Simak selengkapnya tentang cara mengatasi mimisan yang tepat. Mimisan atau dalam dunia medis dikenal dengan sebutan epistaksis adalah pendarahan yang terjadi di bagian dalam hidung. Kondisi ini umum terjadi pada anak dan orang dewasa. Meskipun mimisan terlihat menakutkan, kondisi ini umumnya hanya gangguan kesehatan ringan dan tidak berbahaya.
Cara Mengatasi Mimisan dan Prosedur Medis
Pada dasarnya, perawatan untuk mimisan bervariasi tergantung pada jenis dan penyebab mimisan. Sebelum menjelaskan mengenai cara mengatasi mimisan pada anak dan orang dewasa, hal penting yang perlu diketahui adalah terdapat dua jenis mimisan yaitu epistaksis anterior dan epistaksis posterior.
Epistaksisanterior terjadi ketika pembuluh darah di depan hidung pecah, sedangkan epistaksis posterior terjadi di belakang atau bagian terdalam dari hidung, sehingga darah mengalir ke bagian belakang tenggorokan. Ini adalah kondisi yang berbahaya.
Berikut ini adalah berbagai cara mengatasi mimisan yang bisa Anda coba, di antaranya:
1. Duduk Tegak
Cara mengatasi mimisan yang harus segera dilakukan adalah dengan duduk tegak dan mengarahkan kepala sedikit ke depan. Langkah ini akan mencegah darah mengalir ke tenggorokan, kondisi yang bisa membuat mual, muntah, dan diare. Cobalah bernapas melalui mulut dan gunakan tisu untuk menahan pendarahan. Setelah pendarahan berhenti, jangan membungkuk, mengangkat benda berat, atau mengorek hidung selama beberapa hari.
2. Menjepit Hidung dengan Jari
Cara mengatasi mimisan berikutnya bisa dilakukan dengan bantuan jari. Gunakan jempol dan jari telunjuk untuk menjepit hidung. Pastikan menjepit bagian punggung yang keras. Penekanan pada bagian tulang hidung dapat membantu menghentikan pendarahan.
Teruslah jepit hidung selama kurang lebih 5 menit sebelum memeriksa apakah perdarahan telah berhenti. Jika mimisan masih terjadi, lanjutkan untuk menjepit hidung selama 10 menit.
3. Menggunakan Kompres Dingin
Cara mengatasi mimisan pada anak atau orang dewasa bisa dilakukan kompres es di pangkal hidung. Cara ini membantu menyempitkan pembuluh darah dan memberikan rasa nyaman. Meski metode ini bukan tindakan penting yang wajib dilakukan, Anda tetap aman untuk mencobanya.
4. Menggunakan Dekongestan
Semprotan dekongestan yang dijual bebas seperti oxymetazoline bisa digunakan untuk mengatasi mimisan. Dekongestan membuat area hidung yang berdarah mendapatkan tekanan, sehingga mencegah pendarahan. Penting untuk diketahui, semprotan dekongestan topikal ini tidak boleh digunakan dalam jangka waktu lama karena dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan mimisan.
5. Nasal Packing
Nasal packing adalah menempatkan bahan seperti kasa di rongga hidung untuk menyerap darah atau cairan lain. Selain itu, cara ini juga memberikan tekanan pada sumber perdarahan.
6. Cautery
Prosedur medis ini menghancurkan beberapa jaringan dalam untuk mengurangi perdarahan dan kerusakan, menghilangkan pertumbuhan yang tidak diinginkan, atau meminimalkan potensi bahaya medis lainnya.
7. Septal Surgery
Ini adalah prosedur pembedahan untuk meluruskan crooked septum (dinding antara dua saluran hidung), apakah terkait dengan cedera atau kondisi bawaan sejak lahir.
8. Ligation
Ini adalah prosedur pemasangan ikatan karet pada pembuluh darah yang mengalami perdarahan. Jika sumber perdarahan lebih jauh ke belakang, operasi yang lebih besar mungkin diperlukan.
9. Penyesuaian Obat/Resep Baru
Mengurangi atau menghentikan jumlah obat pengencer darah dapat membantu mengurangi mimisan. Selain itu, obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah mungkin diperlukan.
10. Pengangkatan Benda Asing
Jika mimisan disebabkan karena adanya benda asing di dalam hidung, maka cara mengatasi mimisan yang utama adalah mengeluarkan benda asing tersebut dari hidung.
Nah, itulah berbagai cara mengatasi mimisan pada anak dan orang dewasa yang harus dipahami.
Cara Mencegah Mimisan
Setelah Anda mengetahui berbagai cara mengatasi mimisan, hal penting lainnya yang tidak boleh dilewatkan adalah mengetahui cara mencegah terjadinya mimisan. Berikut ini adalah berbagai langkah yang harus diperhatikan, antara lain:
- Hindari mengorek hidung terlalu keras.
- Oleskan petroleum jelly di dalam hidung terutama untuk anak-anak yang mimisannya dikaitkan dengan pengerasan kulit di dalam lubang hidung.
- Hindari mengeluarkan udara dari hidung terlalu keras dan sering.
- Gunakan humidifier di tempat tinggi atau di daerah beriklim kering.
- Guna mencegah mimisan berulang, hindari aktivitas berat selama minimal 1 minggu setelah mimisan.
- Memotong kuku anak. Menjaga kuku tetap pendek membantu mencegahnya untuk mengupil.
- Batasi asupan aspirin, karena obat ini dapat mengencerkan darah dan berkontribusi pada mimisan. Diskusikan hal ini dengan dokter terlebih dahulu karena manfaat mengonsumsi aspirin mungkin lebih besar daripada risikonya.
- Gunakan antihistamin dan dekongestan dalam jumlah sedang. Kedua obat ini bisa membuat hidung lebih kering.
- Jangan merokok. Merokok dapat mengiritasi bagian dalam hidung.
- Nosebleed (Epistaxis): Management and Treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/13464-nosebleed-epistaxis/management-and-treatment. (Diakses pada 16 Maret 2020).
- Gillott, Caroline. 2017. Why nosebleeds start and how to stop them. https://www.medicalnewstoday.com/articles/164823#symptoms. (Diakses pada 16 Maret 2020).
- Nosebleeds. https://www.mayoclinic.org/symptoms/nosebleeds/basics/when-to-see-doctor/sym-20050914. (Diakses pada 16 Maret 2020).
- Higuera, Valencia. 2018. What Causes Nosebleeds and How to Treat Them. https://www.healthline.com/health/nosebleed. (Diakses pada 16 Maret 2020).
- How Can I Stop a Nosebleed?. https://www.webmd.com/first-aid/nosebleeds-causes-and-treatments. (Diakses pada 16 Maret 2020).