Terbit: 23 June 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Koklea adalah bagian dari anatomi telinga yang terletak di dalam telinga. Simak penjelasan lengkap mengenai fungsi koklea hingga berbagai gangguan yang bisa terjadi pada bagian utama dari telinga bagian dalam ini, melalui ulasan berikut!

Mengenal Fungsi Koklea dan Gangguan yang Dapat Terjadi

Mengenal Anatomi Koklea

Koklea adalah salah satu dari dua struktur utama pembentuk telinga bagian dalam. Bentuknya berongga dan menyerupai siput (spiral). Fungsi dari bentuknya yang spiral tersebut dapat membantu berjalannya proses penghantaran suara.

Sementara dari segi ukuran, bagian telinga ini memiliki ukuran lebar kira-kira 10 mm. Namun, jika dibuka, panjangnya menjadi sekitar 35 mm.

Koklea mempunyai tiga ruang bermembran yang berisi cairan perilimfatik dan endolimfatik. Ketiga ruang tersebut, yakni skala vestibuli (SV), skala media (SM), dan skala timpani (ST). SV dan ST berisi cairan perilimfatik, sedangkan SV berisi cairan endolimfatik.

Dua ruang dari koklea tersebut akan merasakan perubahan tekanan yang muncul karena suara, sedangkan ruang ketiga berisi organ Corti, membran basilar, dan saluran koklear.

Saluran koklear merupakan saluran penghubung antara skala vestibuli dan skala timpani. Nah, skala timpani dengan saluran koklear terpisah oleh membran basilar.

Pada organ Corti, terdapat sel rambut halus yang berfungsi penting untuk pendengaran. Ketika manusia terlahir, jumlah sel ini dapat mencapai 12.000.

Sayangnya, seiring bertambahnya usia, sel tersebut bisa rusak, misalnya karena kebisingan atau kondisi lainnya. Kerusakan yang terjadi ini tidak dapat diperbaiki.

Baca Juga5 Penyebab Telinga Bernanah yang Harus Diwaspadai

Fungsi Koklea pada Telinga

Koklea adalah bagian telinga yang bertanggung jawab terhadap fase transduksi pendengaran di bagian dalam telinga. Dengan kata lain, bagian telinga ini berperan penting dalam fungsi pendengaran manusia.

Gelombang suara yang masuk ke dalam telinga akan diubah menjadi impuls listrik, lalu dikirim ke otak. Setelah itu, otak akan menerjemahkan impuls tersebut sehingga suara yang masuk dapat dikenali.

Lebih jelasnya lagi, berikut ini adalah fungsi koklea pada pendengaran:

  • Gelombang suara akan disalurkan ke telinga, lalu mengenai gendang telinga sehingga menghasilkan getaran.
  • Getaran tersebut kemudian akan menjalar ke telinga bagian tengah, lalu masuk ke koklea melalui lubang yang membatasi telinga dalam dan telinga tengah.
  • Getaran suara lalu akan berlanjut melewati saluran koklea yang berisi cairan perilimfatik.
  • Setelah itu, getaran akan berlanjut ke skala timpani dan skala vestibuli, lalu ke organ Corti. Sebagai akibatnya, sel-sel rambut yang ada di dalam organ ini akan bergetar.
  • Gerakan sel-sel rambut kemudian akan mengakibatkan perubahan pada keseimbangan cairan di telinga. Selain itu, saraf akan teraktivasi untuk mengirim impuls ke otak sehingga suara tersebut akan diproses.

Sejumlah Gangguan yang Dapat Terjadi

Pada beberapa kondisi, fungsi koklea dapat terganggu. Berikut adalah beberapa gangguan yang kemungkinan dapat menimpa bagian telinga ini:

1. Neuroma akustik

Neuroma akustik adalah tumor jinak yang dapat memengaruhi saraf telinga bagian dalam. Seseorang dengan kondisi ini bisa memiliki masalah dengan keseimbangan dan mengalami rasa pusing. Selain itu, penderita juga bisa mengalami gangguan pendengaran atau tinnitus.

2. Gangguan pendengaran sensorineural

Gangguan ini muncul ketika telinga bagian dalam tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya kemampuan seseorang mendengar.

Contoh dari gangguan pendengaran ini adalah sensory hearing loss. Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami kehilangan pendengaran akibat sel-sel rambut di koklea rusak.

Baca JugaTelinga Tersumbat: Penyebab dan Cara Mengatasinya

3. Tinnitus 

Tinnitus adalah kondisi ketika telinga berdengung. Kemunculannya bisa terjadi secara terus-menerus ataupun hilang-timbul. Kondisi ini juga dapat terjadi berbarengan dengan gangguan pendengaran.

Penyebab tinnitus bisa karena paparan suara keras yang terlalu lama atau gangguan pendengaran sensorineural. Selain itu, tinnitus juga bisa terjadi karena rusaknya sel-sel rambut di koklea, tepatnya di organ Corti.

Demikian penjelasan seputar fungsi koklea dan beberapa gangguan yang dapat tejadi. Jika mengalami masalah pada pendengaran Anda, jangan tunda untuk memeriksakan kondisi ke dokter.

 

  1. Anonim. 2021. Tinnitus. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tinnitus/symptoms-causes/syc-20350156. (Diakses pada 23 Juni 2022).
  2. Casake, Jarett. 2022. Physiology, Cochlear Function. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531483/. (Diakses pada 23 Juni 2022).
  3. Hayes, Kristin. 2020. Acoustic Neuroma Symptoms, Diagnosis, and Treatment. https://www.verywellhealth.com/what-is-acoustic-neuroma-1191894. (Diakses pada 23 Juni 2022).
  4. Hayes, Kristin. 2020. The Anatomy of the Cochlea. https://www.verywellhealth.com/cochlea-anatomy-5069393. (Diakses pada 23 Juni 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi