Terbit: 25 November 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Hidrotubasi adalah satu dari sekian banyak metode untuk membantu terjadinya kehamilan pada pasangan yang kesulitan mendapatkan momongan. Simak informasi lengkap mengenai prosedur ini mulai dari definisi, tujuan, tata laksana, hingga efek sampingnya.

Hidrotubasi: Tujuan, Tata Laksana, Efek Samping, dll

Apa Itu Hidrotubasi?

Hidrotubasi adalah tindakan medis yang dilakukan dengan cara menyemprotkan cairan khusus ke dalam tuba falopi wanita. Penerapan tindakan yang juga dikenal dengan nama “tiup rahim” ini idealnya pada wanita yang terindikasi mengalami penyumbatan pada tuba falopi atau saluran telurnya. Ini menjadi penting karena tuba falopi yang tersumbat dapat menurunkan peluang kehamilan.

Mengapa demikian? Jawabannya tidak lain karena pada tuba falopi tersebutlah sel telur dan sel sperma bertemu untuk selanjutnya terjadi pembuahan. Kehamilan sebenarnya masih mungkin terjadi jika penyumbatan terjadi pada salah satu tuba falopi, namun hampir tidak mungkin jika yang tersumbat adalah keduanya. Oleh sebab itu, dilakukanlah prosedur hidrotubasi ini.

Tujuan Hidrotubasi

Tujuan dari hidrotubasi adalah untuk membuka sumbatan pada tuba falopi wanita. Dengan demikian, proses pelepasan sel telur berjalan lancar dan sel sperma dapat menjangkaunya untuk melakukan pembuahan. Lantas, mengapa saluran telur bisa mengalami penyumbatan? Ada sejumlah faktor yang mendasarinya, seperti:

  • Riwayat kehamilan ektopik. Ini adalah kehamilan yang terjadi pada saluran tuba alih-alih rahim (uterus) sebagaimana seharusnya. Hamil ektopik bisa menyebabkan kerusakan pada tuba falopi hingga membuatnya mengalami penyumbatan.
  • Riwayat operasi bedah perut. Pernah menjalani operasi bedah di area perut—termasuk pada kasus operasi rahim—berisiko menimbulkan sumbatan pada tuba falopi.
  • Penyakit menular seksual (PMS). Kaitan antara PMS dengan penyumbatan tuba falopi adalah, infeksi memicu pembentukan jaringan parut pada saluran telur.
  • Endometriosis. Endometriosis adalah gangguan medis yang terjadi ketika pada tuba falopi terdapat penumpukan jaringan endometrium. Kebanyakan tindakan tiup rahim karena wanita mengalami kondisi yang satu ini.
  • Radang panggul. Sama seperti pada kasus PMS, radang panggul menyebabkan tumbuhnya jaringan parut pada tuba falopi sehingga terjadi penyumbatan.
  • Fibroid. Fibroid adalah kondisi ketika pada area rahim tumbuh jaringan nonkanker. Tak pelak, hal ini turut membuat saluran telur tersumbat.

Siapa yang Perlu Melakukan Hidrotubasi?

Tindakan medis hidrotubasi ditujukan bagi wanita yang setelah menjalani pemeriksaan kehamilan terdiagnosis mengalami penyumbatan pada saluran telurnya. Oleh karena kondisi ini dapat menyebabkan infertilitas atau kemandulan, maka perlu adanya langkah medis guna membuka sumbatan tersebut sehingga proses pembuahan bisa berjalan dengan lancar.

Memiliki momongan menjadi impian banyak pasangan, mungkin termasuk Anda salah satunya. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang kemudian membuat keinginan tersebut sulit untuk terwujud. Penyumbatan saluran telur inilah salah satunya.

Wanita yang tuba falopinya mengalami penyumbatan sebenarnya memiliki opsi lain untuk bisa hamil, yaitu in-vitro fertilization (IVF) atau yang lebih umum kita kenal sebagai program bayi tabung. Namun pada beberapa kasus, wanita masih bisa hamil secara alami setelah menjalani prosedur hidrotubasi ini.

Kapan Melakukan Hidrotubasi?

Anda bisa menjalani prosedur tiup rahim ini apabila memang sudah terdiagnosis mengalami penyumbatan pada saluran telur. Pastikan dokter yang menangani Anda memberikan informasi sejelas mungkin mengenai tindakan medis ini, mulai dari prosedur hingga risiko efek samping, sebelum memutuskan untuk menjalani hidrotubasi ini.

Tata Laksana Hidrotubasi

Bagaimana dengan tata laksana hidrotubasi? Setiap fasilitas medis memiliki standarnya masing-masing, tergantung dari tenaga medis maupun alat yang tersedia. Akan tetapi, seharusnya tidak ada perbedaan yang signifikan terkait dengan tata laksana tersebut.

Berikut adalah informasi yang perlu Anda ketahui terkait tata laksana tiup rahim untuk membantu mengatasi masalah infertilitas pada wanita.

1. Prahidrotubasi

Sebelum melaksanakan prosedur ini, pihak rumah sakit—atau fasilitas medis lainnya—akan terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada calon pasien. Penjelasan meliputi metode hidrotubasi, manfaat, hingga risiko efek samping yang mungkin timbul.

Setelah itu, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan mulai dari menanyakan riwayat medis yang bersangkutan (anamnesis), hingga pemeriksaan fisik. Dokter juga biasanya akan meminta pasien untuk menerapkan hal-hal berikut ini:

  • Berpuasa—tidak makan dan minum—6 jam sebelum tindakan.
  • Mengosongkan kandung kemih beberapa saat sebelum tindakan.
  • Pasien tetap boleh melakukan hubungan seks sebelum menjalani prosedur ini.

2. Pelaksanaan Hidrotubasi

Ada 2 (dua) teknik yang digunakan pada saat melakukan hidrotubasi. Kedua teknik tersebut adalah sebagai berikut:

Laparoskopi

Tata laksana tiup rahim dengan teknik laparoskopi meliputi:

  • Dokter akan memasukkan selang kecil melalui leher rahim.
  • Setelah selang sudah berada dalam posisi yang presisi, dokter akan menyemprotkan cairan khusus ke tuba falopi melalui selang tersebut.
  • Penyemprotan cairan dilakukan secara berulang sampai sumbatan benar-benar sudah terbuka.
  • Dokter akan membersihkan cairan yang tersisa dengan alat khusus.

Histerosalpingografi (HSG)

Tata laksana hidrotubasi dengan metode histerosalpingografi (HSG) lebih berisiko ketimbang laparoskopi karena pasien tidak mendapatkan bius (anestesi). Selain itu, metode ini juga menyebabkan paparan radiasi.

Baik metode laparoskopi maupun HSG, keduanya sama-sama menggunakan cairan yang meliputi:

  • Indigo armine
  • Lipiodolol
  • Garam fisiologis
  • Purified popyseed oil
  • Metilen

Pascahidrotubasi

Tindakan medis ini tidak membutuhkan waktu lama. Biasanya, ini berlangsung hanya sekitar 1 jam. Setelah selesai, dokter mungkin akan meminta pasien untuk kembali menjalani program kehamilan dan akan terus memantau apakah cara ini berhasil menciptakan kehamilan.

Sebuah penelitian pada tahun 2015 menemukan bahwa metode tiup rahim seperti ini memang terbukti dapat meningkatkan peluang kehamilan.

Efek Samping Hidrotubasi

Hidrotubasi bukannya tanpa efek samping. Efek samping yang mungkin terjadi setelah melakukan tindakan medis ini adalah:

  • Cedera pada pembuluh darah usus dan kandung kemih.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Nyeri pada leher, bahu, dan sekitar tulang rusuk.

Biaya Hidrotubasi

Biaya untuk melakukan tindakan medis ini mungkin saja berbeda-beda pada tiap fasilitas kesehatan, tergantung dari kecakapan tenaga medis dan kesiapan alat. Pastikan Anda memilih fasilitas kesehatan yang memiliki reputasi baik dalam menerapkan prosedur seperti ini.

 

  1. Anonim. 2017. What is Tubal Flushing?  https://www.womenshealthmelbourne.com.au/what-is-tubal-flushing/ (accessed on 25 November 2020)
  2. Anonim. Tubal Cannulation. https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/guide/what-is-tubal-cannulation#1 (accessed on 25 November 2020)
  3. Martel, J, 2015. Hysterosalpingography. https://www.healthline.com/health/hysterosalpingography (accessed on 25 November 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi