Terbit: 3 March 2018 | Diperbarui: 31 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Tidak seperti bagian tubuh yang lain, kotoran yang terdapat di telinga adalah sesuatu tidak perlu dibersihkan. Kotoran pada telinga atau serumen cairan yang diproduksi oleh kelenjar sebasea di dalam liang telinga, selain berfungsi menjaga kelembapan telinga bagian dalam, serumen juga mencegah partikel berbahaya masuk ke dalam telinga.

4 Langkah Penting untuk Menjaga Kesehatan Telinga

Untuk diketahui, telinga mempunyai mekanisme tersendiri untuk membersihkan kotoran yang ada di dalamnya. Sehingga, jika Anda memiliki keinginan untuk membersihkan telinga, sebaiknya Anda urungkan niat itu. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan telinga diantaranya:

  1. Lindungi telinga dari paparan suara keras

Jika Anda terkena suara keras untuk jangka waktu lama seperti di konser, menjauhlah dari sumber suara dan segera pergi ke tempat yang lebih tenang selama menit untuk memulihkan kondisi telinga Anda. Bahkan, para periset menemukan, bahwa telinga membutuhkan waktu sekitar 16 jam untuk memulihkan keadaannya kembali normal.

Untuk diketahui, telinga mempunyai kapasitas yang terbatas untuk mendengar suara. Tidak semua suara masuk ke dalam kategori aman untuk didengar telinga. Terlalu sering terpapar dengan suara keras, dapat membuat kemampuan mendengar Anda berkurang.

Jika lingkungan kerja Anda selalu menciptakan suara keras, sebaiknya Anda menggunakan pelindung telinga. Sementara itu, jika Anda suka mendengarkan musik, sebaiknya jangan mengatur volume pemutar musik Anda terlalu keras.

Jika Anda mendengarkan musik melalui headphone dan suaranya terdengar oleh orang di dekat Anda atau Anda tidak bisa mendengar suara lain disekitar, itu artinya volume Anda terlalu keras.

Selain itu, jangan terlalu sering menggunakan headphone untuk mendengarkan musik. Berilah waktu telinga Anda untuk beristirahat. Tidak hanya itu, Anda juga harus menghindari mendengarkan dua sumber suara keras dalam satu waktu, karena hal ini justru dapat merusak pendengaran Anda.

  1. Bersihkan telinga dengan cara yang tepat

Cotton bud adalah alat bantu yang biasa digunakan untuk membersihkan telinga. Faktanya, hal ini justru bisa menimbulkan masalah pada telinga Anda. Menggunakan cotton bud pada telinga justru tidak dianjurkan. Memasukkan cotton bud  ke dalam telinga justru berisiko untuk mendorong kotoran telinga masuk ke dalam. Selain itu, memasukkan sesuatu ke dalam rongga telinga juga berisiko dapat merusak organ sensitif dalam telinga, seperti gendang telinga.

Sementara itu, jika Anda mempunyai kelebihan cairan di dalam telinga, Anda dapat membersihkan daerah sekitar rongga telinga dengan handuk atau meminta bantuan tenaga medis profesional untuk membersihkannya.

  1. Menjaga telinga tetap kering

Saat telinga Anda terlalu lembap, hal itu memungkinkan bakteri berkembang di saluran telinga yang pada akhirnya bisa menyebabkan infeksi. Pastikan bahwa kondisi telinga kering setelah mandi. Jika Anda merasakan masih ada air di telinga, miringkan kepala ke samping sambil menarik cuping telinga dengan perlahan.

  1. Mengelola stres dengan baik

Stres dan kecemasan berlebih telah dikaitkan dengan tinnitus temporer hingga permanen. Saat Anda mengalami stres yang tinggi, hal ini menyebabkan tubuh meresponnya dengan fight or flight. Ini merupakan respon alami tubuh dalam menghadapi sesuatu yang berbahaya. Proses ini membuat banyak tekanan pada saraf, aliran darah, hingga perubahan suhu tubuh. Biasanya, tekanan stres ini juga dapat menjalar ke telinga bagian dalam yang menjadi penyebab munculnya gejala tinnitus.

Nah, itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan telinga. Sementara itu, jika Anda memasuki usia lanjut, pemeriksaan telinga harus dilakukan lebih rutin. Pemeriksaan telinga juga dilakukan untuk memastikan tidak ada penumpukan kotoran atau infeksi di dalam telinga.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi