Terbit: 11 February 2019 | Diperbarui: 7 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Salah satu langkah yang bisa dilakukan saat menurunnya penglihatan adalah menggunakan kacamata. seiring pesatnya perkembangan teknologi terdapat sebuah teknologi yang bisa membuat penglihatan Anda kembali normal yaitu dengan operasi lasik.

Apa Itu Operasi Lasik? Ketahui Prosedur dan Risikonya (Lengkap)

Apa Itu Operasi Lasik?

Lasik adalah sebuah prosedur medis yang ditujukan untuk menangani beberapa gangguan penglihatan, seperti rabun dekat (hiperopia), rabun jauh (miopia), dan astigmatisme. Dengan operasi lasik, Anda bisa mengurangi pemakaian kacamata dan lensa kontak atau bahkan terbebas dari keduanya.

Selain itu, lasik adalah suatu prosedur yang paling umum digunakan dalam bedah refraktif. Bedah refraktif itu sendiri merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengubah bentuk jaringan transparan berbentuk kubah (kornea) pada lapisan terluar mata.

Saat melakukan operasi lasik, dokter spesialis mata menggunakan laser untuk membentuk ulang kornea dan memperbaiki fokus cahaya yang masuk ke mata menuju retina–sehingga menghasilkan penglihatan yang lebih baik. Manfaat operasi lasik mata ini dapat mengurangi ketergantungan orang pada penggunaan kacamata atau lensa kontak.

Perlu diketahui, agar Anda mendapatkan penglihatan yang jelas, mata dan lensa harus bisa membengkokkan sinar dengan baik sehingga gambar akan terlihat jelas pada retina. Jika tidak bisa, maka penglihatannya akan menjadi kabur.

Kaburnya penglihatan ini disebut dengan gangguan bias. Gangguan ini disebabkan oleh perbedaan antara bentuk kornea dengan panjang mata.

Prosedur Operasi Lasik

Operasi lasik menggunakan sinar laser ultraviolet untuk menghilangkan jaringan kornea mata dan membentuk kornea baru sehingga cahaya bisa fokus dengan jelas pada retina. Operasi lasik bisa menyebabkan kornea mata menjadi tipis.

Operasi lasik biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar 10 sampai 15 menit saja. Bius yang digunakan hanyalah sejenis tetes mata yang membuat permukaan mata menjadi mati rasa.

Operasi lasik dilakukan dengan pasien dalam keadaan sadar, hanya saja pasien di beri obat supaya nyaman dan tidak tegang. Lasik bisa dilakukan untuk satu mata atau dua mata sekaligus dalam satu sesi operasi. Ketika sedang operasi, pisau atau biasa disebut mikrokeratome digunakan untuk memotong jaringan mata yang mengganggu di lapisan luar bola mata.

Setelah pembentukan selesai, kelopak kemudian diamankan dan tidak memerlukan jahitan karena kornea akan menahan kelopak di tempatnya. Perban akan diletakkan di luar kelopak untuk melindungi mata dari gosokkan tangan atau tekanan sampai kondisinya benar-benar sehat kembali.

Risiko Operasi Lasik

Banyak orang yang telah berhasil melakukan operasi lasik, akan tetapi banyak juga orang yang tidak dapat melakukan operasi lasik. Mereka yang tidak bisa melakukan operasi lasik biasanya karena faktor usia (dibawah 18 tahun), memiliki penyakit tertentu, sedang hamil atau menyusui hingga kondisi mata yang tidak stabil.

Sama seperti prosedur medis lainnya, operasi lasik juga memiliki sejumlah risiko, di antaranya:

1. Lipatan kornea bermasalah

Komplikasi seperti infeksi atau penyembuhan jaringan kornea yang tidak sempurna bisa saja terjadi setelah pembedahan untuk membuat lipatan kornea. Selama operasi, lapisan luar kornea diangkat supaya laser dapat membentuk ulang kecembungan kornea mata.

Mengangkat lapisan luar kornea (flap) berisiko terjadinya komplikasi, termasuk infeksi, peradangan. Lapisan luar kornea lalu diganti dan fungsinya seperti ‘perban alami’ sampai menempel kembali pada kornea. Jika tidak dibuat dengan benar, maka flap tidak dapat menempel pada kornea.

2. Mata kering

Operasi lasik bisa mengurangi produksi air mata untuk sementara. Kondisi ini biasanya terjadi selama enam bulan setelah operasi lasik. Akibatnya, produksi air mata berkurang dan pasien mengalami mata kering. Obat tetes mata biasanya digunakan untuk mengobati gejala ini.

3. Sensitif terhadap cahaya

Anda bisa merasa silau atau melihat lingkaran cahaya ketika berada di sekitar lampu atau sumber cahaya. Gejala ini biasanya terjadi dalam jangka waktu pendek. Kejadian ketidaknyamanan ini memiliki perbandingan 1 dalam 50 sedangkan untuk sakit 1 dalam 500 kasus.

4. Astigmatisme

Kondisi ini dapat terjadi ketika pengikisan jaringan tidak merata. Anda mungkin membutuhkan kacamata, lensa kontak, atau operasi tambahan untuk mengatasinya.

Ketika kurva kornea mendatar tapi tidak rata, hasilnya adalah silindris. Kondisi ini bisa mengganggu fokus visi dekat dan jauh.

5. Undercorrections

Kondisi ini terjadi ketika laser mengikis terlalu sedikit jaringan pada mata. Undercorrections lebih umum untuk orang-orang yang rabun jauh. Selain itu, Anda perlu operasi tambahan dalam waktu satu tahun untuk mengangkat jaringan lebih.

6. Overcorrections

Kondisi ini terjadi ketika laser mengikis terlalu banyak jaringan pada mata. Ada juga kemungkinan bahwa laser akan menghapus terlalu banyak jaringan di mata Anda. Overcorrections mungkin lebih sulit untuk diperbaiki daripada undercorrections.

Hal-hal yang Sebaiknya Dihindari Setelah Operasi Lasik

Setelah Anda mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan jelang operasi lasik, hal lain yang juga harus Anda tahu adalah beberapa larangan yang harus dipatuhi agar manfaat operasi lasik mata dapat optimal dan terhindari dari komplikasi, di antaranya:

1. Hindari mengucek mata

Mata akan terasa gatal dan memerah 12 jam setelah operasi lasik. Namun, mata gatal ini jangan dikucek karena dapat merusak hasil operasi. Aktivitas mengucek mata sebaiknya dihindari kurang lebih 3 minggu setelah operasi lasik.

2. Hindari menggunakan sabun muka dan sampo

Seminggu setelah menjalani operasi lasik, sebaiknya Anda menghindari penggunaan sabun muka dan sampo. Hal itu bertujuan untuk agar bahan-bahan kimia dari produk tersebut tidak mengiritasi kornea.

3. Hindari penggunaan kosmetik

Seperti halnya sabun muka dan sampo, kosmetik juga disarankan untuk dihindari terutama di daerah mata setidaknya selama dua hari setelah operasi. Pada kosmetik terdapat butiran-butiran halus yang dapat masuk dan mengiritasi lapisan mata, sehingga meningkatkan risiko komplikasi infeksi.

4. Hindari berenang

Air kolam renang mengandung banyak bakteri, klorin dan zat kimia lainnya yang bisa mengiritasi mata yang belum sepenuhnya membaik pascaoperasi lasik. Selain berenang, berendam di air panas dan sauna adalah aktivitas yang sebaiknya dihindari.

5. Hindari naik pesawat

Bepergian menggunakan pesawat dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada bola mata dan membuat mata lelah, sehingga memperlambat penyembuhan pascaoperasi. Lima hari setelah operasi lasik adalah waktu terbaik untuk bepergian dengan pesawat.

6. Hindari mengemudi kendaraan

Sama halnya seperti larangan bepergian dengan pesawat, larangan mengemudi kendaraan juga bertujuan untuk menjaga kondisi mata pascaoperasi lasik tetap terjaga. Mata akan menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, oleh karenanya sebaiknya Anda tidak mengemudi 2 hari setelah operasi lasik. Mengemudi kendaraan tetap boleh dilakukan asal dalam jarak dekat dan menggunakan kacamata hitam terutama pada siang hari.

Pada umumnya, dokter akan menyarankan untuk mengistirahatkan mata setelah menjalankan prosedur operasi lasik. Selain itu, biasanya dokter juga akan meresepkan beberapa obat seperti tetes mata steroid, antibiotik atau air mata buatan. Jangan lupa, Anda juga harus rutin kontrol ke dokter pasca operasi lasik untuk mengevaluasi hasil dan memantau jika terjadi komplikasi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi