Terbit: 18 November 2019 | Diperbarui: 25 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Salah satu bagian tubuh yang paling menyita perhatian wanita adalah payudara. Bagaimana tidak, payudara sudah menjadi seperti aset berharga yang bisa membuat wanita terjaga kepercayaan dirinya. Biasanya, wanita akan mendambakan payudara dengan bentuk yang indah dan tetap kencang. Namun, sebagian lain juga sudah cukup mendapatkan payudara yang sehat.

Payudara Mengeras dan Padat? Waspadai Hal-Hal Berikut

Normalnya, payudara wanita akan cenderung terasa lembut. Namun, kadangkala, payudara bisa saja mengeras dan padat yang biasanya terjadi sebelum dan saaat fase menstruasi tiba. Bahkan, kadangkala mengerasnya payudara ini bisa disertai dengan rasa nyeri dan tidak nyaman pada tubuh. Namun, andai payudara wanita mengeras dan sangat padat meskipun tidak sedang dalam menstruasi, ada baiknya wanita mulai mewaspadai akan munculnya satu hal, yakni penyakit kanker payudara. Sebagaimana diketahui, kanker payudara adalah salah satu penyakit yang sangat mematikan bagi kaum wanita. Data di Amerika Serikat pada tahun 2014 saja menunjukkan bahwa ada lebih dari 230 ribu penderita kanker payudara dimana lebih dari 40 ribu penderitanya meninggal. Karena alasan inilah banyak pakar kesehatan yang menyarankan wanita untuk kerap mengecek kondisi payudaranya, termasuk tingkat kekerasan dan kepadatannya.

Banyak wanita yang menganggap payudara yang keras dan padat adalah hal yang normal asalkan tidak memberikan rasa sakit. Padahal, bisa jadi ini adalah tanda awal dari munculnya benjolan pada payudara yang merupakan adalah sel tumor yang ganas atau bahkan kanker. Jika merasakan perubahan pada tekstur payudara, segeralah lakukan cek kesehatan ke dokter yang ahli dalam bidang kanker payudara atau setidaknya melakukan sonogram. Dengan pengecekan kesehatan yang dini, diharapkan ada penanganan yang cepat dan tepat andai memang perubahan tekstur pada payudara ini adalah tanda awal dari kanker payudara sehingga kemungkinan untuk sembuh akan jauh lebih baik.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi