Terbit: 31 July 2025
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Tidak ejakulasi pada pria bisa disebabkan oleh kondisi medis maupun pilihan gaya hidup. Meski sering dianggap sebagai gangguan, faktanya, tidak ejakulasi juga bisa membawa manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Penasaran apa saja penyebab dan manfaatnya? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut!

Tidak Ejakulasi Bisa Bikin Sehat? Ini Penyebab dan Manfaatnya untuk Pria!

Tidak Ejakulasi Saat Orgasme, Perlukah Khawatir?

Pada sebagian besar kasus, tidak keluarnya sperma atau air mani saat orgasme bukanlah kondisi berbahaya. Hal ini umumnya tidak memengaruhi gairah seksual atau kesehatan pria secara keseluruhan.

Faktanya, seorang pria tetap bisa mengalami orgasme tanpa ejakulasi. Meskipun banyak yang mengira keduanya selalu terjadi bersamaan, sebenarnya orgasme dan ejakulasi adalah dua hal yang berbeda dan bisa terjadi secara terpisah.

Namun, jika kondisi ini muncul secara tiba-tiba atau disertai keluhan lain, penyebabnya perlu ditelusuri. Bisa jadi hal ini berkaitan dengan gangguan saraf, efek samping obat, operasi prostat, atau kondisi medis tertentu. Bila Anda mengalami hal ini secara berulang, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Apa yang Menyebabkan Pria Tidak Mengalami Ejakulasi?

Ada beberapa alasan mengapa pria tidak mengalami ejakulasi, berikut di antaranya:

1. Sengaja Tidak Berejakulasi

Retensi sperma adalah praktik sengaja tidak berejakulasi, baik dengan menghindari aktivitas seksual maupun dengan melatih diri untuk mencapai orgasme tanpa ejakulasi. Konsep ini telah dipraktikkan selama berabad-abad, terutama dalam tradisi Taoisme dan seks tantra.

Beberapa orang memilih retensi sperma karena alasan spiritual, emosional, atau kesehatan. Ada yang percaya bahwa retensi sperma dapat:

  • Meningkatkan energi dan vitalitas.
  • Membantu pertumbuhan spiritual.
  • Meningkatkan kesuburan.
  • Meningkatkan kekuatan fisik dan membantu pembentukan otot.

Hingga saat ini, belum ada efek samping yang terbukti secara medis dari retensi sperma. Artinya, jika Anda ingin mencobanya, tidak ada risiko kesehatan yang serius selama dilakukan secara bijak dan tidak disertai tekanan atau gangguan seksual lainnya.

2. Anejakulasi, Primer atau Sekunder

Anejakulasi, atau sering disebut orgasme kering, adalah kondisi di mana pria tidak dapat mengeluarkan sperma saat orgasme, meskipun masih bisa merasakan kepuasan seksual dan tetap memproduksi sperma.

Anejakulasi dibagi menjadi dua jenis:

  • Anejakulasi primer: terjadi jika seseorang tidak pernah bisa ejakulasi sejak awal.
  • Anejakulasi sekunder: terjadi jika seseorang sebelumnya bisa ejakulasi, tetapi kehilangan kemampuan tersebut karena suatu sebab.

Anejakulasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

  • Cedera sumsum tulang belakang.
  • Cedera panggul atau operasi.
  • Infeksi.
  • Obat-obatan tertentu, termasuk antidepresan.
  • Gangguan sistem saraf.
  • Stres atau masalah psikologis (anejakulasi situasional).

Salah satu dampak dari anejakulasi adalah infertilitas. Namun, tergantung penyebabnya, pengobatan medis atau terapi tertentu dapat membantu mengembalikan fungsi ejakulasi dan kesuburan.

3. Ejakulasi Retrograde

Ejakulasi retrograde adalah kondisi di mana air mani masuk ke kandung kemih alih-alih keluar melalui penis saat orgasme. Meski Anda tetap merasakan sensasi orgasme, jumlah air mani yang keluar sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

Menurut Mayo Clinic, kondisi ini tidak berbahaya bagi kesehatan, namun dapat menyebabkan infertilitas, karena sperma tidak keluar secara normal. Salah satu tanda umum ejakulasi retrograde adalah urine keruh setelah ejakulasi, akibat tercampurnya air mani dalam urine.

4. Ejakulasi Tertunda (Delayed Ejaculation)

Ejakulasi tertunda adalah kondisi saat pria membutuhkan waktu sangat lama untuk mencapai klimaks atau bahkan tidak bisa ejakulasi sama sekali, meskipun sudah cukup terangsang secara seksual. Kondisi ini bisa bersifat sementara atau berlangsung seumur hidup, tergantung pada penyebabnya seperti gangguan kesehatan, efek samping obat, atau riwayat operasi.

Ejakulasi tertunda umumnya tidak berbahaya jika terjadi sesekali. Namun, jika berlangsung terus-menerus dan menimbulkan stres atau mengganggu hubungan intim, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Perawatan akan disesuaikan dengan penyebabnya, baik melalui terapi, perubahan gaya hidup, atau penyesuaian obat.

Manfaat Tidak Ejakulasi bagi Pria

Sebenarnya, tidak ada alasan medis wajib bagi pria untuk menahan ejakulasi. Semua kembali pada pilihan pribadi dan apa yang terasa tepat untuk tubuh dan pikiran Anda.

Beberapa pria memilih untuk tidak berejakulasi (retensi sperma) karena alasan spiritual, emosional, atau fisik. Mereka percaya bahwa menahan ejakulasi dapat memberikan berbagai manfaat potensial bagi tubuh dan pikiran.

Berikut ini manfaat pria tidak ejakulasi:

Manfaat bagi fisik:

  • Peningkatan stamina di gym dan di kamar tidur.
  • Pertumbuhan otot.
  • Peningkatan kualitas sperma.
  • Rambut yang lebih tebal.
  • Potensi orgasme berulang.

Manfaat bagi mental:

  • Mengurangi stres dan kecemasan.
  • Meningkatkan motivasi.
  • Kepercayaan diri yang lebih tinggi.
  • Fokus dan konsentrasi yang lebih baik.
  • Pengendalian diri yang lebih baik.

Manfaat bagi spiritual:

  • Kebahagiaan yang lebih besar secara keseluruhan.
  • Hubungan yang lebih bermakna.
  • Kekuatan hidup yang lebih kuat.

Adakah Efek Negatif Tidak Ejakulasi?

Secara umum, tidak ada efek samping berbahaya jika pria memilih untuk tidak ejakulasi. Kondisi ini tidak menimbulkan risiko kesehatan selama tidak disebabkan oleh masalah medis tertentu.

Sperma dan air mani yang tidak dikeluarkan akan secara alami dipecah dan diserap kembali oleh tubuh. Proses ini aman dan merupakan bagian dari mekanisme tubuh yang normal.

Jika Anda sering mengalami masalah ejakulasi atau tidak dapat ejakulasi sama sekali, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin dapat mendiagnosis penyebabnya berdasarkan gejala dan kondisi. Namun, dokter juga dapat melakukan tes laboratorium untuk menentukan kondisi yang mendasarinya.

Anda bisa konsultasi online dengan dokter melalui Farmaku.com atau aplikasi Farmaku. Tanpa perlu keluar rumah, Anda tetap bisa mendapatkan saran ahli mengenai masalah ejakulasi.

 

  1. Kandola, Aaron. 2024. What are the side effects of not releasing sperm?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/side-effects-of-not-releasing-sperm (Diakses pada 30 Juli 2025)
  2. Santos-Longhurst, Adrienne. 2020. Are There Any Side Effects of Not Releasing Your Sperm (Ejaculating)?. https://www.healthline.com/health/healthy-sex/side-effects-of-not-releasing-sperm (Diakses pada 30 Juli 2025)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi