DokterSehat.Com – Beberapa sel yang terdeteksi dalam urine yang adalah sel-sel epitel, sel-sel darah merah, dan sel darah putih. Sel epitel adalah sel yang melapisi banyak struktur di dalam tubuh, seperti uretra, kandung kemih, ureter, vagina, atau kulit. Kehadiran sel-sel epitel dalam urin dapat mewakili kontaminasi sampel; namun, sel-sel ini dalam urine juga dapat dikaitkan dengan peradangan atau infeksi pada uretra atau kandung kemih.
Dengan analisis mikroskopis, jumlah sel dalam urin dapat diperkirakan, dan jumlah sel (sel darah putih, sel darah merah, sel-sel epitel, dan bakteri) dalam urin dapat dilaporkan sebagai jumlah sel yang terlihat di salah satu lapang pandang (jumlah sel dilihat dalam satu bidang mikroskop di bawah perbesaran tertinggi lensa mikroskop).
Sel darah merah di urine
Kehadiran sel-sel darah merah utuh dalam urin yang disebut hematuria biasanya menandakan sumber kehilangan darah di bagian bawah saluran kencing (uretra, kandung kemih, ureter). Darah dalam urin dapat terlihat dengan mata telanjang (gross hematuria) atau hanya di bawah mikroskop (hematuria mikroskopis). Gross Hematuria mungkin berhubungan dengan trauma kandung kemih atau uretra, tumor kandung kemih, atau perdarahan.
Hematuria mikroskopik (sel darah merah terlihat hanya di bawah mikroskop) dapat mengindikasikan infeksi di saluran kemih bawah atau batu ginjal. Kadang-kadang, sel darah merah dapat dilihat dalam bentuk cetakan sel darah merah, dan ini umumnya menunjuk sumber ginjal, seperti radang ginjal (glomerulonefritis).
Sel darah putih di urine
Sel darah putih (leukosit) dalam urin yang disebut dengan leukosituria dapat dideteksi dalam analisis mikroskopis urin. Secara umum, kehadiran sel-sel ini dalam urin mengarah ke infeksi saluran kemih (ISK). bukti pendukung lainnya untuk ISK yaitu adanya bakteri dalam urin, esterase leukosit dan nitrit pada dipstick, dan bukti klinis infeksi saluran kemih.