Terbit: 26 June 2020
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Tinnitus adalah kondisi di mana telinga berdenging yang dapat menjadi tanda penyakit telinga lainnya. Ketahui apa itu tinnitus, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.

Tinnitus: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Apa Itu Tinnitus?

Tinnitus adalah istilah medis untuk mengungkapkan kondisi di mana telinga berdenging, berdengung, sensasi suara berkicau, bersiul, atau suara bising lainnya. Sensasi pendengaran tersebut mungkin terjadi sementara, berselang, atau terus-menerus dengan frekuensi kenyaringan berbeda.

Tinnitus bukanlah sebuah penyakit, namun tanda dari penyakit lain terkait gangguan pendengaran. Walaupun begitu, gejala ini tidak menyebabkan tuli atau sebaliknya. Sebagian orang dengan tinnitus malah menjadi sangat sensitif pada suara hingga mereka harus meredam suara eksternal tersebut.

Umumnya, kondisi ini terjadi pada lansia usia 55 tahun dengan gangguan pendengaran namun setiap orang mungkin pernah merasakan dalam durasi singkat. Misalnya, saat mendengar suara yang terlalu nyaring hingga telinga Anda berdenging. Gejala telinga berdenging ini cenderung tidak berbahaya, namun sebagian orang merasakan dengung suara tersebut menyebabkan gangguan konsentrasi, insomnia, perubahan emosi, hingga memicu depresi.

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi atau penyumbatan di telinga. Sebagian besar kasus ringan tidak membutuhkan penanganan medis khusus, namun sebagian kasus lainnya yang didasari dengan kondisi medis terkait gangguan pendengaran membutuhkan obat tinnitus.

Gejala Tinnitus

Gejalanya berupa sensasi pendengaran dari suara internal, seperti:

  • Berdenging
  • Berdesis
  • Suara klik
  • Bersenandung
  • Berdengung
  • Bersiul
  • Suara menderu

Sebagian orang menganggap sensasi pendengaran tersebut seperti suara hantu yang pada kasus lebih berat dapat memicu kesulitan konsentrasi, gangguan emosi, hingga gejala depresi ringan. Suara-suara tersebut mungkin hilang dalam waktu yang cepat namun bisa terdengar sepanjang waktu.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasi ke dokter apabila gejala telinga berdenging juga diikuti dengan gejala lainnya, seperti:

  • Gangguan pernapasan
  • Pilek
  • Pusing
  • Telinga berdenging lebih dari seminggu
  • Gangguan pendengaran
  • Mengganggu konsentrasi

Umumnya, telinga berdenging tidak berlangsung lama dan akan hilang dengan sendirinya. Bila sensasi suara mengganggu konsentrasi, emosional, hingga memicu gejala depresi, sebaiknya segera pergi ke dokter.

Penyebab Tinnitus

Penyebab paling umum dari kondisi telinga berdenging adalah gangguan telinga akibat kerusakan sel-sel rambut sensori kecil pada telinga bagian dalam. Telinga berdiring juga mungkin diakibatkan oleh kondisi medis lain atau efek samping obat tertentu.

Ketahui penyebab tinnitus berikut ini:

1. Gangguan Pendengaran Terkait Usia

Fungsi pendengaran menurun seiring bertambahnya usia, maka dari itu lansia (di atas 55 tahun) cenderung mengembangkan gangguan pendengaran yang salah satunya adalah tinnitus. Istilah medis untuk gangguan pendengaran pada lansia adalah presbikusis.

2. Kotoran Telinga

Kotoran telinga yang menumpuk cenderung sulit dibersihkan secara alami. Kondisi ini menyebabkan penyumbatan pendengaran hingga dan memicu gangguan pendengaran. Maka dari itu, harap bersihkan telinga secara teratur.

3. Perubahan Tulang Telinga

Pertumbuhan tulang telinga yang tidak normal (otosklerosis) akan berpengaruh pada pendengaran Anda. Kondisi pengerasan tulang di telinga dapat memicu gangguan pendengaran.

4. Suara Keras

Penyebab telinga berdenging yang paling umum adalah papara suara keras yang mungkin terjadi sebentar atau sangat lama. Sebagai contoh, bila Anda mendengar suara keras setiap hari selama bertahun-tahun, maka itu akan menyebabkan gangguan pendengaran. Penggunaan perangkat musik portable yang terlalu keras dalam durasi lama juga dapat memicu gangguan telinga.

5. Gangguan Pembuluh Darah

Dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi medis terkait gangguan pembuluh darah juga menyebabkan gejala tinnitus. Contohnya, tekanan darah tinggi, tumor leher dan kepala, turbulensi aliran darah, aterosklerosis, dan malformasi kapiler.

6. Efek Samping Obat-obatan Tertentu

Penggunaan obat resep atau obat bebas tertentu mungkin membuat telinga berdering. Obat-obatan seperti aspirin, diuretik, obat antiinflamasi nonsteroid, antidepresan, obat kanker, dan antibiotik tertentu.

7. Infeksi Telinga dan Sinus

Salah satu gejala infeksi telinga dan sinus adalah telinga berdenging dan pilek. Hubungi dokter bila gejala tidak kunjung sembuh dalam seminggu perawatan.

8. Temporomandibular Joint (TMJ)

Gangguan pada sendi rahang juga dapat menyebabkan telinga berdering. Anda mungkin mendengar suara berdengung saat sedang mengunyah atau berbicara.

9. Kondisi Medis Lainnya

Beberapa penyakit lain juga memiliki gejala telinga berdenging, seperti:

  • Cedera kepala dan leher
  • Cedera otak traumatis
  • Gangguan telinga bagian tengah
  • Diabetes
  • Penyakit kardiovaskular
  • Penyakit Meniere
  • Kejang otot telinga
  • Neuroma akustik

Beritahu dokter bila Anda memiliki gejala telinga berdering. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh kondisi medis lainnya.

 

Faktor Risiko Tinnitus

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi telinga berdenging:

  • Paparan suara bising seperti dari lingkungan kerja, sekolah, konser, tempat ramai, penggunaan headphone, dll.
  • Laki-laki lebih sering mengalami gejala telinga berdenging ini daripada wanita.
  • Orang dengan gangguan pendengaran.
  • Orang lanjut usia.
  • Perokok.

Faktor risiko paling tinggi dimiliki orang yang sering mendengarkan musik keras terlalu lama. Sebuah studi mengungkapkan bahwa dari 170 remaja, hampir separuh dari mereka pernah mengalami gejala telinga berdenging.

Diagnosis Tinnitus

Dokter akan melakukan diagnosis dengan beberapa pemeriksaan, termasuk:

1. Pemeriksaan Pendengaran (Audiologis)

Pemeriksaan pendengaran dilakukan di ruangan kedap suara. Anda akan menggunakan earphone khusus yang memainkan suara spesifik. Anda akan memberitahu dokter suara apa dan kapan Anda mendengarkannya. Hasil dari pemeriksaan tersebut akan digunakan untuk diagnosis gangguan pendengaran lebih lanjut.

2. Gerakan

Dokter akan meminta Anda untuk melakukan gerakan mata, leher, lengan, kaki, dan rahang. Gerakan ini akan membantu mengidentifikasi gangguan medis secara mendasar.

3. Tes Pencitraan

Tes pencitraan seperti computerized tomography (CT) scan dan magnetic resonance imaging (MRI) mungkin dibutuhkan untuk mengidentifikasi penyebab telinga berdenging. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan medis lainnya yang dibutuhkan.

Jenis Tinnitus

Ada dua jenis tinnitus, termasuk:

  • Tinnitus Subjektif: Disebabkan oleh gangguan saraf atau bagian otak tertentu yang bertugas untuk mengirimkan sinyal ke saluran pendengaran. Sensasi pendengaran ini hanya Anda yang dapat merasakannya.
  • Tinnitus Objektif: Disebabkan oleh masalah pembuluh darah, kontraksi otot, atau gangguan tulang telinga bagian tengan. Sensasi pendengaran ini didengar oleh dokter saat sedang memeriksa Anda.

Pengobatan Tinnitus

Apabila gejala telinga berdering diakibatkan oleh kondisi medis lain yang mendasarinya, maka pengobatan untuk penyakit tersebutlah yang harus difokuskan. Dokter juga akan memberi rekomendasi untuk mengatasi efek tinnitus, termasuk:

1. Terapi Suara

Menggunakan suara external atau suara dari luar untuk menutupi suara internal dari gejala tinnitus. Suara eksternal tersebut harus berupa suara yang menenangkan orang tersebut, lembut, dan dengan latar belakang suara rendah.

Pelindung telinga atau alat bantu dengar mungkin dibutuhkan. Tujuan dari terapi suara untuk menguatkan suara eksternal dan meredam suara internal.

2. Tinnitus retraining therapy (TRT)

Terapi pelatihan ulang tinnitus adalah metode untuk mengatur ulang sistem pendengaran. Suara berdenging yang dianggap mengganggu akan diatur ulang sebagai sesuatu yang lami. Sesi konseling ini membutuhkan profesional namun tingkat keberhasilannya tergantung pada kesiapan mental individu dan tingkat keparahan gejala.

3. Terapi Perilaku Kognitif

Cognitive behavioral therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif adalah metode untuk membantu pasien mengelola depresi akibat suara bising internal yang selalu didengar. Metode ini tidak mengatasi gejala tinnitus namun bisa sangat membantu.

4. Obat Tinnitus

Pengobatan tinnitus bisa berbeda-beda tergantung dari penyebabnya. Ada beberapa obat yang dapat membantu meredakan gejala, seperti:

  • Betahistin mesylate, untuk memperbaiki aliran darah pada saluran dalam telinga.
  • Vitamin B kompleks atau vitamin B12, dapat melindungi saraf pendengaran.
  • Diuretik acetazolamide, obat tinitus yang disebabkan karena pada penyakit meniere.
  • Anti peradangan kortikosteroid

Silakan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk obat yang sesuai dengan gejala Anda.

 

Komplikasi Tinnitus

Komplikasi yang mungkin terjadi, seperti:

  • Kelelahan
  • Gangguan tidur
  • Sulit konsentrasi
  • Gangguan memori
  • Kecemasan
  • Perubahan emosi
  • Lekas marah
  • Stres
  • Depresi

Mengatasi komplikasi tersebut akan membuat Anda merasa lebih baik, walaupun tidak dapat mengatasi penyebab utama telinga berdering.

Cara Mencegah Tinnitus

Anda dapat mencegah telinga berdering dengan beberapa cara, termasuk:

  • Gunakan pelindung pendengaran terutama bila Anda hidup di lingkungan yang bising.
  • Jangan mendengarkan musik terlalu kencang dalam waktu yang lama.
  • Jangan lupa olahraga, makan sehat, dan menjaga kesehatan kardiovaskular untuk mencegah tinnitus terkait gangguan aliran darah.

Itulah pembahasan lengkap tentang tinnitus. Tinnitus adalah kondisi telinga berdering atau sensasi suara bising lainnya yang diakibatkan berbagai faktor. Penyebab paling umum adalah paparan suara bising.

 

  1. Mayo Clinic. 2019. Tinnitus. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tinnitus/symptoms-causes/syc-20350156. (Diakses pada 26 Juni 2020).
  2. WebMD. 2019. Understanding Tinnitus — the Basics. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/understanding-tinnitus-basics. (Diakses pada 26 Juni 2020).
  3. Davis, Kathleen FNP. 2017. What you need to know about tinnitus. https://www.medicalnewstoday.com/articles/156286. (Diakses pada 26 Juni 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi