Terbit: 14 January 2023 | Diperbarui: 15 January 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Bentuk tubuh tidak hanya memengaruhi penampilan seseorang, melainkan juga kondisi kesehatan dan risiko orang tersebut terkena penyakit tertentu. Bahkan, bentuk tubuh ternyata bisa menandakan diabetes, lho. Simak ulasannya berikut ini.

Punya Bentuk Tubuh Ini, Waspadai Risiko Diabetes

Bentuk Tubuh yang Berisiko Terhadap Diabetes

Diabetes tipe 2 adalah salah satu tipe diabetes yang dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak.

Kemungkinan penyebab diabetes tipe ini bisa karena gangguan produksi hormon insulin, riwayat dari keluarga dengan kondisi serupa, dan pola hidup kurang sehat.

Selain itu, penyakit ini juga lebih rentan pada orang-orang yang memiliki bentuk badan tertentu. Seperti diketahui, bentuk badan ikut menentukan kondisi kesehatan serta risiko penyakit tertentu pada seseorang.

Lantas, bentuk badan seperti apa yang menandakan penyakit diabetes? Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Pinggang yang Besar (Bentuk Tubuh Apel)

Bentuk badan dengan pinggang yang lebih lebar dibandingkan bahu dikenal sebagai bentuk tubuh apel. Risiko penyakit diabetes diketahui lebih meningkat pada orang yang memiliki bentuk badan ini.

Menurut penelitian dalam jurnal Europe PMC Autor Manuscripts, tubuh berbentuk apel berkaitan dengan meningkatnya risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, terlepas dari indeks massa tubuh (BMI) seseorang.

Pada orang dengan bentuk badan ini, lemak lebih banyak menumpuk di bagian perut dan pinggang. Nah, kondisi ini berbahaya karena dapat memicu resistensi insulin.

Resistensi insulin terjadi ketika tubuh tidak dapat memproses glukosa (gula) yang masuk ke dalam tubuh menjadi energi. Pada akhirnya, terjadi penumpukan gula di dalam darah yang berujung pada diabetes.

Baca JugaBentuk Tubuh Seperti Apel Tingkatkan Risiko Terkena Diabetes

2. Perut Buncit

Bagi yang punya perut buncit, Anda patut waspada. Pasalnya, ini termasuk bentuk badan yang menandakan diabetes.

Lemak yang berkumpul di sekitar perut (lemak visceral) bisa menyebabkan peradangan atau inflamasi. Hal inilah yang meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.

Peradangan ternyata dapat meningkatkan sejumlah protein di dalam tubuh sehingga mengakibatkan sensitivitas insulin berkurang. Pada akhirnya, risiko terjadinya resistensi insulin bisa bertambah.

Di sisi lain, lemak di perut dapat memengaruhi metabolisme tubuh. Kondisi ini bisa mengakibatkan sindrom metabolik yang pada akhirnya mengurangi jumlah produksi pankreas.

Pada akhirnya, hal itu memicu kadar gula darah di dalam tubuh menjadi tinggi. Apabila berlangsung lama, risiko diabetes bisa meningkat.

3. Lingkar Pinggang yang Lebar

Sama halnya dengan perut buncit, lingkar pinggang yang lebar juga tergolong bentuk tubuh yang menandakan diabetes. Pasalnya, kondisi pinggang dengan ukuran besar berpotensi mengembangkan penyakit yang berkaitan dengan obesitas.

Ukuran pinggang dikatakan lebar jika melebihi 88 cm bagi wanita yang tidak hamil dan 101 cm bagi pria.

Meski demikian, ukuran ini tidak dapat mendiagnosis penyakit tertentu, melainkan hanya sebatas patokan untuk mencegah masalah kesehatan yang dapat muncul.

Baca JugaWaspada, Sering Begadang Tingkatkan Risiko Diabetes

4. Berat Badan Berlebih

Kelebihan berat badan atau obesitas menjadi salah satu bentuk tubuh yang menandakan diabetes paling berbahaya. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang dengan obesitas berisiko 10 kali terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan pemilik berat badan sedang.

Menurut laporan National Diabetes Statistics, terdapat sekitar 45.8 persen orang dewasa penderita diabetes mengalami obesitas dan 15.5 persen lainnya mengidap obesitas yang ekstrem.

Tidak hanya itu, orang dengan obesitas juga lebih berisiko terhadap sejumlah masalah kesehatan, salah satunya penyakit jantung.

Itulah penjelasan mengenai bentuk badan yang menandakan diabetes. Pada dasarnya, kelebihan berat badan dan lemak di sekitar perut mengundang berbagai masalah kesehatan.

Oleh karena itu, agar terhindar dari risiko diabetes dan masalah kesehatan lain, jagalah berat badan tetap ideal dengan menerapkan gaya hidup sehat. Caranya, konsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, dapatkan istirahat cukup, dan rutin olahraga.

 

  1. Anonim. 2022. Assessing Your Weight. https://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/index.html. (Diakses pada 13 Januari 2023).
  2. Anonim. 2022. What Your Body Type Reveals About Your Health. https://www.pennmedicine.org/updates/blogs/health-and-wellness/2022/march/body-shape. (Diakses pada 13 Januari 2023).
  3. Dale, Caroline E., dkk. 2018. Causal Associations of Adiposity and Body Fat Distribution with Coronary Heart Disease, Stroke Subtypes and Type 2 Diabetes: A Mendelian Randomization Analysis. (Diakses pada 13 Januari 2023).
  4. Davidson, Katey. 2022. Apple, Pear, or Something Else? Does Your Body Shape Matter for Health? https://www.healthline.com/health/apple-body-shape. (Diakses pada 13 Januari 2023).
  5. Fujitomo, Wilfred. 2007. Body Size and Shape Changes and the Risk of Diabetes in the Diabetes Prevention Program. https://diabetesjournals.org/diabetes/article/56/6/1680/12906/Body-Size-and-Shape-Changes-and-the-Risk-of. (Diakses pada 13 Januari 2023).
  6. Vevers, Sarah. 2022. What is the Relationship Between Obesity and Diabetes? https://www.medicalnewstoday.com/articles/obesity-and-diabetes. (Diakses pada 13 Januari 2023).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi