Terbit: 18 March 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Batuk terus menerus bisa menjadi indikasi penyakit serius yang tidak bisa disepelekan. Batuk kronis ini bisa berlangsung delapan minggu atau lebih pada orang dewasa dan empat minggu pada anak-anak. Berbeda dengan batuk akut yang bisa berlangsung kurang dari tiga minggu dan batuk subakut didefinisikan memiliki durasi antara tiga dan delapan minggu. Itu sebabnya harus segera mengambil tindakan medis ketika batuk bertahan lama atau tidak kunjung membaik.

13 Penyebab Batuk Terus Menerus dan Cara Mengobatinya

Penyebab Batuk Berkepanjangan

Berbicara batuk kronis, sebagian besar penyebabnya dikarenakan merokok, memiliki asma atau refluks asam, akan tetapi ada pula penyebab lain yang terkait dengan kondisi medis. Dalam kebanyakan kasus, bahkan lebih dari satu penyebab. 

Selain merokok, berikut beberapa kondisi yang menjadi penyebab batuk berkepanjangan:

1. Postnasal Drip

Batuk terus menerus dapat disebabkan postnasal drip, yakni saat hidung atau sinus menghasilkan dahak berlebih. Dahak ini kemudian dapat terkumpul di belakang tenggorokan dan mengiritasi sehingga memicu batuk. 

Terkumpulnya dahak di belakang tenggorokan biasanya terjadi ketika tubuh berganti posisi. Kondisi ini juga disebut upper airway cough syndrome (UACS) atau sindrom saluran napas atas.

2. Stres

Tekanan dan beban pikiran berlebihan hingga depresi ternyata berdampak pada gangguan pernapasan hingga tenggorokan yang mengakibatkan batuk berkepanjangan.

Ketika sedang menderita batuk yang tak kunjung sembuh, kurangi beban pikiran dan cari aktivitas yang bisa membuat perasaan menjadi lebih baik.

Salah satu cara yang mudah adalah dengan tidur cukup dan teratur untuk membantu pikiran lebih rileks dan mengurangi stres. Waktu tidur yang ideal adalah selama tujuh sampai delapan jam setiap malam. 

3. Kurang Minum Air

Ketika sedang sakit seperti pilek atau flu, dokter selalu menyarankan pasien untuk mengonsumsi air lebih banyak untuk menjaga tubuh dehidrasi.

Air minum, jus buah, dan sup dapat membantu melonggarkan dahak di saluran pernapasan dan tenggorokan menjadi bersih. Ingat! Hindari mengonsumsi alkohol dan minuman berkafein karena sifatnya membuat tubuh dehidrasi.

Cara lain untuk menambah kelembapan saluran pernapasan adalah dengan menggunakan obat semprotan hidung atau bisa menggunakan pelembap udara (humidifier).

4. Asma

Orang yang mengalami asma biasanya disertai batuk terus menerus. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atau dapat menjadi lebih batuk ketika terkena udara dingin saat musim hujan, menghirup bahan kimia, atau wewangian tertentu.  

5. Alergi

Batuk berkepanjangan dapat terjadi akibat alergi seperti menghirup debu, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, bahan kimia industri (selama bertahun-tahun), jamur, rumput yang baru dipotong, dan iritan lainnya.

6. Infeksi

Batuk kronis dapat disebabkan oleh gejala-gejala lain dari kondisi lainnya seperti pneumonia, flu, pilek atau infeksi lainnya pada saluran pernapasan bagian atas.

Bisanya, penyebab batuk kronis pada orang dewasa yang tergolong jarang adalah pertusis atau juga dikenal sebagai batuk rejan. Batuk kronis juga dapat terjadi dengan infeksi jamur pada paru-paru, infeksi tuberkulosis (TBC), atau infeksi paru-paru.

7. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

GERD biasanya muncul ketika asam lambung naik ke saluran yang menghubungkan lambung dan kerongkongan. Kondisi ini dapat menyebabkan iritasi yang mengakibatkan batuk terus menerus.

Batuk yang tak kunjung sembuh atau tidak segera diobati kemungkinan dapat memperburuk kondisi GERD.

8. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

PPOK adalah penyakit peradangan paru-paru kronis yang menyebabkan aliran udara terhambat dari paru-paru, termasuk bronkitis kronis dan emfisema.

Bronkitis dapat menyebabkan batuk yang menghasilkan dahak. Sementara Emfisema menyebabkan sesak napas.

9. Obat Tekanan Darah

Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor adalah obat yang biasanya diresepkan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan gagal jantung.

Obat ini diketahui dapat menyebabkan batuk yang tak kunjung sembuh pada sebagian orang. Beberapa obat ini tersedia dalam beberapa merek.

10. Bronkitis Eosinofilik

Meskipun kebanyakan orang belum pernah mendengar tentang bronkitis eosinofilik, ini adalah salah satu penyebab batuk berkepanjangan pada orang dewasa.

Bronkitis eosinofilik mirip dengan asma dalam beberapa hal berdasarkan pada jenis sel imun yang ada, tetapi sel-sel ini cenderung ke bagian saluran pernapasan yang berbeda.

11. Bronkitis Kronis

Bronkitis kronis sering terjadi pada orang yang merokok atau mungkin juga terkait dengan paparan lingkungan dan faktor lainnya.

Bronkitis kronis terjadi ketika saluran pernapasan di paru-paru yang disebut bronkus mengalami iritasi dan peradangan, serta mengalami batuk selama minimal tiga bulan dalam setahun atau selama dua tahun berturut-turut. Ini adalah penyakit jangka panjang yang bisa kambuh atau bahkan hilang sama sekali.

12. Kanker Paru-Paru

Meskipun jarang terjadi, namun batuk terus-menerus bisa menjadi tanda penyakit berbahaya seperti kanker paru-paru. Orang yang menderita penyakit ini juga dapat mengalami beberapa tanda dan gejala seperti nyeri dada dan keluar dahak berdarah.

13. Penyakit Jantung

Tak kalah berbahayanya, terkadang batuk kronis disertai sesak napas bisa jadi merupakan gejala penyakit jantung atau gagal jantung. 

Seseorang yang mengalami kondisi ini dapat memerhatikan batuknya memburuk ketika sedang berbaring telentang.

Cara Mengatasi Batuk Terus Menerus

Mengalami batuk kronis harus segera memeriksakan ke dokter, akan tetapi sebelumnya Anda bisa menerapkan perubahan gaya hidup untuk membantu mengurangi batuk berkepanjangan. 

Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan di rumah: 

  • Minum banyak cairan. Rutin meminum cairan dapat membantu mengencerkan dahak di tenggorokan terutama cairan hangat, seperti kaldu, teh yang bisa menenangkan tenggorokan.
  • Mengonsumsi madu. Satu sendok teh madu dapat membantu melegakan batuk. Ingat, jangan memberikan madu kepada anak-anak di bawah usia 1 tahun karena madu dapat mengandung bakteri berbahaya bagi bayi.
  • Melembapkan udara. Gunakan alat pelembab udara atau humidifier untuk menghindari suhu kering dalam ruangan. 
  • Hindari asap rokok. Merokok atau menghirup asap rokok dapat mengiritasi paru-paru dan dapat memperburuk batuk yang disebabkan oleh faktor lain. Jika Anda perokok aktif atau pasif, segera berhenti dan hindari. 

Jika tips di atas tidak efektif bagi Anda untuk mengobati batuk terus menerus, mungkin Anda akan diberikan obat batuk berdasarkan resep dari dokter.

  • Antibiotik. Jika infeksi bakteri, jamur, atau mikobakterium menyebabkan batuk kronis, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengatasi infeksi tersebut.
  • Antihistamin, kortikosteroid, dan dekongestan. Obat-obatan ini adalah pengobatan standar yang digunakan untuk alergi dan postnasal drip.
  • Obat asma. Perawatan yang paling efektif untuk batuk terkait asma adalah kortikosteroid dan bronkodilator, yang mengurangi peradangan dan memperlancar saluran pernapasan.
  • Acid blockers. Ketika perubahan gaya hidup tidak mengatasi refluks asam, Anda mungkin memerlukan obat batuk berkepanjangan ini untuk menghambat produksi asam berlebih.

 

 

  1. Griffin, R. Morgan. 2015. 8 Reasons Your Cough Is Not Improving. https://www.webmd.com/cold-and-flu/features/stubborn-cough#1. (Diakses 18 Maret 2020)
  2. Mayo Clinic Staff. Chronic cough. 2019. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-cough/symptoms-causes/syc-20351575. (Diakses 18 Maret 2020)
  3. Nall, Rachel. 2020. What causes a chronic cough?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321597. (Diakses 18 Maret 2020)
  4. Eldridge, Lynne. 2020. Possible Causes and Evaluation of a Persistent Cough. https://www.verywellhealth.com/persistent-cough-causes-evaluation-2249305. (Diakses 18 Maret 2020)
  5. Anonim. 2016. Chronic Cough Overview. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15048-chronic-cough-overview. (Diakses 18 Maret 2020)
  6. Anonim. 2018. Chronic Bronchitis. https://www.webmd.com/lung/copd/copd-chronic-bronchitis#1


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi