Terbit: 18 December 2014
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Perubahan kadar hormon membawa banyak perubahan fisik pada wanita yang dialami pada saat pubertas dimana salah satunya ditandai dengan mulai aktifnya reproduksi, yaitu menstruasi.

Setelah melewati masa penantian selama berbulan-bulan untuk menunggu kelahiran sang bayi dari kandungan, biasanya sang Ibu akan melewati masa menstruasi yang berbeda-beda tergantung hormonal yang dimiliki sang ibu. Menstruasi serelah melahirkan sering menjadi topik yang menarik untuk dibahas karena cukup unik. Namun sayangnya agak sedikit sulit untuk menentukan waktu menstruasi karena setiap ibu memiliki karakteristik tubuh yang berbeda.

Seorang ibu yang menyusui anaknya memiliki siklus haid yang berbeda dengan ibu yang hanya memberi botol formula, mereka cenderung mengalami menstruasi lebih terlambat dari pada ibu yang tidak menyusui. Dalam suatu kasus, masa penantian menstruasi setelah melahirkan bisa hingga setahun setelah kelahiran sang bayi.

Seperti yang dilansir oleh babycentre.uk, seorang ibu yang cenderung memiliki bayi tenang dan tidak berisik saat malam hari, memiliki kemungkinan untuk menstruasi lebih awal. Namun apabila ditilik secara rata-rata, periode menstruasi seorang ibu setelah melahirkan biasanya antara 3-8 bulan. Pada intinya adalah, semakin intensif anda menyusui sang bayi dan semakin lama dia menyusu kepada anda, semakin lama pula masa penantian menstruasi setelah melahirkan.

Meskipun seorang ibu sedang dalam masa menyusui, hal tersebut tidak menjamin berhentinya proses ovulasi. Apabila alat reproduksi sang ibu masih bisa berovulasi, kemungkinan hamil saat menyusui pun bisa terjadi. Sehingga ada baiknya untuk tidak mengabaikan kegunaan alat kontrasepsi meski sedang menyusui. Bergantung sepenuhnya pada proses menyusui tanpa menggunakan alat kontrasepsi tak sepenuhnya bisa mencegah kehamilan.

Akan tetapi apabila sang ibu rutin menyusui dan usia sang bayi dibawah enam bulan dan belum menstruasi sama sekali, tanpa alat kontrasepsi pun sudah cukup. Memang, perbedaan kecepatan masa menstruasi setelah melahirkan tergantung pada pilihan kita untuk menyusui atau tidak menyusui sang bayi. Menurut beberapa ahli, sekitar 80% wanita yang tidak menyusui mendapatkan menstruasi 3 bulan sesudah melahirkan. Ini memang masa yang lebih cepat dibandingkan dengan ibu yang menyusui.

Namun, sekali lagi keputusan tersebut tidak bisa menjadi patokan untuk menentukan lebih cepatnya seseorang mengalami menstruasi karena setiap ibu memiliki hormon yang berbeda-beda. Berdasarkan penuturan kebanyakan ibu yang telah melahirkan, seringkali darah menstruasi pertama kali setelah melahirkan begitu kental dan sangat deras sehingga tak jarang para ibu menggunakan dua pembalut untuk mencegah kebocoran.

Tentu saja, menstruasi adalah karakteristik yang secara khusus dimiliki oleh perempuan dan dengan kadar hormon yang berbeda, terjadinya menstruasi setelah melahirkan pun juga bisa berbeda-beda.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi