Terbit: 18 February 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

DokterSehat.Com – Allopurinol obat apa? Allopurinol adalah obat yang berfungsi untuk menurunkan kadar asam urat yang tinggi di dalam darah. Selain itu, Allopurinol adalah obat yang juga bermanfaat untuk mengobati kondisi komplikasi asam urat, misalnya mengobati batu asam urat yang berada di saluran kemih, maupun mengobati penyakit ginjal karena asam urat.

Allopurinol – Dosis, Manfaat, dan Efek Samping

Tentang Allopurinol

Meskipun dikenal sebagai obat asam urat yang sangat esensial, fungsi obat Allopurinol tidak terkait dengan pengurangan nyeri atau radang akibat gout atau serangan asam urat. Manfaat Allopurinol tidak berkaitan dengan penyembuhan gout, tetapi penggunaan Allopurinol bisa mencegahnya.

Selain dapat digunakan pada kasus gout primer/sekunder atau batu ginjal, Allopurinol juga bermanfaat untuk menurunkan kadar asam urat pada pasien yang menjalani kemoterapi.

Dari paparan di atas, tentu Anda sudah mengetahui Allopurinol obat apa. Jika Anda ingin mengetahui informasi yang lebih lengkap tentang Allopurinol, Anda bisa membaca informasi lebih lanjut tentang komposisi Allopurinol, dosis Allopurinol, fungsi Allopurinol, dan manfaat Allopurinol.

Nama: Allopurinol
Nama Dagang: Zyloprim, Aloprim
Kelas: Xantine Oxidase Inhibitor, Agen antigout
Golongan Xantine Oxidase Inhibitor lainnnya: Febuxostat
Sediaan: Tablet 100 mg, tablet 300 mg

Dosis Allopurinol dan Penggunaan untuk Dewasa

Pada umumnya, dosis yang diberikan dokter untuk menurunkan kadar asam urat dan gout adalah pemberian dosisi antara 100-900 mg per hari.

  • Penggunaan untuk Artritis Gout (nyeri akibat asam urat)

Ringan: Allopurinol 100 mg/hari PO awalnya; meningkat mingguan untuk 200-300 mg/hari
Sedang sampai berat: Allopurinol 100 mg/hari PO awalnya; meningkat mingguan untuk 400-600 mg/hari.

  • Penggunaan untuk kondisi asam urat berlebih yang diindiuksi antineoplasma

PO: 600-800 mg dibagi setiap 8–12 jam, mulai 1-2 hari sebelum kemoterapi
IV: 200-400 mg/m²/hari; tidak melebihi 600 mg/m²/hari; dapat diberikan sebagai infus tunggal atau dalam dosis terbagi pada setiap 6 jam, 8 jam, atau 12 jam yang dimulai 1-2 hari sebelum kemoterapi.

Pertimbangan Dosis Allopurinol

Dosis PO minimum: 100-200 mg/hari.
Maksimum PO dosis: 800 mg/hari.

Dosis Allopurinol Modifikasi

Pada dasarnya, dosis di atas bisa berubah sesuai dengan kondisi pasien yang diobati, tingkat keparahannya dan respons tubuh terhadap obat.Karena Allopurinol masuk ke dalam obat keras, sehingga pembelian harus dengan resep.

Pada Gangguan Ginjal

CrCl 10-20 mL/menit: 200 mg/hari.
CrCl 3-10 mL/menit: 100 mg/hari.
CrCl <3 mL/menit: 100 mg/hari dengan interval diperpanjang.

Manfaat Allopurinol

Perlu diketahui, pengobatan nyeri sendi akibat asam urat, mungkin memakan waktu hingga beberapa minggu untuk merasakan efek dari Allopurinol. Anda mungkin akan mengalami encok lebih sering untuk beberapa bulan setelah memulai pengobatan ini, sementara tubuh menghilangkan kelebihan asam urat.

Berikut adalah beberapa manfaat Allopurinol, di antaranya:

  • Mencegah peningkatan kadar asam urat pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
  • Mencegah gout dan pembentukan batu ginjal tertentu dengan menurunkan kadar asam urat yang tinggi·

Efek Samping Penggunaan Allopurinol

Selain memerhatikan fungsi dan manfaat Allopurinol, tentunya Anda juga harus memahami tentang efek samping dari obat Allopurinol ini agar bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan setelah penggunaan obat.

Efek samping ini bisa terjadi secara bervariasi pada pengguna Allopurinol yang berbeda. Namun, ada efek samping yang cukup sering terjadi, misalnya seperti ruam di kulit disertai dengan bintik-bintik merah.

Berikut ini adalah daftar efek samping dari obat Allopurinol yang perlu untuk diketahui:

Frekuensi Kejadian 1-10%

  • Ruam (1,5%).
  • Mual (1.3%).
  • Gagal ginjal (1,2%).
  • Muntah (1.2%).

Frekuensi Tidak Ditetapkan

  • Amblyopia.
  • Arthralgia.
  • Diskrasia darah.
  • Bronkospasme.
  • Kelainan kardiovaskular.
  • Katarak.
  • Kebingungan.
  • Penurunan libido.
  • Pusing.
  • Ekimosis.
  • Kelainan elektrolit.
  • Epistaksis.
  • Drop foot.
  • Hematuria.
  • Hepatotoksisitas.
  • Hipotonia.
  • Iritis.
  • Kelainan fungsi ginjal.
  • Retinitis makula.
  • Radang urat saraf.
  • Nyeri tenggorokan.
  • Pruritus.
  • Edema kulit.
  • Sindrom Stevens-Johnson.
  • Berkeringat.
  • Tinnitus.

Peringatan Penggunaan Allopurinol

Sebelum menggunakan Allopurinol, beri tahu dokter atau apoteker jika Anda alergi terhadap Allopurinol dan obat-obatan lain. Selain itu, berikan informasi pada dokter dan apoteker tentang obat resep dan obat non resep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang Anda gunakan atau yang akan Anda gunakan. Berikut peringatan yang harus perhatikan, di antaranya:

  • Hentikan pada tanda pertama dari reaksi alergi (tanda pertama dari ruam, vaskulitis, atau sindrom Stevens-Johnson)
  • Mielosupresi dilaporkan; berhati-hati ketika memberikan obat-obatan lainnya yang diketahui menyebabkan mielosupresi (kondisi penekanan pada sumsum tulang belakang sehingga produksi sel-sel darah menurun).
  • Hepatotoksisitas (reversibel) dilaporkan.
  • Bukan untuk pengobatan kondisi asam urat yang berlebih yang tanpa gejala.
  • Gunakan dengan hati-hati pada gangguan ginjal.
  • Risiko hipersensitivitas meningkat pada pasien yang diobati dengan enzyme (ACE) inhibitor angiotensin-converting.
  • Pemberian bersamaan dengan amoksisilin atau ampisilin, dapat meningkatkan risiko ruam kulit.
  • Selama pengobatan bersamaan, kurangi dosis azathioprine dan merkaptopurin untuk 25-33% dari biasanya.
  • Risiko hipersensitivitas dapat meningkat dengan pemberian bersamaan tiazid.
  • Menjaga asupan cairan yang diperlukan untuk menghasilkan output urine minimal 2 L / hari pada orang dewasa.

Kehamilan dan Menyusui

Belum ada penelitian yang menjelaskan dengan lengkap mengenai risiko penggunaan obat Allopurinol pada ibu hamil atau menyusui. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan Allopurinol.

Keamanan untuk kehamilan: Kategori C.

Jenis kategori obat untuk kehamilan:

  • Kategori A: Secara umum dapat diterima, telah melalui penelitian pada wanita-wanita hamil, dan menunjukkan tidak ada bukti kerusakan janin.
  • Kategori B: Mungkin dapat diterima oleh wanita hamil, telah melalui penelitian pada hewan coba namun belum ada bukti penelitian langsung pada manusia.
  • Kategori C: Digunakan dengan hati-hati. Penelitian pada hewan coba menunjukkan risiko dan belum ada penelitian langsung pada manusia.
  • Kategori D: Digunakan jika memang tidak ada obat lain yang dapat digunakan, dan dalam kondisi mengancam jiwa.
  • Kategori X: Jangan digunakan pada kehamilan.
  • Kategori NA: Tidak ada informasi.

Pada ibu menyusui, obat dapat diekskresikan melalui ASI, jadi gunakan dengan hati-hati di bawah pengawasan dokter Anda.

Setelah mengetahui tentang informasi lengkap mengenai Allopurinol, Anda bisa melakukan konsultasi lebih lanjut pada dokter untuk penggunaan obat Allopurinol yang aman sesuai anjuran medis.

Informasi tentang dosis Allopurinol di atas adalah dosis yang umum diterapkan kepada pasien asam urat. Bisa saja dokter memberikan dosis yang berbeda, tergantung dengan kondisi kesehatan yang diketahui dengan tepat setelah menjalani pemeriksaan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi