Terbit: 23 September 2024 | Diperbarui: 24 September 2024
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Acebutolol adalah obat untuk mengobati tekanan darah tinggi atau hipertensi dan detak jantung tidak teratur. Ketahui obat ini lebih jauh, mulai dari fungsi, dosis, hingga efek sampingnya dalam ulasan berikut. 

Acebutolol: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Informasi Umum Obat Acebutolol

Berikut ini adalah informasi umum obat Acebutolol, yaitu:

Nama Obat Acebutolol
Kandungan Obat Acebutolol
Kategori Obat Obat resep
Manfaat Obat Mengobati hipertensi dan aritmia
Sediaan Obat Kapsul
Harga Obat Rp659.123/50 kapsul @200 mg

Harga obat acebutolol mungkin berbeda di setiap apotik. 

Acebutolol Obat Apa?

Acebutolol adalah obat untuk mengobati hipertensi atau tekanan darah tinggi dan jenis detak jantung tidak teratur atau disebut juga dengan aritmia, seperti kontraksi ventrikel prematur atau PVC.

Acebutolol termasuk dalam kelas obat beta-blocker yang bekerja dengan cara memblokir reseptor tertentu untuk menjaga kerja jantung agar tetap normal.

Acebutolol masuk dalam kategori obat keras. Obat ini hanya digunakan sesuai petunjuk dokter beserta resepnya. 

 Fungsi Obat Acebutolol

Fungsi obat acebutolol adalah untuk mempengaruhi kerja jantung dan sirkulasi darah melalui arteri dan vena. Berikut ini adalah manfaat obat acebutolol, yaitu:

  • Mengobati hipertensi atau tekanan darah tinggi pada orang dewasa
  • Mengobati aritmia atau kondisi detak jantung tidak teratur, termasuk kondisi kontraksi ventrikel prematur atau PVC
  • Membantu mengatasi infark miokard akut, yaitu kerusakan jantung karena kekurangan pasokan oksigen.

Obat ini mungkin juga digunakan untuk indikasi atau terapi pengobatan lain. Diskusikan dengan dokter mengenai fungsi lainnya dari obat ini.

Dosis Penggunaan Obat Acebutolol

Obat ini tersedia dalam sediaan oral bentuk kapsul. Dosis yang diberikan bergantung pada kondisi dan kebutuhan tiap pasien. Berikut ini adalah dosis obat Acebutolol yang umum disarankan: 

1. Mengatasi Hipertensi

Dosis obat acebutolol untuk mengatasi hipertensi pada orang dewasa (18-64 tahun) adalah:

  • Dosis Awal: Obat hipertensi 400 mg satu kali sehari, atau dosis 200 mg diminum dua kali sehari.
  • Dosis Lanjutan: Umumnya dokter akan menambah dosis hingga 600 mg diminum dua kali sehari.
  • Dosis Perawatan: Dosis untuk pemeliharaan adalah 400-800 mg per hari.

2. Mengatasi Aritmia

Dosis obat untuk mengatasi aritmia pada orang dewasa (18-64 tahun) adalah:

  • Dosis Awal: Obat 200 mg dua kali sehari.
  • Dosis Lanjutan: Umumnya dokter akan menambah dosis hingga 600 mg diminum dua kali sehari.
  • Dosis Perawatan: Dosis untuk pemeliharaan adalah 600-1.200 mg per hari.

Sementara itu, dosis obat untuk lansia akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Umumnya, dosis untuk lansia tidak boleh lebih dari 800 mg per hari.

Cara Menggunakan Obat Acebutolol

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Acebutolol yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Konsumsi obat sesuai dosis yang telah diresepkan oleh dokter.
  • Obat ini digunakan setelah makan. 
  • Telan obat kapsul secara utuh dengan bantuan segelas air. Jangan membuka atau menghancurkan obat. 
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di waktu yang sama setiap harinya. Apabila lupa menggunakan obat pada waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan obat ketika ingat.
  • Sertai pola hidup sehat seperti rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan rendah garam selama Anda menjalani pengobatan dengan Acebutolol. 
  • Simpan obat di suhu ruang, dalam wadah tertutup dan terhindar dari paparan sinar matahari. 
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Acebutolol ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan ke dokter bila Anda memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap Acebutolol. 
  • Obat ini tidak boleh digunakan oleh pasien dengan riwayat gangguan irama jantung yang berat. 
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat diabetes, asma, penyakit jantung, penyakit liver, penyakit ginjal, atau penyakit paru obstruktif. 
  • Bila Anda berencana untuk menjalani tindakan medis termasuk operasi gigi, informasikan pada dokter bahwa Anda sedang menggunakan obat ini. 
  • Obat ini dapat menyebabkan pusing. Hindari mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin berat setelah menggunakan obat ini. 

Keamanan Obat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Obat Acebutolol menurut United States Food and Drug Administration (USFDA) masuk ke dalam kategori B.  Itu artinya, studi percobaan pada hewan tidak membuktikan adanya risiko terhadap janin. 

Akan tetapi, belum ada studi terkontrol pada manusia untuk memastikan apakah efek yang sama juga berlaku. Sehingga, obat ini hanya boleh digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari risikonya. 

Pada ibu menyusui, Acebutolol dapat terserap ke dalam ASI. Diskusikan pada dokter bila Anda sedang hamil atau dalam masa menyusui sebelum menggunakan obat ini. 

Interaksi Obat Acebutolol

Obat ini dapat menimbulkan interaksi apabila digunakan bersamaan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti: 

  • Diclofenac
  • Etodolac
  • Ibuprofen
  • Indomethacin
  • Ketorolac
  • Nabumetone
  • Naproxen

Interaksi obat ini juga dapat terjadi bila diminum bersamaan dengan obat dekongestan hidung, seperti:

  • Fenilefrin
  • Pseudoephedrine

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang mungkin dapat menimbulkan interaksi obat bila digunakan secara bersamaan dengan Acebutolol. Informasikan pada dokter mengenai obat-obatan, suplemen, atau produk herbal yang sedang atau belakangan Anda gunakan. 

Efek Samping Acebutolol

Berikut ini adalah kemungkinan efek samping obat hipertensi, yaitu:

  • Gangguan pernapasan
  • Tenggorokan dan lidah bengkak
  • Gatal-gatal
  • Ruam
  • Sesak 
  • dada
  • Detak jantuk lambat
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Gangguan tidur

Selain itu, waspadai juga alergi obat atau efek samping yang lebih serius seperti: 

  • Sesak napas
  • Detak jantung tidak teratur
  • Penglihatan kabur
  • Sakit kepala parah 
  • Bengkak di kaki
  • Nyeri dada

Apabila Anda mengalami kondisi-kondisi tersebut, hentikan penggunaan obat dan segera konsultasikan pada dokter. 

 

  1. Multum, Cerner. 2023. AcebutololDrug. https://www.drugs.com/mtm/acebutolol.html. (Diakses pada 19 Januari 2024).
  2. University of Illinois-Chicago, Drug Information Group. 2018. AcebutololDrug, Oral Capsule. https://www.healthline.com/health/acebutolol-oral-capsule. (Diakses pada19 Januari 2024).
  3. Anonim. Acebutolol. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/acebutolol?mtype=generic. (Diakses pada 19 Januari 2024). 
  4. Anonim. Acebutolol Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/acebutolol.html. (Diakses pada 19 Januari 2024)
  5. Anonim. Acebutolol (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/acebutolol-oral-route/proper-use/drg-20070999?p=1#:~:text=Breastfeeding,breastfeeding%20while%20using%20this%20medicine.(Diakses pada 19 Januari 2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi