Terbit: 27 April 2019
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Apakah saat membaca artikel ini Anda sedang mengalami radang amandel? Jika ya, maka Anda perlu tahu bahwa penyakit satu ini tidak boleh terlalu disepelekan. Terlebih, jika kondisi amandel yang diderita sudah berlangsung lebih dari 4 (empat) hari. Faktanya, radang amandel ternyata bisa menimbulkan komplikasi cukup serius jika tak segera ditangani. Apa bahaya amandel jika tak diobati atau dioperasi?

5 Bahaya Amandel Jika Tak Diobati atau Dioperasi

Apa Itu Radang Amandel?

Radang amandel adalah suatu kondisi di mana terjadi peradangan (inflamasi) pada amandel. Amandel sendiri adalah 2 (dua) buah kelenjar kecil yang terletak di tenggorokan. Fungsi amandel (tonsilis) tak lain adalah sebagai pelindung tubuh dari infeksi, terutama pada anak-anak yang notabene sistem kekebalan tubuhnya belum bekerja maksimal.

Radang amandel (tonsillitis) adalah penyakit yang umumnya menyerang anak-anak di rentang usia 3 -7 tahun. Namun, tak menutup kemungkinan orang dewas juga bisa mengalami penyakit akibat infeksi virus atau bakteri ini.

Bahaya Amandel Jika Tak Diobati atau Dioperasi

Apakah amandel berbahaya? Jawabannya, ya. Meskipun terlihat seperti peradangan (inflamasi) ringan, nyatanya radang amandel yang tidak segera mendapat penanganan—baik pengobatan biasa maupun operasi—akan menimbulkan sejumlah komplikasi yang cukup serius.

Berikut adalah bahaya amandel jika tak diobati atau dioperasi yang penting untuk Anda ketahui.

1. Abses Peritonsil

Bahaya amandel pada anak maupun bahaya amandel pada orang dewasa jika tak segera diobati atau dioperasi adalah terjadinya abses peritonsil. Penyakit abses peritonsil adalah radang amandel tingkat lanjut sebagai akibat dari penanganan yang lambat terhadap penyakit tersebut.

Pada kondisi abses peritonsil ini, infeksi yang terjadi sudah sampai menyebabkan timbulnya tonjolan berisi nanah di sekitar amandel yang meradang. Abses peritonsil juga disertai oleh sejumlah gejala lainnya, seperti:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Sakit telinga
  • Pembengkakan pada leher atau wajah

Abses peritonsil sebagai bahaya amandel akan berakibat pada terganggunya aktivitas makan Anda karena mulut yang sulit terbuka, pun kondisi ini menimbulkan bau mulut yang sangat mengganggu, baik Anda maupun orang sekitar.

2. Demam Reumatik

Demam rematik adalah bahaya amandel pada anak yang juga harus diwaspadai. Kondisi ini pun disertai oleh gejala-gejala lainnya, yakni:

  • Radang sendi
  • Ruam kemerahan
  • Sakit perut
  • Rasa lelah

Pada kondisi yang lebih parah lagi, demam reumatik bahkan bisa ditandai oleh peradangan pada katup jantung. Oleh sebab itu, perlu penanganan medis secepatnya agar anak yang mengalami radang amandel tidak sampai pada tahap demam reumatik ini.

Namun jika terlanjur mengalami demam reumatik, segera periksakan diri ke dokter untuk diberikan resep obat antibiotik guna menanggulangi infeksi bakteri, dan obat antiradang guna mengatasi peradangan sendi yang terjadi.

3. Glomerulonefritis Akut

Radang amandel yang tidak segera diobati juga bisa berlanjut pada kondisi yang disebut glomerulonephritis akut, atau radang pada organ ginjal, tepatnya di bagian glomeruli yang bertugas untuk membuang kotoran pada darah setelah melalui proses filtrasi.

Akibat radang amandel tidak mendapatkan penanganan medis yang cepat, bakteri atau virus yang menginfeksi amandel (tonsilis) turut merasuk ke dalam aliran darah dan menyerang glomeruli tersebut. Sistem imun tubuh lantas melakukan perlawanan dengan cara menghasilkan peradangan dan jaringan parut yang berimbas pada menurunnya kemampuan glomeruli memfiltrasi darah.

Glomerulonefritis akut ditandai oleh sejumlah gejala, seperti:

  • Jumlah urin berkurang
  • Warna urin berubah menjadi cokelat gelap
  • Urin yang keluar disertai darah
  • Tekanan darah meningkat (hipertensi)
  • Paru-paru basah

Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda atau anak Anda terdampak bahaya amandel yang satu ini. Biasanya, dokter akan memberikan obat kortikosteroid dengan tujuan untuk mengurangi derajat peradangan yang terjadi.

4. Sleep Anea

Amandel (tonsilis) yang meradang akan mengalami pembengkakan. Pembengkakan ini jika tidak segera diobati dapat menimbulkan bahaya amandel pada anak maupun orang dewasa berupa penyumbatan saluran pernapasan, yang berujung pada kondisi sleep anea, yakni ketika napas menjadi pendek atau bahkan berhenti sejenak secara tiba-tiba.

Sleep anea yang terjadi sebagai komplikasi dari radang amandel (tonsillitis) dapat diobati dengan menegakkan operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi).

5. Kerusakan Jantung dan Saraf

Apabila radang amandel disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtaeria, yakni bakteri penyebab difteri, maka akan menimbulkan bahaya amandel berupa kemunculan selaput putih (pseudomembran).

Jangan anggap remeh kehadiran pseudomembran tersebut karena faktanya, selaput ini bisa berujung pada sejumlah komplikasi serius, dari mulai gangguan pernapasan, hingga kerusakan pada jantung dan saraf yang bisa mengancam keselamatan jiwa.

Penyebab Radang Amandel Berbahaya

Radang amandel (tonsillitis) terjadi oleh karena adanya peradangan (inflamasi) pada amandel, terutama amandel. Penyebab amandel mengalami inflamasi sendiri hampir dipastikan adanya infeksi di area amandel oleh virus maupun bakteri.

Penyakit radang amandel umumnya menyerang usia anak-anak. Hal ini karena peran amandel sebagai penangkal infeksi masih sangat besar seiring sistem kekebalan tubuh (imun) yang belum berfungsi optimal.

Pengobatan Amandel

Pengobatan amandel sebaiknya dilakukan sedini mungkin sebelum kondisi bertambah parah dan mengakibatkan bahaya amandel, baik bahaya amandel pada anak maupun bahaya amandel pada orang dewasa.

Amandel yang meradang dapat diobati dengan pemberian obat-obatan, terutama obat antibiotik (untuk mengobati infeksi bakteri) dan obat antiinflamasi (untuk mengatasi peradangan yang ditimbulkan oleh infeksi). Selain itu, apabila tonsillitis tak kunjung sembuh lebih dari 4-5 hari, maka perlu ditegakkan operasi pengangkatan radang amandel (tonsilektomi).

Peradangan pada amandel juga perlu ditunjang oleh sejumlah aktivitas mandiri lainnya, yakni:

  • Banyak minum air putih
  • Konsumsi teh hangat untuk meredakan sakit tenggorokan
  • Konsumsi paracetamol untuk meredakan nyeri (sesuai anjuran dokter)
  • Menghindari berada di tempat yang kering
  • Menghindari asap rokok

Itu dia informasi mengenai bahaya amandel yang perlu Anda ketahui dan waspadai. Penanganan medis yang cepat sangat diperlukan guna menghindari komplikasi serius sebagaimana telah disebutkan di atas. Semoga bermanfaat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi