Terbit: 11 May 2018 | Diperbarui: 13 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kawasan urban atau perkotaan memiliki pola kehidupan yang berbeda dengan kawasan yang ada di desa. Wanita di perkotaan lebih banyak bekerja di kantor dan juga pabrik kalau dekat dengan kawasan industri.

Wanita Urban Berisiko Terkena Arthritis Ketimbang Mereka yang Tinggal di Desa

Kondisi yang cukup berbeda dengan kawasan pedesaan ini memicu wanita urban lebih banyak mengalami arthritis atau nyeri pada sendiri ketimbang mereka yang berada di pedesaan.

Nah, kira-kira faktor apa saja yang menyebabkan kondisi ini terjadi. Selanjutnya apa yang harus dilakukan wanita urban untuk mengatasinya?

Faktor yang memengaruhi arthritis

Ada cukup banyak faktor yang memengaruhi kondisi arthritis pada wanita. Faktor itu terdiri dari keturunan atau gen, gaya hidup, kebiasaan makan, obesitas, dan pernah terjadi benturan hebat di sekitar persendian. Dari beberapa faktor ini yang sering menyerang wanita di kawasan perkotaan adalah kebiasaan makan, obesitas, dan gaya hidup.

Wanita yang ada di kawasan urban biasanya memiliki gaya hidup sedentary atau tidak banyak bergerak. Mereka yang bekerja di kantor atau pabrik akan banyak diam di kursi selama berjam-jam sebelum akhirnya pulang saat sore hari.

Selanjutnya, pola makan jarang dijaga sehingga peluang terjadi kegemukan akan terjadi dengan mudah. Terakhir, wanita di perkotaan juga jarang berolahraga karena capai saat bekerja.

Cara mencegah arthritis

Melihat dari beberapa faktor penyebab arthritis di atas, wanita sangat disarankan untuk mau berolahraga paling tidak seminggu 3-4 kali. Olahraga tidak harus yang berat, cukup jalan kaki atau lari ringan.

Ubah pola makan dan mulai hindari makan gorengan atau makanan cepat saji yang mengandung banyak lemak dan gula. Dampaknya, gangguan tubuh pada persendian akan jarang atau mungkin tidak akan terjadi lagi.

Semoga bisa menambah pengetahuan untuk Anda yang bekerja atau tinggal di kawasan urban.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi