Terbit: 4 December 2019
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Anda pernah flu? Bersin-bersin adalah sesuatu yang pasti Anda alami saat flu. Namun, ada masalah lain saat flu, yaitu telinga menjadi bindeng.

Telinga Bindeng Saat Sakit Flu? Coba 5 Tips Berikut Ini

Ya, saat Anda mengalami bindeng maka kemampuan mendengar Anda akan menurun. Lantas, bagaimana cara mengatasi hal ini?

Photo Credit: Flickr.com/Leo Vollmerhause

Untuk diketahui, telinga bindeng bisa terjadi berulang kali, namun bisa juga hanya sesekali. Rasa tidak nyaman yang ditimbulkan akibat telinga bindeng biasanya akan terasa pada telinga bagian luar dan telinga bagian tengah.

Telinga bindeng akibat flu kadang tidak menyakitkan, tapi bisa mengganggu pendengaran Anda. Suara di sekitar akan sulit ditangkap karena terhalang oleh cairan dan lendir. Kemudian saat Anda berbicara, Anda seakan mendengar suara Anda sendiri lebih keras.

Penyumbatan tersebut kadang memengaruhi keseimbangan Anda. Sebab, pada telinga yang terinfeksi tekanan udara tidak sama dengan telinga yang tidak terinfeksi. hal ini dipengaruhi oleh buka-tutupnya tabung eustachian yang tidak normal akibat cairan dan lendir yang menumpuk.

Cara mengatasi telinga bindeng

Telinga bindeng bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Setiap penyebab tentu akan mendapatkan jenis penanganan yang berbeda. Untuk mengatasi telinga bindeng, sebaiknya Anda mengidentifikasi apa yang menjadi penyebabnya. Setelah itu, Anda bisa melakukan pengobatan dengan cara yang tepat.

Pada beberapa kasus, telinga bindeng dapat sembuh dengan sendirinya seiring dengan hilangnya virus penyebab flu. Untuk diketahui, cairan dan lendir yang menumpuk di telinga tengah dapat memicu bakteri atau virus untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan infeksi telinga.

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi telinga bindeng:

  1. Menghirup uap panas

Untuk menciptakan tekanan dan membuat tabung eustachian Anda terbuka, siapkan air panas di sebuah wadah. Uap dari air panas yang Anda hirup akan membantu melonggarkan lendir dan cairan pada telinga.

  1. Meniup telinga

Telinga bindeng bisa jadi disebabkan oleh adanya cairan yang menutupi saluran telinga. Cairan tersebut bisa berupa air atau bahkan kotoran yang lama tidak dibersihkan. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa meniup telinga Anda dari luar.

Cara tersebut berguna untuk memasukkan udara ke dalam telinga yang bertujuan untuk memecah cairan atau kotoran yang menutupi lubang telinga. Setelah cairan atau kotoran terpecah, Anda bisa membersihkan saluran telinga dengan cara hati-hati.

Namun, untuk melakukan metode ini jangan meniup telinga terlalu keras. Tiupan yang terlalu keras akan menimbulkan tekanan udara yang besar dan justru akan menyebabkan rusaknya pendengaran.

  1. Kompres dengan handuk hangat

Telinga bindeng yang disebabkan karena infeksi tidak bisa diobati dengan cara ditiup, namun diperlukan kompres hangat untuk meredakan gejalanya sekaligus mengatasi infeksi yang terjadi di dalam telinga. Namun, apabila bindeng ini diikuti dengan rasa sakit yang tak tertahankan, maka segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih serius.

  1. Mengubah posisi tidur

Posisi tidur yang salah bisa menyebabkan adanya tekanan udara pada telinga dan menyebabkan bindeng. Bagi Anda yang sering mengalami kondisi telinga bindeng hindari posisi tidur miring. Cara tersebut bisa menyebabkan adanya tekanan udara di dalam telinga yang menyebabkan telinga bindeng.

  1. Konsumsi obat dekongestan

Telinga bindeng juga bisa disebabkan oleh reaksi alergi. Jika reaksi alergi merupakan penyebab utama, maka Anda bisa mengonsumsi obat dekongestan. Obat tersebut akan mengurangi pembengkakan pada saluran telinga. Contoh-contoh dekongestan yang beredar di Indonesia adalah oxymetazoline, pseudoephedrine, ephedrine, ipratropium bromide, dan phenylephrine.

Nah, itulah beberapa tips yang bisa Anda coba untuk mengatasi telinga bindeng. Namun, apabila telinga bindeng tidak kunjung sembuh dan disertai dengan rasa sakit, segera kunjungi dokter THT untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi