Terbit: 6 March 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Hampir semua orang mungkin pernah mengalami serangan panik dan cemas dalam hidupnya. Kondisi ini adalah respons alami terhadap situasi stres atau bahaya. Jika terjadi secara berulang dan mengganggu aktivitas sehari-hari dan bahkan mengganggu kesehatan mental, mungkin mengalami gangguan panik. Sebenarnya apa itu serangan panik? Selengkapnya simak informasi tentang gejala, penyebab hingga pengobatannya di bawah ini. 

Serangan Panik: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Apa Itu Serangan Panik?

Serangan panik atau panic attack adalah timbulnya kecemasan secara tiba-tiba dan intens akibat oleh adanya bahaya atau penyebab yang jelas. Orang yang mengalami kondisi ini bisa sangat menakutkan dan penderitanya mungkin kehilangan kendali, merasa mengalami serangan jantung, dan bahkan sekarat

Kebanyakan orang hanya mengalami satu atau dua kali serangan panik selama hidupnya, dan masalahnya akan hilang dengan sendirinya atau ketika situasi yang penuh tekanan berakhir.

Jika kecemasan berulang yang tak terduga dan berlangsung lama dengan perasaan takut terus-menerus, kemungkinan ini disebut gangguan panik atau panic disorder.

Meskipun tidak mengancam jiwa, kondisi ini bisa menakutkan dan secara signifikan mengganggu kualitas hidup penderitanya. Tetapi perawatan dengan tepat akan sangat efektif mengatasi kecemasan yang berlebihan.

Gejala Serangan Panik

Gejalanya panic attack cenderung jarang lebih dari satu jam, tetapi paling sering bertahan sekitar 20 sampai 30 menit. Gejala pada setiap orang berbeda-beda, beberapa orang mungkin mengalaminya beberapa kali dalam seminggu, sementara yang lain mungkin jarang.

Ciri-ciri serangan panik dari psikologis meliputi:

  • Perasaan takut
  • Merasa seperti akan mati
  • Perasaan yang terpisah dari pengalaman nyata
  • Kebingungan
  • Disorientasi

Ciri-ciri serangan panik dari fisik meliputi:

  • Detak jantung cepat dan berdebar
  • Berkeringat
  • Gemetar
  • Menggigil
  • Sesak napas, sensasi tersedak
  • Nyeri dada, merasa seperti serangan jantung
  • Saki kepala
  • Merasa pusing atau pingsan
  • Mual
  • Mulas
  • Perasaan mati rasa, kesemutan, baal

Kapan Harus ke Dokter?

Jika memiliki gejala panic attack, sesegera mungkin mencari bantuan medis. Meskipun kondisi ini sangat tidak nyaman dan tidak berbahaya, tetapi serangan panik sulit untuk dikelola secara mandiri, dan mungkin akan memburuk tanpa perawatan.

Gejalanya juga mungkin dapat menyerupai gejala masalah kesehatan serius lainnya, seperti serangan jantung, jadi sangat penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika tidak yakin apa yang menjadi penyebabnya.

Penyebab Serangan Panik

Penyebabnya tidak diketahui tetapi ada sejumlah kondisi yang mungkin menjadi penyebab, termasuk ketidakseimbangan kimia otak atau kecenderungan genetik.

Berikut beberapa kindisi yang menjadi penyebab serangan panik:

  • Kecemasan atau depresi
  • Stres ekstrem dalam waktu yang lama
  • Masalah pada jantung
  • Gangguan pernapasan
  • Penyakit tiroid
  • Minum alkohol berlebihan
  • Paparan nikotin dari merokok
  • Asupan kafein terlalu banyak
  • Efek samping obat-obatan medis

Sering muncul perasaan cemas biasanya mengindikasikan gangguan panik atau panic disorder. Kondisi ini juga dapat terjadi ketika seseorang sedang tidur, yang menyebabkan bangun tiba-tiba dengan perasaan cemas dan takut.

Remaja dan orang dewasa yang mengalami kecemasan secara tiba-tiba seringkali memiliki masalah kesehatan mental lain atau berisiko tinggi mengembangkan kondisi lain, seperti gangguan obsesif kompulsif, kecemasan, gangguan mood, gangguan makan, dan gangguan penggunaan zat.

Faktor Risiko Serangan Panik

Gejala biasanya mulai muncul ketika menginjak usia dewasa dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko mengembangkan serangan panik, meliputi:

  • Riwayat keluarga
  • Stres berat akibat kematian atau penyakit serius pada seseorang yang dicintai
  • Peristiwa traumatis, seperti kekerasan seksual atau kecelakaan serius
  • Mengalami kekerasan fisik atau seksual saat masih di bawah umur
  • Perubahan besar dalam hidup, misalnya perceraian
  • Merokok atau asupan kafein yang berlebihan

Diagnosis Serangan Panik

Tenaga medis akan menentukan apakah pasien memiliki panic attack, gangguan panik atau kondisi lain, seperti masalah jantung atau tiroid, dengan gejala yang menyerupai kecemasan yang tiba-tiba.

Beberapa cara yang dilakukan untuk membantu menentukan diagnosis, di antaranya:

  • Pemeriksaan fisik lengkap.
  • Tes darah untuk memeriksa tiroid dan kondisi serta tes lain yang mungkin terjadi pada jantung, seperti electrocardiogram (ECG atau EKG).
  • Evaluasi psikologis biasanya untuk mendiskusikan gejala, ketakutan, atau kekhawatiran pasien, situasi stres, masalah hubungan, situasi yang mungkin sedang dihindari, dan riwayat keluarga.

Pasien dapat memberikan informasi untuk penilaian psikologis melalui kuesioner. Pasien juga mungkin akan ditanya tentang konsumsi alkohol atau penggunaan zat lain.

Pengobatan Serangan Panik

Ada berbagai pendekatan untuk perawatan dengan menjalani perubahan gaya hidup dan perawatan secara medis. Beberapa cara mengatasi serangan panik meliputi:

1. Latihan Pernapasan

Latihan pernapasan (fokus pernapasan lambat dan dalam) dapat membantu mengatur pernapasan cepat dan perasaan cemas yang biasa dialami selama serangan panik.

2. Olahraga dan Pola Makan Sehat

Olahraga teratur dan  menjaga pola makan sehat dapat membantu mengatasi stres, yang seringkali dapat memicu, atau memperburuk perasaan panik atau cemas.

3. Terapi Psikologis

Cara ini dapat melibatkan pikiran, perasaan, dan perilaku dengan seorang psikolog atau profesional kesehatan mental lainnya, dan mencakup teknik-teknik seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif.

4. Bergabunglah dengan Komunitas Pendukung

Bergabunglah dengan komunitas orang yang sering mengalami kecemasan. Manfaatnya mungkin dapat bertukar pikiran tentang bagaimana cara mengatasi serangan panik dari masing-masing anggota.

5. Latihan Mengontrol Stres dan Teknik Relaksasi 

Cara mengatasi serangan panik misalnya dengan latihan yoga, pernapasan dalam dan relaksasi otot progresif (menegangkan satu otot pada satu waktu), dan kemudian sepenuhnya melepaskan ketegangan sampai setiap otot dalam tubuh rileks.

6. Obat-Obatan

Obat-obatan dapat membantu mengurangi gejala. Beberapa jenis obat yang telah terbukti efektif, termasuk:

  • Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs). Antidepresan SSRIs biasanya disarankan dokter sebagai obat pilihan pertama untuk mengobati serangan panik. Obat ini termasuk fluoxetine, paroxetine dan sertraline.
  • Serotonin dan norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs). Obat-obatan ini adalah kelas antidepresan lainnya, termasuk venlafaxine.
  • Benzodiazepin. Obat penenang ini adalah depresan sistem saraf pusat. obat ini termasuk alprazolam dan clonazepam. Benzodiazepin biasanya hanya digunakan dalam jangka pendek karena sangat adiktif. Obat-obatan ini tidak baik bagi pecandu alkohol atau pengguna narkoba. Obat ini juga dapat berinteraksi dengan obat lain, menyebabkan efek samping yang berbahaya.

Komplikasi Serangan Panik

Jika tidak segera diobati, kecemasan yang terus-menerus dapat mengganggu hampir setiap aspek kehidupan. Pasien mungkin begitu takut sering mengalami kondisi sehingga merasa ketakutan terus-menerus, sehingga merusak kualitas hidup.

Komplikasi yang timbul akibat serangan panik termasuk:

  • Mengembangkan fobia spesifik, seperti takut mengemudi atau meninggalkan rumah
  • Perawatan medis yang sering untuk masalah kesehatan dan kondisi medis lainnya
  • Depresi, gangguan kecemasan dan gangguan kejiwaan lainnya
  • Masalah di tempat kerja atau sekolah
  • Menghindari situasi sosial
  • Peningkatan risiko bunuh diri atau berpikir untuk bunuh diri
  • Minum alkohol atau penyalahgunaan zat lainnya

Pencegahan Serangan Panik

Tidak ada cara pasti untuk pencegahan. Namun, berikut beberapa tips ini dapat membantu mengurangi kecemasan berlebih.

  • Mengobati kecemasan sesegera mungkin untuk membantu menghentikannya agar tidak bertambah buruk atau menjadi lebih sering.
  • Tetap dengan rencana perawatan untuk membantu mencegah kekambuhan atau memburuknya gejala.
  • Menjalani aktivitas fisik secara rutin untuk membantu mencegah kecemasan.
  • Hindari asupan kafein, alkohol, merokok, dan penyalahgunaan narkoba, yang dapat memicu atau memperburuk panic attack.

Serangan Panik – Halaman Selanjutnya : 1 2

 

 

  1. Mayo Clinic Staff. 2018. Panic attacks and panic disorder. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/panic-attacks/symptoms-causes/syc-20376021. (Diakses 6 Maret 2020)
  2. Panic Attack. psychologytoday.com/us/conditions/panic-attack. (Diakses 6 Maret 2020)
  3. Nall, Rachel. 2017. What to know about panic attacks and panic disorder. https://www.medicalnewstoday.com/articles/8872. (Diakses 6 Maret 2020)
  4. Panic attacks. https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/p/panic-attacks. (Diakses 6 Maret 2020)
  5. Panic Attacks & Panic Disorder: Symptoms, Causes, and Treatment. https://www.psycom.net/panic-attacks-panic-disorder-symptoms. (Diakses 6 Maret 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi