Terbit: 6 September 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Mungkin kita jarang mendengar pemeriksaan HbA1c, padahal pemeriksaan ini sangat penting terutama bagi penderita yang memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus (DM). Hemoglobin A1c atau HbA1c adalah komponen minor dari hemoglobin yang berikatan dengan glukosa. HbA1c juga kadang-kadang disebut sebagai glikosilasi atau hemoglobin glikosilasi atau glycohemoglobin.

Apakah Pemeriksaan HbA1c Itu?

Hemoglobin adalah pigmen pembawa oksigen yang memberikan warna merah pada sel darah merah dan juga merupakan protein dominan dalam sel darah merah. Sekitar 90% dari hemoglobin merupakan hemoglobin A. A itu sendiri adalah singkatan dari tipe dewasa/ Adult. Meskipun satu komponen kimia menyumbang 92% dari hemoglobin A, sekitar 8% dari hemoglobin A terdiri dari komponen kecil (minor) yang secara kimiawi sedikit berbeda. Komponen-komponen kecil ini termasuk hemoglobin A1c, A1b, A1a1, dan A1a2.

Hemoglobin A1c (HbA1c) digunakan untuk memantau glukosa darah pada pasien diabetes. HbA1c merupakan indikator jangka panjang kontrol glukosa darah, bisa juga digunakan untuk memonitor efek diet, olahraga, dan terapi obat terhadap gula darah pasien. HbA1c tidak dapat digunakan untuk memantau kadar glukosa darah per hari atau tes rutin gula darah.

Selain itu pemeriksaan HbA1c merupakan pemeriksaan darah yang penting untuk melihat seberapa baik pengobatan terhadap diabetes. Artinya pemeriksaan Hemoglobin A1c ini akan menggambarkan rata-rata gula darah selama 2 sampai 3 bulan terakhir dan digunakan bersama dengan pemeriksaan gula darah biasa untuk membuat penyesuaian dalam pengendalian diabetes melitus.

Hemoglobin ditemukan dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ketika diabetes tidak terkontrol (yang berarti bahwa gula darah terlalu tinggi terus menerus), maka gula akan menumpuk dalam darah dan menggabungkan diri dengan hemoglobin sehingga menjadi terglikasi. Jumlah rata-rata gula dalam darah dapat diketahui dengan mengukur tingkat HbA1c. Jika kadar glukosa darah terus menerus tinggi selama beberapa minggu terakhir, maka pemeriksaan HbA1c akan menunjukkan nilai yang tinggi.

Bagi yang memiliki riwayat diabetes melitus dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ini setiap 3 bulan sekali untuk menentukan apakah gula darah mereka telah mencapai kadar target atau belum. Bagi yang hasilnya memuaskan atau diabetes di bawah kontrol yang baik mungkin dapat menunggu lebih lama untuk melakukan tes darah selanjutnya, namun para ahli merekomendasikan pemeriksaan HbA1c setidaknya 2 kali setahun.

Nilai rujukan untuk hasil pemeriksaan HbA1c adalah sebagai berikut:

  • Normal antara 4% sampai 5,6%
  • Kadar HbA1c antara 5,7% sampai 6,4% mengindikasikan peningkatan risiko diabetes
  • Kadar 6,5% atau lebih tinggi mengindikasikan diabetes

Karena penelitian telah berulang kali menunjukkan bahwa kadar gula darah yang terus tinggi pada penyakit diabetes yang tidak terkontrol akan menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya. Oleh karena itu sangat penting mengevaluasi apakah pengobatan yang diberikan selama ini berhasil atau tidak, yaitu dengan pemeriksaan HbA1c ini. Target nilai HbA1c untuk pasien diabetes adalah kurang dari 7%. Semakin tinggi hemoglobin A1c, semakin tinggi risiko komplikasi akibat penyakit diabetes melitus.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi