DokterSehat.Com – Setiap wanita tentu mengharapkan siklus menstruasinya bisa datang dengan lancar setiap bulannya. Hal ini dikarenakan siklus menstruasi yang lancar menjadi penanda akan kondisi tubuh yang sehat. Meskipun begitu, kadangkala siklus menstruasi bisa membuat kaum hawa menderita atau bahkan merasa galau. Bagi sebagian wanita, siklus menstruasi bisa diiringi dengan nyeri atau kram pada perut yang sangat menyiksa. Selain itu, ada pula keluhan sebagian wanita yang mengaku jika siklus menstruasi akan diiringi dengan peningkatan frekuensi buang air besar. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Pakar kesehatan menyebutkan jika peningkatan frekuensi BAB pada saat haid sebagai hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan kadar hormon progesteron dan juga prostaglandin pada tubuh wanita selama siklus menstruasi tiba. Sebagai informasi, hormon prostaglandin memiliki fungsi utama sebagai pemberi sinyal pada rahim untuk berkontraksi dan membuat dinding rahim luruh sehingga haid pun bisa berlangsung dengan baik. Prostaglandin ternyata juga akan memberikan pengaruh pada organ-organ pencernaan yang memang berposisi dekat dengan rahim. Karena alasan inilah siklus menstruasi bisa diiringi dengan peningkatan frekuensi buang air besar atau bahkan perut kembung, khususnya pada masa-masa awal siklus.
Hormon progesteron adalah hormon alamiah yang memang diproduksi oleh ovarium wanita. Saat siklus menstruasi tiba, maka kadar hormon ini pun mengalami peningkatan tajam sebelum siklus berawal dan kemudian akan turun dengan signifikan. Karena perubahan kadar hormon ini, maka buang air besar juga akan cenderung lebih lancar. Bagi beberapa wanita, hal ini bisa mengatasi masalah sembelit, sementara itu, sebagian wanita justru akan mengalami peningkatan frekuensi BAB.
Dengan adanya penjelasan ini, ada baiknya kaum wanita tidak perlu khawatir jika frekuensi buang air besar meningkat saat siklus haid tiba karena memang hal ini terjadi secara normal.