Alfuzosin adalah obat yang hanya digunakan pria untuk mengobati gejala pembesaran prostat. Simak obat ini selengkapnya mulai dari fungsi, dosis, efek samping, dan lainnya di bawah ini!

Rangkuman Informasi Obat Alfuzosin
Nama | Alfuzosin |
Kandungan | Alfuzosin 10 mg |
Golongan | Alpha blocker |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Mengobati gejala pembesaran prostat (benign prostatic hyperplasia/BPH) |
Kontraindikasi |
|
Bentuk Sediaan | Tablet lepas lambat |
Harga | Rp955.000/box (10 tablet) |
Alfuzosin Obat Apa?
Alfuzosin adalah obat yang digunakan pada pria untuk mengobati gejala pembesaran prostat (benign prostatic hyperplasia/BPH), tetapi bukan bersifat kanker. Prostat yang membesar dapat menyebabkan masalah buang air kecil.
Obat Alfuzosin termasuk dalam kelompok obat yang disebut alpha blocker. Obat ini bekerja dengan cara merelaksasikan otot-otot di prostat dan kandung kemih, sehingga memudahkan untuk buang air kecil.
Manfaat Obat Alfuzosin
Berdasarkan cara kerjanya, obat ini berfungsi untuk mengurangi gejala BPH pada pria dan meningkatkan kemampuan buang air kecil.
Gejala BPH yang dapat diobati dengan Alfuzosin meliputi:
- Sering ingin buang air kecil.
- Sangat ingin buang air kecil.
- Bangun di malam hari untuk buang air kecil.
- Merasa kandung kemih tidak kosong setelah buang air kecil.
- Kesulitan memulai atau menghentikan aliran urine.
- Aliran urine lemah.
- Mengejan saat buang air kecil.
- Buang air kecil menyakitkan.
Obat Alfuzosin juga bisa digunakan untuk kondisi lain sebagaimana yang ditentukan oleh penyedia layanan kesehatan.
Dosis Obat Alfuzosin
Obat ini hanya dapat digunakan oleh pria dewasa. Obat yang tersedia dalam bentuk tablet lepas lambat ini hanya dapat digunakan dengan resep dokter. Semua dosis dan bentuk obat yang mungkin mungkin tidak disertakan di sini.
Dosis, bentuk obat, dan seberapa sering pasien mengonsumsi obat akan bergantung pada usia, kondisi yang sedang diobati, keparahan kondisi, dan kondisi medis lain yang diderita.
Berikut dosis untuk hiperplasia prostat jinak (BPH):
- Dewasa (usia 18 tahun ke atas): 10 mg, diminum sekali sehari.
Retensi urine akut yang berhubungan dengan BPH:
- Lansia: 10 mg, sekali sehari selama 2-3 hari selama pemasangan kateter dan 1 hari setelah pelepasan. Maksimal 4 hari.
Petunjuk Penggunaan Obat Alfuzosin
Obat ini harus digunakan dengan benar agar mendapatkan manfaatnya secara efektif. Berikut cara mengonsumsi obat Alfuzosin yang perlu diperhatikan:
- Telan obat ini dengan segelas air setelah makan.
- Jangan diminum saat perut kosong.
- Telan tablet utuh. Jangan potong, hancurkan, atau kunyah obat ini.
- Minum obat secara berkala.
- Jangan minum obat lebih sering dari yang dianjurkan dokter.
- Jangan berhenti minum obat ini kecuali atas saran dari dokter.
- Jika Anda merasa telah minum obat ini terlalu banyak, segera hubungi pusat kendali racun atau ruang gawat darurat.
Petunjuk Penyimpanan Obat Alfuzosin
Simpan obat ini di tempat yang benar agar kinerja obat tetap terjaga dan melindunginya dari kerusakan. Berikut ini cara menyimpan obat-obatan dengan benar:
- Simpan pada suhu ruangan antara 15 dan 30 derajat Celsius.
- Simpan di kotak obat khusus, kotak P3K, atau laci lemari.
- Simpan dalam wadah aslinya agar memudahkan memeriksa tanggal kedaluwarsa obat.
- Jauhkan dari paparan cahaya matahari langsung dan kelembapan.
- Jauhkan dari pandangan atau jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
- Buang obat yang tidak digunakan setelah tanggal kedaluwarsa. Buang dengan benar agar tidak mencemari lingkungan.
Efek Samping Obat Alfuzosin
Penggunaan obat ini dapat menimbulkan efek samping seperti obat-obat lain pada umumnya. Gejala efek samping dari obat ini berkisar dari yang ringan hingga serius:
Berikut ini gejala efek samping Alfuzosin yang umum terjadi:
- Perubahan gairah atau performa seks.
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Hidung berair atau tersumbat.
Jika terus berlanjut atau mengganggu, sebaiknya segera laporkan kepada dokter.
Sesegera mungkin Anda harus memberi tahu dokter jika mengalami efek samping berikut:
- Reaksi alergi yang ditandai ruam kulit, gatal, biduran, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
- Tekanan darah rendah yang ditandai pusing, merasa ingin pingsan atau pening, dan penglihatan kabur.
- Nyeri dada (angina) yang ditandai nyeri, tekanan, atau sesak di dada, leher, punggung, atau lengan.
- Ereksi yang berkepanjangan atau menyakitkan.
Interaksi Obat Alfuzosin
Interaksi obat adalah reaksi yang terjadi ketika dua jenis obat atau lebih digunakan secara bersamaan. Reaksi tersebut dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Sebaiknya jangan minum obat Alfuzosin bersama dengan obat-obatan berikut:
- Obat penghambat alfa lainnya, seperti doxazosin, prazosin, silodosin, tamsulosin, dan terazosin.
- Obat-obatan tertentu untuk infeksi jamur seperti flukonazol, itrakonazol, ketokonazol, posakonazol, dan vorikonazol.
- Cisapride.
- Droperidol.
- Dronedarone.
- Pimozide.
- Ritonavir.
- Thioridazine.
Kontraindikasi Obat Alfuzosin
Obat ini tidak dianjurkan digunakan pada orang dengan kondisi tertentu, termasuk:
- Riwayat hipotensi ortostatik.
- Gangguan fungsi hati dan ginjal yang parah.
- Penggunaan bersamaan dengan ?1-receptor blocker 1 lainnya dan penghambat CYP3A4 yang poten.
Peringatan dan Perhatian Obat Alfuzosin
Sebelum menggunakan obat ini, harap perhatikan hal penting berikut ini:
- Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap Alfuzosin, obat lain, atau bahan apa pun dalam obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki penyakit hati. Dokter mungkin akan meminta Anda untuk tidak mengonsumsi obat Alfuzosin.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki detak jantung tidak teratur; atau jika memiliki atau pernah memiliki kanker prostat, angina (nyeri dada), tekanan darah rendah, atau penyakit jantung atau ginjal, dan jika memiliki riwayat pusing, pingsan, atau memiliki tekanan darah rendah setelah mengonsumsi obat apa pun.
- Obat Alfuzosin hanya untuk pria. Wanita tidak boleh mengonsumsinya, terutama jika sedang atau mungkin hamil atau menyusui. Jika wanita hamil mengonsumsi Alfuzosin, ia harus menghubungi dokternya.
- Jika Anda akan menjalani operasi, termasuk operasi gigi, sebaiknya beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda sedang mengonsumsi Alfuzosin.
- Penggunaan Alfuzosin dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, dan pingsan, terutama jika ketika bangun terlalu cepat dari posisi berbaring.
Harga Obat Alfuzosin
Obat resep ini bisa Anda dapatkan atau menebusnya di apotek dan toko obat, baik secara online maupun offline. Harga obat ini mungkin berbeda-beda tergantung pada lokasi daerah, jenis apotek, dan lainnya. Obat Alfuzosin tablet dijual di kisaran harga Rp955.000/box (10 tablet).
Demikian ulasan lengkap tentang Benostan, obat yang digunakan gejala pembesaran prostat. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi dengan dokter.
Konsultasikan langsung secara gratis dengan dokter di Farmaku.com atau melalui aplikasi Farmaku, tanpa harus ke luar rumah. Dapatkan saran penggunaan obat ini sesuai dengan kondisi yang akan diobati agar aman untuk Anda.
- Medline Plus. Alfuzosin. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a604002.html (Diakses pada 30 Juni 2025)
- Mayo Clinic. Alfuzosin (oral route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/alfuzosin-oral-route/description/drg-20061611 (Diakses pada 30 Juni 2025)
- WebMD. Alfuzosin (Uroxatral) – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-77236/alfuzosin-oral/details(Diakses pada 30 Juni 2025)