Acyclovir adalah obat antivirus untuk mengobati gejala cacar air, herpes simplex, dan herpes zoster (shingles/cacar api). Obat ini juga mampu mencegah kambuhnya infeksi virus herpes. Ketahui manfaat, dosis, hingga efek samping obat ini dalam ulasan berikut!
Apa itu Acyclovir ?
Acyclovir merupakan obat untuk mengobati gejala penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes, seperti cacar api atau herpes zoster, cacar air, dan herpes simplex.
Obat ini tidak dapat membunuh virus, tetapi dapat membantu mempercepat penyembuhan dan meredakan gejalanya.
Obat Acyclovir bekerja dengan masuk dan mengganggu DNA virus sehingga pertumbuhan virus bisa terhambat.
Manfaat Acyclovir
Obat ini memiliki manfaat untuk mengatasi kondisi berikut:
- Herpes simpleks.
- Cacar air.
- Herpes zoster (shingles/cacar api).
Selain kondisi tersebut, obat acyclovir juga bisa digunakan untuk mengobati eczema herpeticum pada orang dengan HIV (human immunodeficiency virus).
Dosis Penggunaan Acyclovir
Acyclovir termasuk dalam golongan obat resep sehingga hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Pada penggunaannya, sebaiknya tetap mengikuti petunjuk dokter.
Secara umum, dosis penggunaan obat ini adalah sebagai berikut:
1. Herpes Kelamin (Herpes Simplex)
- Dewasa: 200 mg, 5 kali sehari, selama 5 hari.
- Anak di bawah usia 2 tahun: Setengah dosis dewasa.
- Anak di atas usia 2 tahun: Diberikan dosis dewasa.
2. Herpes Zoster (Cacar api)
- Dewasa: 800 mg, 5 kali sehari, selama 7 hari.
- Anak di bawah usia 2 tahun: Setengah dosis dewasa.
- Anak di atas usia 2 tahun: Sesuai dosis dewasa.
3. Cacar Air
- Dewasa: 800 mg, 4-5 kali sehari, selama 5-7 hari.
- Anak usia di atas 2 tahun: 20 mg/kgBB, 4 kali sehari selama 5 hari. Dosis harian maksimal 800 mg.
Cara Menggunakan Obat Acyclovir
Acyclovir termasuk ke dalam golongan obat resep sehingga penggunaannya harus mengikuti petunjuk dan resep dokter.
Berikut adalah cara menggunakannya:
- Pastikan untuk menggunakan obat ini setelah mendapat rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
- Pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
- Ikuti semua petunjuk pada label resep dokter dan baca semua panduan pengobatan.
- Obat tablet bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telan obat hanya dengan segelas air putih.
- Obat ini digunakan segera setelah muncul gejala awal, seperti rasa terbakar pada kulit atau nyeri.
- Minum banyak air selama pemakaian obat agar ginjal tetap bekerja dengan baik.
- Gunakan obat ini secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya. Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten.
- Apabila lupa menggunakan obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera gunakan ketika ingat. Hindari pemakaian obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat.
- Jangan berhenti menggunakan obat secara tiba-tiba walaupun sudah tidak ada gejala. Tetap ikuti waktu penggunaan obat sesuai petunjuk dokter.
- Jangan lupa periksakan kondisi ke dokter secara rutin untuk memantau kondisi penyakit setelah penggunaan obat.
Peringatan Sebelum Menggunakan Obat
Sebelum menggunakan obat ini, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan, di antaranya:
- Konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis apabila memiliki riwayat alergi pada obat acyclovir.
- Beri tahu dokter jika memiliki masalah pada ginjal atau pernah mengalami sakit ginjal.
- Beri tahu dokter jika memiliki riwayat HIV/AIDS atau baru menjalani transplantasi organ.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana melakukan vaksinasi selama menjalani pengobatan dengan acyclovir.
- Bicarakan dengan dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
- Beri tau dokter jika sedang menggunakan obat-obatan, suplemen, atau produk herbal lainnya. Hal ini untuk mengurangi risiko interaksi obat.
Interaksi Obat Acyclovir
Penggunan acyclovir bersamaan dengan obat lain bisa menimbulkan interaksi obat, berikut di antaranya:
- Dapat meningkatkan risiko efek samping jika digunakan bersamaan dengan teofilin
- Dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan fungsi ginjal jika digunakan bersama gentamicin, tacrolimus, atau ciclosporin.
- Dapat meningkatkan kadar acyclovir dalam darah jika digunakan dengan cimetidine, probenecid, atau mycophenolate mofetil.
Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang dapat berinteraksi dengan acyclovir. Oleh sebab itu, sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter mengenai obat apa saja yang sedang Anda gunakan.
Efek Samping Acyclovir
Berikut efek samping yang mungkin terjadi, di antaranya:
- Nyeri pada kulit
- Ruam
- Mual
- Muntah
- Diare
- Sakit kepala
Segera lakukan konsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala efek samping yang serius, seperti:
- Linglung
- Kejang
- Halusinasi
- Sulit berbicara
- Kesulitan bernapas
- Pembengkakan tenggorokan atau lidah
- Ruam kulit
- Kelelahan tidak bisa
- Masalah hati
- Nyeri otot
- Rambut rontok.
- Perubahan pada penglihatan.
- Gagal ginjal.
Demikian penjelasan seputar acyclovir. Bila Anda disarankan untuk menggunakan obat ini, ikuti aturan penggunaan obat sesuai rekomendasi dari dokter.
- Anonim. 2023. Acyclovir. https://www.drugs.com/acyclovir.html. (Diakses pada 8 November 2023).
- Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Asiklovir. https://pionas.pom.go.id/monografi/asiklovir. (Diakses pada 8 November 2023).
- Taylor, Michael dan Gerriets, Valerie. 2023. Acyclovir. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542180/. (Diakses pada 8 November 2023).
- University of Illinois. 2021. Acyclovir, Oral Tablet. https://www.healthline.com/health/drugs/acyclovir-oral-tablet. (Diakses pada 8 November 2023).
- Anonim. Acyclovir – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-941/acyclovir-oral/details. (Diakses pada 8 November 2023).