Terbit: 20 September 2019
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Transplantasi organ adalah pemindahan organ atau jaringan tubuh seseorang ke tubuh pasien yang membutuhkan dengan kondisi medis tertentu. Ketahui apa itu transplantasi, jenis-jenis transplantasi, dan semua yang wajib Anda tahu tentang transplantasi organ.

Transplantasi Organ: Jenis, Proses, Prosedur, Manfaat, Risiko, dll

Apa Itu Transplantasi Organ?

Transplantasi organ adalah pengangkatan organ sehat dari satu orang dan dipindahkan ke orang lain yang sedang berada dalam kondisi medis berbahaya oleh karena organ yang akan digantikan mengalami kerusakan. Transplantasi dilakukan untuk menyelamatkan nyawa pasien.

Transplantasi organ sebelumnya harus dilakukan pemeriksaan yang detail, tidak boleh sembarangan, dan kadang memerlukan waktu yang lama untuk menemukan pendonor organ yang cocok dengan kondisi genetika pasien yang akan menerima organ.

Banyak kasus transplantasi organ yang berhasil baik pasien dan pendonor sehat, namun transplantasi organ memiliki banyak resiko seperti kegagalan operasi, penolakan organ di tubuh baru, dan kondisi medis lainnya.

Proses transplantasi organ setiap pasien berbeda-beda tergantung kondisi tubuh, perawatan penyakit, dan organ tersebut, namun yang paling penting adalah kecocokan organ yang konsisten.

Jenis Transplantasi Organ

Transplantasi organ adalah salah satu pencapaian luar biasa dari dunia medis. Terdapat beberapa jenis transplantasi organ yang memungkinkan pasien dengan kondisi medis kronis bisa lebih baik.

Berikut ini adalah jenis-jenis transplantasi organ, yaitu:

1. Transplantasi Jantung

Transplantasi jantung dibutuhkan untuk pasien penyakit jantung kronis ketika berbagai perawatan dan pengobatan jantung lainnya tidak bekerja dengan baik, dan bahkan memiliki resiko gagal jantung.

Pembedahan dilakukan dengan mentransplantasi jantung dengan jantung yang lebih sehat. Berikut ini beberapa indikator kondisi penyakit jantung yang mungkin segera membutuhkan transplantasi organ, yaitu:

  • Kardiomiopati gangguan kesehatan pada otot jantung atau lemah jantung
  • Coronary Artery Disease (CAD) yaitu kerusakan pada pembuluh darah utama di jantung.
  • Penyakit katup jantung
  • Congenital heart defect atau penyakit jantung bawaan sejak lahir
  • Takikardia ventricular (Ventricular tachycardia) kondisi ketika bilik bawah jantung berdenyut lebih cepat dari kondisi normal
  • Amyloidosis yaitu penumpukan protein amiloid di jantung, ginjal, hati, dan organ lainnya.
  • Gagal jantung dari transplantasi jantung sebelumnya

Transplantasi jantung adalah pembedahan besar yang membutuhkan prosedur medis ketat mulai dari mencari organ jantung yang cocok, proses transplantasi, hingga perawatan pasca transplantasi jantung.

2. Transplantasi Paru-Paru

Transplantasi paru-paru atau pencangkokan paru-paru adalah pembedahan besar yang dilakukan jika pasien memiliki masalah medis serius di paru-parunya dan berbagai perawatan serta pengobatan tidak berhasil.

Pencangkokan paru-paru tergantung pada seberapa serius kondisi pasien, bisa hanya cangok satu paru-paru atau keduanya. Paru-paru dapat ditransplantasi bersama dengan donor jantung juga.

Paru-paru adalah organ yang paling penting di tubuh untuk mentransfer oksigen. Penyakit atau komplikasi di paru-paru akan sangat membahayakan. Beberapa kondisi yang menjadi penyebab pasien harus melakukan cangkok paru-paru diantaranya:

  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
  • Fibrosis paru.
  • Hipertensi paru-paru.
  • Cystic fibrosis.

Penyakit paru-paru dapat dirawat dengan obat-obatan atau alat bantu pernapasan, namun jika semua perawatan tidak membantu banyak dan mengancam jiwa, dokter akan menganjurkan pencangkokan paru-paru dengan prosedur khusus.

3. Transplantasi Liver

Transplantasi hati adalah tindakan pembedahan untuk mengeluarkan liver yang mengalami komplikasi atau tidak bekerja sesuai fungsinya dan mentransplantasikan dengan liver yang sehat.

Liver adalah organ di dalam tubuh yang memegang fungsi penting, diantaranya:

  • Mengeluarkan bakteri dan racun dari darah.
  • Mencegah infeksi dan merespon sistem kekebalan.
  • Memproses makanan, nutrisi, dan hormon.

Transplantasi hati adalah pilihan tindakan medis untuk pasien yang memiliki komplikasi liver dan tidak bisa disembuhkan dengan pengobatan atau perawatan medis lainnya.

4. Transplantasi Pankreas

Transplantasi kornea adalah operasi untuk mengangkat bagian dari kornea Anda lalu mentranplantasinya dengan jaringan kornea dari pendonor. Salah satu tujuan Transplantasi kornea adalah diharapkannya pasien dapat kembali melihat

Pasien dianjurkan untuk melakukan transplantasi kornea jika mengalami gangguan kesehatan pada mata  tertentu, diantaranya:

  • Keratokonus yaitu kondisi kornea mata menonjol.
  • Fuchs’ dystrophy.
  • Penipisan kornea.
  • Jaringan parut pada kornea yang menyebabkan sulit untuk melihat.
  • Ulkus kornea.

Transplantasi kornea juga disarankan untuk mengatasi gangguan penglihatan lainnya atau kondisi yang mengancam sampai risiko kebutaan.

5. Transplantasi Kornea

Transplantasi kornea adalah operasi untuk mengangkat bagian dari kornea Anda lalu mentranplantasinya dengan jaringan kornea dari pendonor. Transplantasi kornea dapat mengembalikan penglihatan.

Pasien dianjurkan untuk melakukan transplantasi kornea dengan komplikasi tertentu, diantaranya:

  • Keratokonus yaitu kondisi kornea mata menonjol.
  • Fuchs’ dystrophy.
  • Penipisan kornea.
  • Cornea Scarring atau masalah jaringan parut pada kornea.
  • Ulkus kornea.

Transplantasi kornea juga disarankan untuk mengatasi gangguan penglihatan lainnya atau kondisi yang mengancam sampai risiko kebutaan.

6. Transplantasi Ginjal

Transplantasi ginjal adalah tindakan operasi untuk mengganti ginjal yang rusak dengan ginjal sehat dari pendonor. Ginjal berfungsi untuk menyaring racun, mineral, dan cairan lainnya dari darah dengan hasil produksinya berupa urin.

Transplantasi ginjal dibutuhkan saat fungsi ginjal pasien tidak berfungsi sampai 90% dan akan membahayakan hingga risiko gagal ginjal. Transplantasi ginjal diindikasikan pada kondisi berikut:

  • Penyakit ginjal yang sudah kronis.
  • Diabetes tipe 1 yang tidak terkontrol dengan pengobatan (umumnya transplantasi yang dilakukan adalah transplantasi kombinasi ginjal dan pankreas).
  • Tumor ginjal.

Cangkok ginjal diperlukan untuk pasien penyakit ginjal stadium akhir untuk bertahan hidup.

 

7. Transplantasi Kulit

Transplantasi kulit atau disebut juga dengan skin graft adalah tindakan medis untuk melepas bagian kulit salah satu area tubuh untuk ditransplantasi ke area  tubuh lain dengan kondisi medis tertentu, atau bisa juga diambil dari kulit pendonor.

Transplantasi kulit dibutuhkan untuk pasien dengan beberapa kondisi kulit kronis, seperti:

  • Luka bakar.
  • Luka akibat cedera kronis.
  • Cacat.
  • Kondisi kulit bawaan yang tidak normal.
  • Vitiligo.

Telah disebutkan di atas, Umumnya transplantasi kulit dilakukan dengan mengambil bagian tubuh lain dari pasien untuk ditempel di bagian yang membutuhkan transplantasi, namun terdapat juga Skin Bank yang menyediakan stok donor kulit untuk transplantasi kulit akibat luka bakar.

8. Transplantasi Trakea

Transplantasi trakea pertama dilakukan dengan mengambil sel induk dari saluran napas kanan pasien dan beberapa sel lain. Sel-sel tersebut dicangkokan ke trakea dari pendonor. Ketika trakea sudah siap, dokter mentransplantasi trakea tersebut ke pasien.

Transplantasi trakea masih dikembangkan di dunia medis. Transplantasi trakea pertama dilakukan di Hospital Clinic Barcelona Spanyol pada 2008.

Proses Transplantasi Organ

Transplantasi organ merupakan tindakan medis dengan prosedur yang sangat panjang dan serius. Transplantasi organ membutuhkan tim medis dan persiapan mulai dari mencari pendonor yang cocok, menyiapkan biaya, hingga kontrol medis secara berkala sebelum, saat, dan sesudah transplantasi organ.

Berikut ini adalah proses transplantasi organ, yaitu:

  • Mencari Pendonor: Pihak rumah sakit akan memberikan referensi, namun pada kondisi medis tertentu Anda harus mencari pendonor yang cocok itu sendiri.
  • Biaya: Biaya yang dibutuhkan untuk transplantasi sangat tinggi dan Anda juga harus mencari rumah sakit dengan peralatan memadai.
  • Organ yang Cocok: Ada regulasi yang harus Anda jalani untuk mencocokan organ pendonor dengan Anda, beberapa faktor sangat penting.
  • Operasi Pembedahan: Siapkan fisik dan mental Anda sebelum dan saat transplantasi, dokter akan melakukan yang terbaik.
  • Pasca Operasi: Patuhi semua anjuran dokter untuk perawatan medis Anda, mulai dari gaya hidup dan obat-obatan imunosupresif atau lainnya.
  • Pendonor: Pastikan juga kesehatan pendonor setelahnya dan ucapkan terima kasih pada keluarga pendonor.

Transplantasi organ adalah operasi besar yang juga memiliki efek samping karena itu Anda harus bertanya dengan detail sebelum dan sesudah operasi tentang semua informasi kesehatan yang harus Anda jalani. Ketahui juga Beberapa Fakta Mengenai Transplantasi Organ Tubuh.

Manfaat Transplantasi Organ

Manfaat transplantasi organ tergantung pada keberhasilan transplantasi organ yang diterima. Manfaat transplantasi organ diantaranya:

  • Menyelamatkan hidup
  • Kesempatan hidup lebih baik dan sehat
  • Menghindari prosedur dialisis khususnya bagi pasien dengan ginjal yang sudah rusak
  • Mengoreksi cacat bawaan

Risiko Transplantasi Organ

Berikut ini adalah resiko transplantasi organ, yaitu:

  • Penolakan organ
  • Kegagalan organ
  • Pendarahan karena komplikasi
  • Infeksi
  • Komplikasi pasca operasi

Pasien dengan kondisi medis kronis tertentu membutuhkan transplantasi untuk menyelamatkan hidup. Kebanyakan pasien membutuhkan perawatan medis lanjutan setelahnya dan minum obat untuk menangani penolakan organ yaitu Obat Imunosupresan.

Transplantasi organ harus didiskusikan dengan serius dengan tim medis Anda, termasuk risiko dan saran terbaik untuk kesehatan Anda. Itulah informasi tentang jenis-jenis transplantasi organ.

 

  1. Mayo Clinic. 2019. Lung Transplant. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/lung-transplant/about/pac-20384754. (Diakses pada 20 September 2019).
  2. Mayo Clinic. 2019. Heart Transplant. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/heart-transplant/about/pac-20384750. (Diakses pada 20 September 2019).
  3. Mayo Clinic. 2019. Liver Transplant. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/liver-transplant/about/pac-20384842. (Diakses pada 20 September 2019).
  4. Mayo Clinic. 2019. Pancreas Transplant. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/pancreas-transplant/about/pac-20384783. (Diakses pada 20 September 2019).
  5. Mayo Clinic. 2019. Cornea Transplant. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cornea-transplant/about/pac-20385285. (Diakses pada 20 September 2019).
  6. Mayo Clinic. 2019. Kidney Transplant. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/kidney-transplant/about/pac-20384777. (Diakses pada 20 September 2019).
  7. Shimizu, Ruka and Kazuo Kishi. 2012. Skin Graft. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3335647/. (Diakses pada 20 September 2019).
  8. Sing Health. 2016. ?Types of Organ Transplants. https://www.healthxchange.sg/men/heart-lungs/types-organ-transplants. (Diakses pada 20 September 2019).
  9. WebMD. 2018. 1st Trachea Transplant From Stem Cells. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/news/20081119/1st-trachea-transplant-from-stem-cells. (Diakses pada 20 September 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi