol, Mukinol, Nufanibrox, Roverton, Silopect, Sohopect, Sohopect Forte, Transbroncho, Transmuco.

Manfaat Ambroxol

Setiap obat memiliki fungsi yang berbeda-beda, termasuk ambroxol. Lebih jelasnya, fungsi obat ambroxol adalah untuk menyembuhkan atau meredakan beberapa penyakit berikut ini:

  • Bronkitis

Bronkitis adalah infeksi yang menyebabkan radang pada saluran bronkial. Seseorang yang menderita bronkitis akan sering batuk disertai lendir yang bahkan bisa berubah warna.

  • Bronkiektasis

Penyakit selanjutnya yang bisa diatasi dengan obat ambroxol adalah bronkiektasis. Penyakit ini mungkin agak asing bagi sebagian orang. Bronkiektasis membuat saluran bronkus menebal dan melebar, sehingga paru-paru akan kesulitan membersihkan lendir.

  • Bronkitis asmatik

Penyakit lainnya yang dapat ditangani dengan obat ambroxol adalah bronkitis asmatik yang merupakan peradangan saluran pernapasan. Sesuai dengan namanya, bronkitis asmatik terjadi ketika bronkitis dan asma terjadi secara bersamaan. Tentu dosis ambroxol pun penting diperhatikan.

  • Emfisema

Masih berkaitan dengan bronkitis kronis, penyakit ini terjadi karena kondisi paru-paru yang tersumbat secara menahun, sehingga terjadi pelebaran.

  • Tracheobroncitis

Tracheobroncitis adalah kondisi peradangan pada saluran tenggorokan yang diseabkan oleh virus, infeksi bakteri, atau bahkan asap rokok.

Dosis Ambroxol

Setelah mengetahui penyakit apa saja yang bisa disembuhkan oleh ambroxol, Anda wajib mengetahui dosis ambroxol yang tepat.

Pada dasarnya, dosis obat ini akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan respons tubuh pada obat. Sedangkan pada anak-anak, dosis bisa disesuaikan dengan beratnya.

1. Dosis Ambroxol untuk Dewasa

Dosis yang dianjurkan untuk diminum adalah 30-120 mg/hari atau terbagi dalam 2-3 dosis. Selebihnya, pemberian ambroxol pada orang dewasa perlu disesuaikan juga dengan tingkat keparahan penyakit dan respons tubuhnya.

2. Dosis Ambroxol untuk Anak

Obat ambroxol juga bisa diberikan untuk anak-anak. Berikut dosis ambroxol untuk anak sesuai usianya:

  • Anak usia 5–12 tahun: Sehari 3 kali 1/2 tablet.
  • Anak usia 2–5 tahun: Sehari 3 kali 7,5 mg.
  • Anak di bawah 2 tahun: Sehari 2 kali 7,5 mg.

Tentunya dosis ambroxol anak bisa disesuaikan juga berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya. Selain itu, dosis ambroxol anak dapat dikurangi menjadi 2 kali sehari untuk pengobatan dalam jangka waktu yang lama.

Efek Samping Ambroxol

Efek ringan gastrointestinal, pilek dan reaksi alergi sehingga menimbulkan ruam kemerahan, sakit ulu hati, sesak napas, mual, muntah, sembelit, kehilangan nafsu makan, gemetar, atau kelelahan mungkin terjadi. Jika salah satu dari efek-efek ini menetap atau memburuk, segera periksakan ke dokter!

Hal penting lainnya harus dipahami adalah tidak semua mengalami efek samping obat seperti ini. Bisa juga seseorang mengalami efek samping tidak seperti yang disebutkan sebelumnya. Jika Anda khawatir mengalami efek samping tertentu, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Kontraindikasi Ambroxol

Menurut pakar kesehatan, penggunaan ambroxol bersamaan dengan obat penekan refleks batuk adalah sesuatu yang tidak disarankan. Selain itu, penggunaan ambroxol bersamaan dengan antibiotik seperti rythromycin, amoxicillin, cefuroxime dan doxycyclin, dapat meningkatkan konsentrasi antibiotik pada jaringan paru-paru.

Sementara itu, jika terdapat masalah kesehatan di dalam tubuh Anda, hal itu bisa memengaruhi obat ambroxol. Beri tahukan dokter jika Anda memiliki masalah denan gangguan pencernaan seperti maag atau ulkus lambung serta hipersensitif terhadap komponen ambroxol.

Apakah Obat Ambroxol Aman Dikonsumsi Ibu Hamil?

Kategori ambroxol untuk ibu hamil: Kategori C

Studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun potensi keuntungan dapat terjadi pada ibu hamil meskipun memiliki potensi risiko.

Jenis kategori obat untuk kehamilan:

    • Kategori A: Secara umum dapat diterima, telah melalui penelitian pada wanita-wanita hamil, dan menunjukkan tidak ada bukti kerusakan janin.
    • Kategori B: Mungkin dapat diterima oleh wanita hamil, telah melalui penelitian pada hewan coba namun belum ada bukti penelitian langsung pada manusia.
    • Kategori C: Digunakan dengan hati-hati. Penelitian pada hewan coba menunjukkan risiko dan belum ada penelitian langsung pada manusia.
    • Kategori D: Digunakan jika memang tidak ada obat lain yang dapat digunakan, dan dalam kondisi mengancam jiwa.
    • Kategori X: Jangan digunakan pada kehamilan.
    • Kategori NA: Tidak ada informasi.

Peringatan dan Pencegahan Ambroxol

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ambroxol, di antaranya:

  • Konsultasikan dengan dokter tentang obat resep dan obat non resep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang akan Anda konsumsi.
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki gangguan fungsi ginjal. Pasalnya obat ini disekresikan dalam urine melalui ginjal.
  • Jika Anda mengalami gatal-gatal, bengkak, ruam kemerahan dan reaksi alergi lainnya, segera konsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi ambroxol, disarankan untuk segera mengonsumsinya jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Apabila sudah dekat, abaikan konsumsi obat ini dan jangan menggandakan dosis ambroxol.
  • Konsumsi ambroxol harus sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dokter. Obat ini tidak disarankan digunakan jangka waktu yang lama.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi