DokterSehat.Com – Setelah melahirkan secara normal melalui vagina, semua wanita akan memasuki masa nifas. Periode sepanjang 6 minggu ini akan dialami oleh wanita dengan mengeluarkan cairan tertentu dari vagina dengan warna yang berbeda-beda. Umumnya warna cairan itu agak kemerahan, cokelat, hingga memudar menjadi kuning.
Cairan yang keluar dari vagina saat nifas bernama lokia. Cairan ini biasanya akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Saat cairan keluar, pasangan tidak disarankan untuk melakukan seks. Hal ini perlu diperhatikan karena ada perubahan pada tubuh wanita baik di vagina atau bagian tubuh lainnya. Berikut beberapa perubahan pada tubuh wanita yang terjadi saat nifas.
-
Vagina terasa tidak nyaman
Selama mengalami nifas, vagina dari wanita juga merasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman ini muncul dari luka yang terbentuk dari persalinan. Area vagina seperti perineum dan mulut vagina kerap robek dan menyebabkan rasa sakit. Luka dari vagina juga kadang masih mengeluarkan darah.
Rasa sakit di vagina ini biasanya akan hilang dengan sendiri seiring dengan berakhirnya masa nifas. Saat penyembuhan, wanita harus menjaga cara duduk dan tidurnya agar tidak terasa sakit dan segera sembuh.
-
Nyeri pada payudara saat memberi ASI
Selama masa nifas dan sedang menyusui bayi, rasa nyeri akan muncul dan menyebabkan perasaan tidak nyaman. Rasa tidak nyaman ini muncul dari kerasnya payudara semasa nifas. Karena payudara terlalu keras, saat air susu keluar akan terasa sedikit nyeri. Setelah menyusui wanita kerap mengalami bengkak di payudara.
Kondisi bengkak juga bisa muncul kalau ASI tidak bisa keluar dengan lancar. Akibatnya, dada semakin keras dan wanita harus memompanya untuk menurunkan tekanan. Kalau payudara terasa tidak nyaman, kompres dengan air dingin. Buat bengkak menurun dengan perlahan-lahan sebelum menyusui atau dipompa kembali.
-
Gangguan buang air kecil
Setelah melahirkan, area vulva akan mengalami pembengkakan yang cukup besar. Luka di area dalam vagina juga bisa menyebabkan infeksi yang cukup parah. Kerusakan saraf di beberapa bagian organ juga terjadi sehingga kemungkinan terjadi gangguan saat buang air kecil akan menurun drastis.
Gangguan buang air kecil juga bisa terjadi dalam bentuk inkontinensia urine. Kalau wanita mengalami kondisi ini, mereka juga sering mengompol saat bersin atau tertawa.
-
Mengalami kontraksi
Saat nifas, wanita juga akan mengalami kontraksi di area vagina hingga ke rahim. Kontraksi menyebabkan perdarahan terhenti perlahan-lahan. Selain itu, pembuluh darah juga tertekan sehingga darah mirip menstruasi tidak keluar. Wanita yang mengalami kondisi ini sering nyeri perut meski hanya sementara saja.
Setelah memasuki bulan pertama nifas, rasa nyeri dan sakit di area perut akan hilang dengan sendirinya, Hal ini ditandai dengan perubahan warna pada lokia yang keluar. Amati cairan yang keluar untuk mengetahui perubahan yang terjadi.
-
Perubahan emosi dan penurunan berat badan
Saat nifas dan menyusui, ibu akan kehilangan banyak nutrisi pada tubuhnya. Nutrisi akan menjadi ASI dan akhirnya digunakan untuk makanan bagi bayi. Agar tubuh tidak terus mengecil, disarankan untuk menambah nutrisi saat menyusui dengan porsi yang tidak berlebihan.
Selain perubahan berat badan, perubahan emosi juga terjadi. Beberapa wanita akan mudah mengalami bad mood karena sedang mengalami postpartum depression atau depresi pasca melahirkan. Kondisi ini harus diatasi segera agar tidak mengganggu ibu dan bayi.
Inilah beberapa hal yang berubah pada tubuh wanita selama masa nifas. Semoga ulasan di atas bisa Anda gunakan untuk rujukan yang bermanfaat.