Terbit: 8 May 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pada seseorang yang sering mengalami radang tenggorokan, seringkali terjadi komplikasi berupa rasa penuh dalam telinga. Hal ini dapat terjadi karena adanya gangguan fungsi pada tuba eustachius. Tuba eustachius merupakan saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan nasofaring yang merupakan bagian teratas dari tenggorokan. Fungsi tuba eustachius antara lain adalah:

Kenali Patensi Abnormal Tuba, Gangguan Pada Saluran Telinga

  1. Ventilasi: menjaga keseumbangan tekanan udara antara telinga tengah dengan atmosfer di luar
  2. Proteksi: melindungi telinga tengah dari suara dan sekret
  3. Drainase: rambut-rambut halus dan mukosa/selaput pada telinga tengah bekerja mengalirkan sekret dari telinga tengah ke nasofaring

Tuba ini umumnya berada dalam posisi tertutup dan hanya terbuka pada keadaan menelan, menguap, mengunyah, atau ketiga oksigen perlu masuk ke rongga telinga tengah. Apabila terjadi gangguan fungsi, tuba akan terus menerus terbuka sehingga udara dapat masuk ke rongga telinga tengah saat kita bernapas. Keadaan ini disebut patensi abnormal tuba.

Penyebab patensi abnormal tuba ini bermacam-macam, antara lain:

  • Faringitis/radang tenggorokan kronis
  • Rinitis atrofik
  • Kehamilan
  • Obat-obatan kontrasepsi/hormonal
  • Penurunan berat badan drastis

Gejala yang muncul adalah adanya rasa penuh atau tersumbat pada telinga, autofoni atau adanya gema suara sendiri yang lebih keras, dan biasanya tidak disertai penurunan pendengaran.

Bila didapatkan gejala tersebut, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan pertolongan. Umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan telinga, hidung, dan mulut, serta beberapa pemeriksaan tambahan bila diperlukan. Pemeriksaan tambahan yang dilakukan tergantung dengan kecurigaan dokter. Pemeriksaan tersebut dapat berupa:

  • Timpanometri
  • Sonotubometri
  • Nasofaringoskopi
  • Endoskopi transnasal
  • CT-scan

Terapi untuk patensi abnormal tuba dapat berupa terapi non obat-obatan maupun obat-obatan. Terapi non obat-obatan meliputi:

  • Anjuran untuk mempertahankan berat badan ideal
  • Mengindari obat-obatan diuretik
  • Merendahkan posisi kepala saat timbul gejala

Sedangkan obat-obatan yang diberikan umumnya yang mengandung untuk mengurangi gejala dan apabila terdapat infeksi akan diberikan antibiotik. Pada kasus yang berat, diperlukan pembedahan miringotomi dan pemasangan pipa ventilasi Grommet untuk mengurangi gejala.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi