Telinga berdarah, apa penyebabnya? Ya, ada sejumlah faktor penyebab telinga berdarah yang perlu Anda ketahui karena kondisi ini menjadi pertanda adanya masalah pada indra pendengaran tersebut. Bahkan, salah satu dari penyebabnya tergolong sangat berbahaya!
Penyebab Telinga Berdarah?
Mendapati telinga Anda tiba-tiba mengeluarkan darah tentu menjadi momen yang cukup membuat was-was. Bagaimana tidak? Telinga adalah bagian tubuh yang perannya sangat vital bagi kelangsungan hidup kita. Lantas, apa yang menjadi penyebab telinga berdarah tersebut? Berikut informasinya.
1. Luka pada Kulit Telinga
Penyebab keluar darah dari dalam telinga yang pertama adalah adanya luka pada kulit di area organ pendengaran tersebut. Luka ini bisa diakibatkan oleh berbagai macam hal, seperti tersayat benda tajam, terkena gigitan, hingga benturan keras yang mengenai telinga. Membersihkan telinga dengan cotton bud terlalu keras juga bisa berujung pada kondisi ini. Selain keluar darah, adanya luka juga membuat telinga Anda—terutama di area yang terdampak—mengalami nyeri. Perdarahan telinga seperti ini biasanya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan pengobatan sederhana.
2. Benda Asing di Telinga
Pemicu telinga keluar darah selanjutnya adalah keberadaan benda asing di dalam telinga. Hal ini umum dialami oleh anak-anak yang memang suka ‘iseng’ memasukkan benda-benda kecil—sengaja maupun tidak sengaja—ke dalam telinganya seperti stick permen, mainan, dan sebagainya. Benda-benda tersebut lantas akan melukai telinga hingga akhirnya mengalami perdarahan minor. Selain benda, ada beberapa kasus di mana telinga ‘kemasukan’ serangga kecil. Ini juga bisa menyebabkan telinga berdarah. Kendati tidak berbahaya, Anda tetap harus waspada dan bila perlu minta pertolongan medis apabila ada benda asing atau serangga yang masuk ke dalam telinga.
3. Cedera Kepala
Cedera pada kepala yang disebabkan oleh benturan keras saat kecelakaan, olahraga, atau terjatuh juga bisa berujung pada keluarnya darah dari dalam telinga. Dalam perkembangannya, kondisi ini bisa menjadi gegar (concussion). Gejala yang kemungkinan dirasakan adalah sebagai berikut:
- Telinga berdenging
- Sakit kepala
- Kepala pusing
- Mual dan muntah
- Kebingungan
- Hilang kesadaran sesaat (pingsan)
- Linglung
- Penurunan daya ingat
- Tubuh lemas
- Kesulitan untuk tidur
Perdarahan telinga akibat cedera kepala mungkin disebabkan oleh patah tulang tengkorak, trauma parah, atau cedera serius lainnya. Oleh sebab itu, Anda yang mengalami hal ini harus segera mendapatkan pertolongan medis.
4. Infeksi Telinga
Penyebab telinga berdarah lainnya adalah infeksi telinga. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, namun anak-anak menjadi kelompok usia yang paling berisiko. Infeksi telinga menyerang bagian telinga luar, tengah, maupun dalam. Selain telinga keluar darah, infeksi juga menyebabkan penderitanya akan mengalami gejala-gejala berikut ini:
- Demam
- Sakit kepala
- Telinga memerah
- Telinga membengkak
- Produksi kotoran telinga meningkat
- Telinga terasa sakit
- Pendengaran terganggu
- Nyeri leher
Infeksi telinga adalah kondisi yang juga membutuhkan penanganan medis sedini mungkin. Pasalnya, infeksi yang terus dibiarkan akan membuat kondisi bertambah buruk dan bisa mengurangi pendengaran.
5. Barotrauma
Perubahan tekanan udara yang tiba-tiba—seperti saat Anda sedang berada di pesawat atau melakukan aktivitas menyelam—menarik gendang telinga dan menyebabkan perasaan sesak dan nyeri. Hal ini lantas dapat menyebabkan cedera yang dalam dunia medis dikenal dengan nama barotrauma. Jika perubahan tekanan parah, gendang telinga saja robek. Alhasil, darah bisa bocor dari dalam telinga. Selain telinga berdarah, barotrauma ditandai oleh gejala lainnya yakni sebagai berikut:
- Telinga sakit
- Telinga terasa seperti tersumbat
- Kepala pusing
- Pendengaran menurun (atau bahkan hilang)
- Telinga berdenging
Gejala-gejala tersebut biasanya langsung terasa sesaat setelah perubahan tekanan udara terjadi. Pada banyak kasus, barotrauma tidak menimbulkan bahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya seiring tekanan udara yang kembali normal.
6. Gendang Telinga Pecah
Pecahnya gendang telinga menjadi salah satu penyebab telinga berdarah yang paling umum. Gendang telinga sendiri adalah membran tipis yang menjadi pemisah antara telinga bagian tengah dan luar. Ada beberapa kondisi yang menjadi pemicu gendang telinga pecah, yaitu:
- Infeksi
- Tekanan udara
- Cedera telinga
- Cedera kepala
- Paparan suara terlalu keras
Saat gendang telinga pecah itulah, keluar cairan telinga yang berupa cairan berwarna bening maupun berwarna merah yang mengindikasikan telah terjadi perdarahan. Selain itu, kondisi ini juga memunculkan gejala lainnya seperti:
- Telinga berdenging
- Nyeri telinga
- Penurunan kemampuan mendengar
- Vertigo
Mayoritas kasus gendang telinga pecah sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Akan tetapi, jika kondisi ini tidak juga membaik, Anda sebaiknya meminta pertolongan medis dari dokter. Nantinya, dokter akan memasang tambalan di atas lubang untuk menutupnya. Selain itu, Anda mungkin memerlukan pembedahan untuk menutup lubang dengan sepotong kecil kulit Anda sendiri.
7. Kanker
Pada kasus yang terbilang jarang, keluarnya darah dari dalam telinga menjadi pertanda dari penyakit berbahaya. Adalah kanker, nama penyakit yang dimaksud tersebut. Kanker ini awalnya tumbuh dan berkembang di area kulit telinga bagian luar. Kemudian, sel kanker akan menyebar hingga ke saluran telinga dan telinga bagian dalam. Telinga berdarah akibat kanker ini juga disertai oleh gejala-gejala berikut:
- Kehilangan pendengaran
- Telinga sakit
- Keluar cairan dari dalam telinga
Cara Mengatasi Telinga Berdarah
Cara mengatasi telinga berdarah tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Pada kasus telinga yang mengalami luka akibat sayatan atau goresan, Anda mungkin bisa mengatasinya secara mandiri dengan metode pengobatan sederhana seperti memberikan obat luka hingga kompres air dingin maupun hangat. Akan tetapi, ketika masalah ini disebabkan oleh penyakit tertentu, maka cara mengobatinya mungkin memerlukan tindakan medis khusus. Beberapa contoh tindakan medis yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Pemberian obat antibiotik (apabila disebabkan oleh infeksi bakteri). Infeksi telinga akibat virus harus diobati dengan obat antivirus.
- Operasi (apabila disebabkan oleh cedera kepala, masuknya benda asing, gendang telinga pecah, dsb.).
- Terapi kanker (apabila disebabkan oleh kanker telinga).
Selama masa penyembuhan, Anda sangat disarankan untuk tidak menyentuh telinga terlalu keras, apalagi membersihkan telinga dengan alat pembersih yang berpotensi menyebabkan luka. Tutupi juga luka pada telinga dengan kain kasa steril untuk melindunginya. Agar lebih jelas, tanyakan pada dokter perihal metode perawatan telinga saat sedang dalam masa penyembuhan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
- Anonim. 2019. Why my ear is bleeding? https://www.webmd.com/cold-and-flu/ear-infection/ear-bleeding-causes#1 (diakses pada 11 September 2020)
- Fletcher, J. 2017. Bleeding from the ear: Causes and treatments. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320237#when-to-see-a-doctor (diakses pada 11 September 2020)
- Holland, K. 2019. What Causes Ear Bleeding? https://www.healthline.com/health/ear-bleeding (diakses pada 11 September 2020)