Terbit: 13 October 2020 | Diperbarui: 14 August 2023
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Vagina bau dapat mengindikasikan berbagai masalah pada area kewanitaan atau organ reproduksi wanita. Vagina bau tidak sedap bahkan dapat menandakan masalah organ intim. Kenali penyebab vagina bau dan cara mencegahnya di bawah ini!

12 Penyebab Vagina Bau Tidak Sedap dan Cara Mencegahnya

Penyebab Vagina Bau yang Umum

Vagina bau tidak sedap tentunya dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan membuat Anda menjadi kurang percaya diri. Kondisi ini juga dapat mengindikasikan penyakit tertentu. Anda harus waspada apabila kondisi ini dibarengi dengan banyak gejala lainnya.

Berikut adalah berbagai penyebab vagina bau yang perlu Anda waspadai:

1. Kurang Menjaga Kebersihan

Penyebab paling umum yang pertama dapat menyebabkan bau tidak sedap pada vagina adalah akibat kurang menjaga kebersihan.

Pada dasarnya vagina akan membersihkan dirinya sendiri di dalam tubuh dengan sekresi alami cairan vagina. Anda dapat menjaga kebersihan bagian luar kewanitaan dengan cara membersihkannya dengan sabun lembut yang tidak mengandung pewangi.

Penggunaan sabun, gel, dan antiseptik dengan pewangi tidak disarankan karena dapat memengaruhi keseimbangan bakteri dan pH alami vagina. Jika hal ini terjadi, vagina dapat mengalami iritasi.

Ketika sedang menstruasi, membersihkan vagina lebih dari sekali sehari dapat membantu Anda menjaga vagina tetap bersih dan tentunya akan terhindar dari bau.

2. Pakaian Ketat

Penyebab selanjutnya adalah pakaian yang terlalu ketat dan juga bahan pakaian dalam tertentu yang tidak nyaman.

Pakaian dalam yang ketat dan berbahan dasar nilon menyebabkan area kewanitaan tidak dapat “bernapas” sehingga keringat dan bakteri dapat terperangkap dan muncullah bau tidak sedap.

Maka dari itu, Anda disarankan untuk menggunakan pakaian dalam yang tidak ketat dan berbahan sejuk agar kebersihan dan kesehatan area vagina tetap terjaga.

3. Vaginosis Bakterialis

Secara alami, vagina sebenarnya dihuni oleh berbagai flora normal. Vaginosis bakterialis adalah peradangan vagina yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan bakteri yang secara alami ada di vagina.

Hal ini dapat menyebabkan keseimbangan alami vagina sehingga muncul beberapa gejala seperti bau amis, gatal, sensasi terbakar saat buang air kecil, dan keputihan berwarna abu-abu, putih, atau hijau.

Cara menghilangkan bau vagina akibat kondisi ini adalah dengan menggunakan obat antibiotik. Obat-obatan ini tidak dijual bebas dan membutuhkan resep dokter untuk mendapatkannya.

Baca Juga: Vagina Kering: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

4. Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit.

Kondisi ini tidak menyebabkan gejala pada pria, namun dapat menyebabkan gejala pada wanita seperti keputihan dengan bau tidak sedap, gatal pada kelamin, dan nyeri buang air kecil.

Obat-obatan seperti metronidazole atau tinidazole biasanya digunakan untuk mengatasi kondisi ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi ini adalah dengan melakukan hubungan seksual yang aman, yaitu menggunakan kondom.

5. Klamidia

Keputihan tidak biasa yang menyebabkan bau pada area kewanitaan juga dapat mengindikasikan klamidia.

Klamidia adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Selain menyebabkan keputihan dengan bau tidak sedap, gejala lain yang mungkin dialami adalah seperti nyeri saat buang air kecil, keputihan yang tidak biasa, nyeri di perut atau panggul, sakit saat berhubungan seks, hingga pendarahan antar menstruasi.

Apabila tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menyebar ke rahim dan menyebabkan penyakit radang panggul. Kondisi ini cukup serius karena merupakan penyebab kehamilan ektopik dan infertilitas.

6. Penyakit Radang Panggul

Sudah disinggung sebelumnya, ternyata penyakit radang panggul juga dapat menjadi salah satu penyebab vagina bau.

Penyakit radang panggul terjadi ketika bakteri menular seksual menyebar dari vagina ke rahim, tuba fallopi, atau ovarium.

Gejala yang muncul akibat penyakit radang panggul adalah seperti nyeri perut bagian bawah dan panggul, keputihan tidak normal yang menyebabkan bau tidak sedap, perdarahan abnormal terutama setelah berhubungan seksual, nyeri saat berhubungan seksual, demam, dan sakit ketika buang air kecil.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Vagina Gatal setelah Berhubungan Seks

7. Gonore

Sama seperti beberapa penyakit menular seksual yang disebutkan sebelumnya, gonore juga dapat meningkatkan keputihan abnormal yang menyebabkan bau tidak sedap di area kewanitaan.

Gejala lain yang mungkin muncul juga sama seperti infeksi menular seksual lain seperti buang air kecil yang menyakitkan, pendarahan abnormal vagina, dan nyeri perut atau panggul. Pada wanita, gonore juga dapat menyebabkan infeksi pada serviks.

8. Kanker

Kanker juga dapat menjadi penyebab bau tidak sedap pada area kewanitaan.

Kanker yang dimaksud dapat berupa kanker servik atau kanker vagina. Keduanya dapat menyebabkan keputihan berat dengan bau yang tidak sedap. Tentunya muncul juga berbagai gejala lain seperti pendarahan vagina abnormal, buang air kecil menyakitkan, benjolan di vagina, sembelit, hingga nyeri panggul.

Jika mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, ada baiknya melakukan pemeriksaan untuk memastikan apa yang menjadi penyebab munculnya gejala tersebut. Dibutuhkan pengobatan seperti kemoterapi atau terapi radiasi untuk mengatasi kanker.

9. Stres

Stres emosional dapat menyebabkan bau tidak sedap pada area kewanitaan yang mirip dengan bau badan.

Terdapat dua jenis kelenjar keringat pada tubuh, yaitu kelenjar apokrin dan ekrin. Kelenjar ekrin menghasilkan keringat untuk mendinginkan tubuh, sedangkan kelenjar apokrin merespons emosi seseorang.

Kelenjar apokrin berada di ketiak dan selangkangan Anda. Saat stres, kelenjar apokrin menghasilkan cairan seperti susu. Pada dasarnya cairan ini tidak berbau, tetapi ketika bertemu dengan bakteri vagina di vulva, cairan ini kemudian dapat menimbulkan aroma yang menyengat.

10. Diet

Diet yang Anda makan dan minum dapat memengaruhi bau urine, dan ada beberapa bukti bahwa apa yang Anda makan dapat memengaruhi bau vagina.

Jika vagina Anda berbau tidak sedap, makanan dengan bau menyengat, seperti bawang putih, bisa jadi menjadi penyebab vagina bau.

11. Douching

Douching adalah cara mencuci bagian dalam vagina menggunakan air yang dicampur dengan cairan lain, biasanya cuka, soda kue, atau yodium. Efeknya jauh berbeda dengan membasuh di bak mandi atau pancuran, yang sangat sehat.

Melakukan douching dapat memicu pertumbuhan berlebih dari bakteri berbahaya, yang dapat menyebabkan infeksi jamur atau vaginosis bakterialis. Jika mengalami infeksi vagina, douching dapat menyebarkan infeksi ke dalam rahim, yang menyebabkan vagina bau tidak sedap.

12. Fistula Rektovagina

Fistula rektovagina adalah pembukaan abnormal yang jarang terjadi antara vagina dan rektum yang memungkinkan feses bocor ke dalam vagina, yang dapat menyebabkan vagina bau.

Gejala lain termasuk infeksi vagina atau infeksi saluran kemih (ISK) berulang, nyeri saat berhubungan seks, atau feses di vagina.

Fistula rektovagina dapat disebabkan oleh cedera saat persalinan, komplikasi dari operasi panggul, termasuk histerektomi, penyakit Crohn, atau pengobatan kanker ke area vagina.

Baca Juga: Penyakit Jengger Ayam: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Cara Mencegah Vagina Bau

Guna mencegah vagin abau tidak sedap, Anda dapat menerapkan kebiasaan sehat untuk menjaga kebersihan vulva dan melindungi vagina dari infeksi. Berikut ini langkah-langkah pencegahannya:

1. Menjaga Kebersihan Vagina dengan Baik

Setelah beraktivitas, mandilah secara teratur dan hanya menggunakan sabun tanpa pewangi dan air hangat untuk membersihkan vulva.

Sebaiknya mandi dan kenakan pakaian bersih segera setelah berolahraga agar terlalu lama dengan pakaian yang panas dan berkeringat atau baju renang yang lembap. Lingkungan yang hangat dan basah adalah tempat yang ideal untuk pertumbuhan bakteri berbahaya.

2. Jangan Melakukan Douche

Melakukan douching dapat mengganggu tingkat pH di vagina dan membuat wanita rentan terhadap infeksi.

Jika sudah mengalami infeksi vagina, douching dapat menyebabkan bakteri masuk lebih dalam ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi yang lebih parah, seperti penyakit radang panggul (PID). PID adalah infeksi parah yang dapat menyebabkan kemandulan.

3. Perbanyak Minum Air

Vagina mungkin memiliki bau amonia yang kuat jika Anda mengalami kekurangan cairan tubuh atau disebut dehidrasi.

Bila tubuh kekurangan cairan, bahan limbah dalam urine bisa menjadi sangat pekat dan berbau busuk. Untuk itu, minum air yang cukup dapat membantu hidrasi dan menghilangkan bau.

4. Gunakan Pakaian Longgar

Kenakanlah pakaian yang ringan dan memiliki pori untuk bernapas. Selain itu, sebaiknya hindari mengenakan pakaian dalam yang terlalu ketat di vulva Anda, seperti thong. Sebagai gantinya, kenakan celana dalam katun yang tidak tahan panas dan lembap.

5. Gunakan Kondom Saat Berhubungan Seks

Lindungi vagina Anda saat berhubungan seks. Manfaat menggunakan kondom untuk mengurangi risiko infeksi menular seksual (IMS) dan infeksi lain, seperti vaginosis bakterialis, yang dapat mengganggu tingkat pH vagina. Jika Anda menggunakan pelumas, pilih hanya yang tidak beraroma untuk mencegah iritasi pada vagina.

Nah, itu dia penjelasan terkait penyebab vagia bau tidak sedap dan cara membantu mencegahnya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2018. Keeping your vagina clean and healthy. https://www.nhs.uk/live-well/sexual-health/keeping-your-vagina-clean-and-healthy/. (Diakses 13 Oktober 2020).
  2. Anonim. 2019. Vulvar and Vaginal Care and Cleaning. https://youngwomenshealth.org/2017/04/19/vulvar-and-vaginal-care-and-cleaning/#:~:text=Poor%20hygiene%20(not%20washing%20your,also%20cause%20an%20unpleasant%20odor. (Diakses 13 Oktober 2020).
  3. Anonim. 2019. Bacterial vaginosis. mayoclinic.org/diseases-conditions/bacterial-vaginosis/symptoms-causes/syc-20352279. (Diakses 13 Oktober 2020).
  4. Anonim. 2020. Trichomoniasis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/trichomoniasis/symptoms-causes/syc-20378609. (Diakses 13 Oktober 2020).
  5. Anonim. 2020. Pelvic inflammatory disease (PID). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pelvic-inflammatory-disease/symptoms-causes/syc-20352594#:~:text=Pelvic%20inflammatory%20disease%20(PID)%20is%20an%20infection%20of%20the%20female,can%20be%20subtle%20or%20mild. (Diakses 13 Oktober 2020).
  6. Anonim. 2019. Gonorrhea. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gonorrhea/symptoms-causes/syc-20351774. (Diakses 13 Oktober 2020).
  7. Anonim. Vaginal odor. https://www.mayoclinic.org/symptoms/vaginal-odor/basics/causes/sym-20050664. (Diakses 13 Oktober 2020).
  8. Anonim. 2019. Vaginal cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vaginal-cancer/symptoms-causes/syc-20352447. (Diakses 13 Oktober 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi