DokterSehat.Com – Sebagian besar pria di Indonesia disunat karena pengaruh keyakinan atau tradisi yang berkembang di masyarakat. Selain itu juga karena faktor kesehatan. Nah, bagaimana dengan perempuan, apakah perlu sunat juga?
Sunat Pada Laki-laki
Tindakan yang dalam bahasa medis disebut sirkumsisi ini memiliki banyak kelebihan.
Pertama, sunat menjaga kebersihan penis sehingga mudah dibersihkan. Kalau pria tidak sunat, mereka harus membersihkan sampai bagian dalam kulup.
Kedua, menurunkan risiko terkena penyakit menular kelamin.
Ketiga, sunat juga membuat pria jadi lebih menikmati aktivitas seksual. Ujung dari alat kelamin jadi lebih sensitif sehingga bisa mendapatkan orgasme dengan hebat.
Sunat Pada Wanita
Selain pria, ternyata wanita di Indonesia juga disunat. Konon, sekitar 50% wanita di Indonesia sudah disunat saat kecil. Hingga dewasa, perempuan tidak tahu bahwa dirinya telah disunat.
Sunat pada wanita biasanya dipengaruhi oleh budaya atau kebiasaan masyarakat yang berkembang pada daerah tertentu.
Pentingkah sunat pada wanita?
Sunat atau pemotongan sebagian kulit pada pria direkomendasikan karena memberikan banyak manfaat.
Namun, pada wanita, sunat tidak direkomendasikan karena tidak akan mengalami gangguan pada alat reproduksinya.
WHO tidak merekomendasikan sunat pada perempuan karena justru membahayakan kesehatan.
Efek Samping Sunat Pada Perempuan
Mungkin Anda masih bingung, maksud dari sunat wanita itu apa ya? Sunat wanita adalah tindakan pemotongan sebagian klitoris yang dianggap penis dari pria. Hal itu memberikan efek samping, khususnya penurunan fungsi seksual pada wanita.
Sunat pada wanita akan menurunkan rangsangan seksual yang didapatkan, risiko infeksi saat sunat, nyeri pada area perut, sakit saat berhubungan intim dengan pasangan, dan komplikasi saat melahirkan.
Nah, menurut Anda penting atau tidak sunat pada wanita?