Terbit: 10 January 2019 | Diperbarui: 13 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Area pelvis wanita hingga ke area bokong adalah bagian tubuh yang sering mengalami masalah. Pertama, karena bentuk vagina dari wanita yang terbuka menyebabkan peluang terjadi infeksi cukup besar. Selain itu, kompleksnya organ di sistem reproduksi hingga kejadian menstruasi menyebabkan wanita rentan mengalami bokong sakit.

7 Kondisi yang Menyebabkan Bokong Wanita Terasa Sakit

Penyebab Bokong Sakit

Sebelum Anda mengetahui penyebab bokong sakit pada wanita, perlu diketahui bahwa bahwa rasa sakit yang dialami juga menyerang bisa menyerang area bagian depan vagina. Namun, pantat sakit tetap yang utama dirasakan dibanding bagian tubuh yang lain.

Berikut ini adalah penyebab pantat sakit yang harus Anda tahu, di antaranya:

1. Wasir

Penyebab bokong sakit yang pertama adalah wasir. Wasir adalah pembengkakan yang terjadi di dalam saluran pembuangan. Pembengkakan ini menyebabkan beberapa pembuluh darah membesar dan terkonsentrasi di satu atau beberapa titik. Jika sudah parah, wasir bisa menyebabkan pantat sakit.

Selain menyerang wanita, wasir juga bisa terjadi pada siapa saja termasuk pria. Salah satu gejala yang sering muncul adalah keluarnya darah bersama dengan feses. Darah ini muncul dari luka atau pembuluh darah yang pecah di dalam anus. Kalau Anda sering mendapati darah pada feses bisa jadi wasir sedang terjadi atau adanya kanker kolorektal.

2. Menstruasi

Saat mengalami menstruasi, area rahim akan mengalami sedikit pembengkakan akibat peluruhan endometrium. Peluruhan ini menyebabkan terjadinya ketegangan otot di sekitar pelvis hingga ke otot di area bokong yang pada akhirnya menyebabkan pantat sakit. Wanita akan merasakan ngilu yang kuat di bokong sehingga untuk duduk pun kadang tidak nyaman.

Bokong sakit yang disebabkan oleh menstruasi tergolong normal. Namun, kalau cukup mengganggu dan membuat wanita tidak nyaman untuk melakukan aktivitas hariannya, cobalah untuk bisa mengonsumsi obat anti nyeri. Selain itu, rasa nyeri pada bokong yang terjadi saat menstruasi juga memicu wanita mengalami inkontinensia urine dan juga sembelit.

3. Endometriosis

Endometriosis adalah pertumbuhan lapisan jaringan endometrium yang tidak normal. Jaringan ini harusnya tumbuh dengan melapisi rahim agar siap digunakan sebagai lokasi implantasi janin. Namun, pada kondisi tertentu jaringan ini bisa tumbuh di luar rahim hingga menuju ke ovarium dan membentuk kista.

Endometriosis menyebabkan rasa sakit yang cukup besar pada wanita khususnya saat menstruasi. Biasanya perdarahan berlebihan kerap terjadi dan membuat wanita mengalami anemia. Selanjutnya, rasa sakit akibat peradangan dan tekanan dari endometriosis bisa menyebabkan bokong sakit.

4. Fribroid (mioma)

Fibroid adalah jaringan non-kanker yang tumbuh secara tidak normal di dalam rahim selama bertahun-tahun. Jaringan yang sudah semakin besar ini menekan rahim dengan kuat ke arah bokong hingga ke tulang ekor. Tekanan ini menyebabkan rasa sakit yang cukup besar.

Rasa sakit yang ditimbulkan oleh fibroid ini biasanya semakin besar saat wanita mengalami haid. Sementara itu, beberapa jaringan fibroid bisa berubah jadi kanker meski kemungkinannya cukup kecil.

5. Rahim miring

Rahim wanita yang normal seharusnya miring ke depan. Kalau terjadi masalah pada rahim, wanita akan mengalami nyeri di sekitar bawah perut. Gangguan ini akan membuat rahim miring ke belakang dan menekan area tulang ekor dan bokong. Bokong sakit akan sering muncul terutama saat menstruasi.

6. Ischialgia

Ischialgia merupakan suatu kondisi di mana saraf ischiadicus yang mempersarafi daerah bokong sampai kaki terjepit. Masyarakat awam umumnya menginterpretasikan ischialgia sebagai rasa nyeri pada bagian bokong.

Saraf ischiadicus atau saraf skiatik adalah saraf terbesar dalam tubuh dan dimulai dari akar saraf di sumsum tulang belakang regio lumbal yang berada di punggung bawah dan meluas melalui pantat untuk mengirimkan sinyal saraf hingga ke ekstremitas bawah.

Gejala ischialgia sering kali dirasakan sebagai kaku, nyeri, sensasi kesetrum di bokong, yang bisa menjalar ke area lain seperti tungkai atau perut. Bokong sakit ini bisa dipicu oleh aktivitas berat yang Anda lakukan seperti mengangkat beban berat hingga membungkuk yang terlalu ekstrem.

7. Coccydynia

Penyebab bokong sakit yang terakhir bisa disebabkan oleh coccydynia. Coccydynia atau nyeri tulang ekor adalah kondisi saat tulang ekor meradang akibat suatu rangsangan. Kebanyakan orang yang mengalami coccydynia merasakan rasa sakit yang tumpul (seperti ditekan) dan kejang otot.

Sakit di tulang ekor ini disebabkan oleh banyak hal dari yang ringan hingga berat, seperti baru saja menjalani persalinan, jatuh terduduk, berat badan berlebih atau kurang, postur tubuh yang tidak tepat, perubahan sendi degeneratif, hingga terlalu lama duduk di permukaan keras.

Nah, itulah beberapa kondisi yang menyebabkan bokong sakit. Jika pantat sakit sudah membuat Anda tidak merasa nyaman, cobalah untuk segera periksakan kondisi ke dokter. Waspada dini diperlukan agar tidak terjadi masalah serius di kemudian hari.

Selain itu, tak ada salahnya Anda juga mengunjungi dokter spesialis saraf agar dapat dipastikan penyebabnya dengan pasti melalui pemeriksaan fisik yang lengkap, pemeriksaan penunjang seperti rontgen atau MRI, hingga wawancara mendetail.

Meski bokong sakit dapat diredakan oleh obat-obatan, namun Anda juga harus menghindari beberapa aktivitas yang menjadi penyebab pantat sakit. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meredakan bokong sakit, di antaranya:

  • Biasakan untuk melakukan pemanasan sebelum berolahraga.
  • Pastikan posisi duduk atau berdiri yang nyaman dan tepat.
  • Ketika ingin mengangkat benda berat, perhatikanlah sumbu tubuh dalam posisi tegak, jangan terlalu membungkuk karena bisa menambah beban dan regangan pada tulang belakang.
  • Cobalah untuk bersepeda atau berenang untuk mengurangi nyeri pada struktur tulang punggung dan sekitarnya.
  • Cobalah tidur dalam posisi lurus dan tidurlah di atas kasur/alas yang keras. Selain itu, pelajari posisi tubuh yang baik seperti gunakan bantal yang tidak terlalu tinggi, hindari berdiam pada satu posisi untuk waktu yang lama, dan seimbangkan berat tubuh pada kedua kaki saat berdiri.
  • Cobalah latihan kekuatan otot punggung/latihan core seperti side plank, plank, dan bridge.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi