DokterSehat.Com – Menafsirkan EKG memerlukan pendidikan dan pengalaman yang cukup. Banyak buku teks yang dikhususkan untuk membahas interpretasi EKG, dan banyak kursus yang dikhususkan untuk memahami pembacaan EKG. EKG ini hanyalah satu pemeriksaaan untuk menilai jantung. Sejarah dan pemeriksaan fisik tetaplah pilar untuk mendiagnosis penyakit jantung. Diskusi antara dokter-pasien dadpat mengungkap potensi untuk masalah jantung bahkan jika EKG normal.
Penilaian EKG paling seri meliputi:
- Penilaian frekuensi jantung,
- Peneilaian irama jantung,
- Evaluasi pola konduksi listrik. Otot jantung yang teriritasi mengkonduksikan listrik yang berbeda daripada otot jantung yang normal. Konduksi abnormal dapat menjadi tampak selama kontraksi ventrikel dan selama pemulihan ventrikel.
EKG mencatat jantung melacak lead melalui 12 lead elektroda: Enam lead ekstremitas (I, II, III, AVR, AVL, AVF) dan enam lead dada (V1-V6).
Gelombang P menunjukkan depolarisasi (perangsangan) atrium. Kompleks QRS menunjukkan depolarisasi ventrikel dan gelombang T menunjukkan tahap repolarisasi (pemulihan) ventrikel sementara ventrikel terisi dengan darah.
Waktu yang diperlukan listrik berjalan dari nodus SA ke nodus AV diukur dengan interval PR. Interval QRS mengukur waktu tempuh listrik yang melewati ventrikel dan interval QT mengukur waktu yang dibutuhkan ventrikel untuk repolarisasi dan mempersiapkan diri untuk memompa lagi.
Gelombang Dasar P-QRS-T adalah berurutan.
Komputer tertanam di sebagian besar mesin EKG dapat mengukur waktu yang dibutuhkan untuk impuls listrik dalam perjalanan dari node SA ke ventrikel. Pengukuran ini dapat membantu dokter menilai denyut jantung dan beberapa jenis blok jantung (keterlambatan perjalanan kelistrikan jantung).
Program komputer juga dapat mencoba untuk menafsirkan EKG. Karena komputer hanyalah kecerdasan buatan, pembacaan yang dilakukan dapat salah sehingga penafsiran oleh manusia tetaplah penting untuk dilakukan. Mesin EKG tidak selalu benar.
Keputusan untuk melakukan tindakan atas hasil EKG tidak hanya tergantung pada pencatatan EKG, tetapi juga pada situasi klinis. EKG normal tidak menyingkirkan adanya penyakit jantung dan EKG abnormal dapat menjadi “normal” untuk pasien dengan penyakit tertentu.