Terbit: 11 September 2024 | Diperbarui: 12 September 2024
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Amadiab adalah obat untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Kenali lebih jauh tentang obat ini mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya berikut ini.

Amadiab: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Rangkuman Informasi Obat Amadiab

Nama Obat Amadiab
Kandungan Obat Glimepiride
Kelas Terapi Obat  Antidiabetes
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Menurunkan kadar gula darah
Dikonsumsi oleh Dewasa
Sediaan Obat Tablet

Amadiab Obat Apa?

Amadiab adalah obat dengan kandungan bahan aktif Glimepiride. Obat ini termasuk ke dalam obat antidiabetik oral dari jenis sulfonylurea.

Obat Amadiab bekerja dengan cara meningkatkan sekresi insulin dengan cara menstimulasi sel-sel beta di pulau langerhans pankreas (daerah pada pankreas yang mengandung sel-sel). Obat ini juga bekerja meningkatkan efisiensi kerja insulin.

Amadiab digunakan sebagai dosis tunggal atau dapat juga dikombinasikan dengan obat diabetes lain dengan cara kerja yang berbeda. 

Manfaat Amadiab

Berdasarkan cara kerjanya, manfaat obat ini secara umum adalah untuk menurunkan kadar gula darah. Amadiab digunakan untuk kondisi hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi pada pasien yang mengalami diabetes melitus tipe 2.

Biasanya obat jenis sulfonilurea digunakan untuk mengontrol gula darah ketika diet, olahraga, dan penurunan berat badan tidak cukup efektif untuk mengontrol gula darah tanpa menggunakan obat-obatan.

Penggunaan obat bukan untuk menggantikan diet dan aktivitas fisik untuk mengontrol gula darah, tapi harus dilakukan secara bersamaan.

Dosis Penggunaan Obat Amadiab

Amadiab tergolong obat keras dan penggunaan obat ini harus di berdasarkan resep dokter. Obat ini tersedia dalam sediaan oral bentuk tablet 1 mg, 2 mg, 3 mg, dan 4 mg. Dosis bersifat individual dan ditentukan berdasarkan respons dan toleransi pasien. 

Berikut adalah dosis obat Amadiab yang lazim diberikan:

  • Dosis awal yang umum diberikan adalah 1 mg, diberikan 1 kali sehari.
  • Jika diperlukan, dosis harian dapat ditingkatkan. Peningkatan dosis ini harus didasarkan pada pemantauan gula darah secara teratur.
  • Peningkatan dosis harus dilakukan bertahap, yaitu pada interval 1 hingga 2 minggu, dan dilakukan bertahap sebagai berikut: 1 mg-2 mg-3 mg-4 mg, dan dapat mencapai 8 mg dalam kasus pengecualian.
  • Kisaran dosis pada pasien diabetes terkontrol dengan baik dalam 1-4 mg setiap hari.

Dosis di atas adalah aturan dosis yang lazim diberikan oleh dokter. Dosis harus selalu diberikan berdasarkan saran dokter disertai dan meninjau hasil dari pemeriksaan gula darah. 

Cara Menggunakan Obat Amadiab

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Amadiab yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Obat ini sebaiknya dikonsumsi dengan makanan. 
  • Telan obat secara utuh dengan bantuan segelas air. Jangan membelah atau menghancurkan obat. 
  • Gunakan obat sesuai dosis yang sudah disarankan oleh dokter. 
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di waktu yang sama setiap harinya.
  • Apabila lupa menggunakan obat pada waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan obat ketika ingat.
  • Simpan obat dalam wadah yang kering, di tempat bersuhu ruang, dan terhindar dari paparan sinar matahari. 
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Amadiab ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter bila memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap Glimepiride. 
  • Beri tahu dokter bila memiliki alergi obat-obatan tertentu. 
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat diabetes melitus tipe 1, ketoasidosis, infeksi parah, trauma, porfiria, koma atau pra-koma diabetes, gangguan hati atau gangguan ginjal berat. 
  • Hati-hati penggunaan pada pasien lanjut usia, lemah atau mengalami kurang gizi, dan mengalami insufisiensi adrenal atau hipofisis.
  • Penggunaan Amadiab jangan panjang atau dosis berlebihan dapat menyebabkan hipoglikemia. Pasien diharuskan untuk mengontrol kadar gula darah secara berkala untuk mengetahui efektivitas obat.

Tingkat Keamanan Obat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Obat Amadiab menurut United States Food and Drug Administration (USFDA) masuk ke dalam kategori C. Itu artinya, studi percobaan pada hewan membuktikan adanya risiko efek samping terhadap janin. 

Akan tetapi, belum ada studi terkontrol pada manusia untuk memastikan apakah efek yang sama juga berlaku. Sehingga, obat ini hanya boleh digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari risikonya. 

Obat Amadiab belum diketahui apakah dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter bila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui sebelum menggunakan obat ini. 

Interaksi Obat Amadiab

Berikut adalah jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan obat Amadiab:

  • Obat diabetes lainnya
  • Olanzapine
  • Clozapine
  • Thiazides
  • Kortikosteroid
  • Estrogen

Selain daftar obat di atas, kemungkinan masih ada jenis obat lainnya yang tidak boleh digunakan berbarengan dengan obat Amadiab. 

Konsumsi alkohol atau makanan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi obat. Diskusikan dengan dokter tentang makanan atau minuman yang tidak boleh dikonsumsi ketika menggunakan obat ini.

Efek Samping Amadiab

Obat-obatan jenis apapun berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan obat ini. Berikut adalah beberapa efek samping Amadiab yang mungkin muncul:

  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Konstipasi
  • Keringat dingin
  • Gemetar

Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya saat penggunaan obat dihentikan. Namun, segera konsultasikan dengan dokter bila menemukan gejala alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti: 

  • Gangguan fungsi hati
  • Kadar gula darah rendah (hipoglikemia) 
  • Demam
  • Urine berwarna gelap

 

  1. Caporuscio, Jessica. 2019. What to know about glimepiride. https://www.medicalnewstoday.com/articles/326145.php#interactions.(Diakses pada 12 Januari 2024).
  2. Anonim. Amadiab Uses. https://www.ndrugs.com/?s=amadiab. (Diakses pada 12 Januari 2024).
  3. Multum Cerner. 2023. Glimepiride. https://www.drugs.com/mtm/glimepiride.html#side-effects. (Diakses pada 12 Januari 2024).
  4. Anonim. Amadiab. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/amadiab. (Diakses pada 12 Januari 2024). 
  5. Anonim. Glimepiride. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/glimepiride?mtype=generic. (Diakses pada 12 Januari 2024).
  6. Anonim. Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking glimepiride. https://www.nhs.uk/medicines/glimepiride/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-glimepiride.(Diakses pada 12 Januari 2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi