Terbit: 3 March 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Kendati terlihat mirip, faktanya ada perbedaan antara virus Corona dan flu. Agar Anda tidak bingung, simak perbedaan virus Corona (COVID-19) dan flu berikut ini!

6 Perbedaan Corona dan Flu yang Perlu Diketahui

Corona dan Flu: Sama-Sama Menyerang Sistem Pernapasan

Secara umum, baik Corona maupun sebenarnya sama-sama menyerang sistem pernapasan. Selain itu, keduanya ditandai oleh gejala berupa batuk, bersin, dan demam.

Selain itu, persamaan yang paling utama dari keduanya adalah sama-sama disebabkan oleh infeksi virus. Itu sebabnya, baik Corona maupun flu biasa tidak dapat diobati dengan menggunakan obat antibiotik yang notabene merupakan obat untuk mengatasi infeksi bakteri.

Perbedaan Corona dan Flu, Apa Saja?

Terlepas dari persamaan-persamaan tersebut, faktanya terdapat perbedaan antara Corona dan flu biasa. Mengetahui perbedaan keduanya pun menjadi penting guna meningkatkan kewaspadaan Anda terhadap dampak yang ditimbulkan, terutama Corona (COVID-19) yang diklaim lebih berbahaya ketimbang flu biasa.

Berikut ini adalah perbedaan Corona dan flu yang perlu Anda ketahui!

1. Penyebab

Perbedaan pertama yang bisa ditelisik antara Corona dan flu adalah penyebab. Ya, kendati keduanya sama-sama disebabkan oleh virus, nyatanya ada perbedaan dari segi jenis virus yang menginfeksi.

Corona

Pada kasus infeksi virus Corona seperti yang saat ini sedang menggemparkan dunia, jenis virus yang menginfeksi adalah COVID-19 (sebelumnya dinamai 2019-nCoV atau novel coronavirus).

Selain COVID-19, jenis virus dari keluarga Corona lainnya yang juga menyebabkan infeksi saluran pernapasan adalah:

  • Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS-CoV) atau virus SARS
  • Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) atau virus MERS

Flu

Sementara untuk flu biasa, virus yang berperan dalam menyebabkan seseorang mengalami penyakit ini umumnya adalah rhinovirus.

Rhinovirus, kendati menginfeksi saluran pernapasan hingga menyebabkan flu, tidak seagresif virus Corona COVID-19 maupun jenis Corona yang lainnya.

2. Gejala

Selain penyebab, gejala juga menjadi variabel yang bisa dijadikan pembeda antara infeksi virus Corona dan infeksi virus flu biasa.

Corona

Gejala virus Corona COVID-19 adalah sebagai berikut:

  • Demam
  • Batuk
  • Sesak napas

Ketiga gejala tersebut bisa saja tidak langsung muncul sesaat setelah seseorang terinfeksi COVID-19. Pasalnya, virus Corona yang satu ini memiliki masa inkubasi sekitar 2 sampai 14 hari (2 minggu). Jadi, orang yang terjangkit Corona kemungkinan akan tampak sehat pada awalnya. Sayangnya, penularan virus tetap dapat terjadi dalam kurun waktu tersebut.

Flu

Sementara itu, flu biasa justru memiliki gejala yang lebih beragam ketimbang infeksi Corona. Gejala flu pada umumnya meliputi:

  • Demam
  • Batuk
  • Bersin
  • Hidung tersumbat
  • Hidung berair
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Meriang
  • Nyeri di sekujur tubuh
  • Kelelahan

Gejala flu biasa di atas pada umumnya akan mulai muncul sekitar 1 sampai 3 hari pasca virus berhasil menginfeksi saluran pernapasan.

3. Cara Penularan

Dari cara penularannya, antara Corona dan flu sebenarnya juga bisa dikatakan serupa yakni sama-sama ditularkan melalui droplet. Ketika seseorang yang terinfeksi virus batuk atau bersin, maka cairan tubuh yang keluar—mengandung virus—akan mengudara.

Nah, virus yang terbawa droplet tersebut lantas akan berpindah ke orang lain yang ada di sekitar penderita. Virus akan masuk ke saluran pernapasan melalui hidung atau mulut.

Akan tetapi, ada sedikit perbedaan dari cara penularan antara Corona dan flu yaitu:

Corona

Virus Corona yang ikut terbang bersama droplet yang dikeluarkan saat batuk maupun bersin tetap dapat menginfeksi subjek lain kendati orang yang menularkan sudah tidak ada di lokasi tersebut.

Flu

Sementara itu, virus flu biasanya tidak akan menyebar apabila pengidap masalah kesehatan ini sudah tidak berada di lokasi.

4. Vaksin

Bagaimana perbedaan Corona dan flu dalam konteks vaksin?

Corona

Hingga saat ini, belum ada vaksin yang bisa mencegah—atau setidaknya meminimalisir—infeksi virus Corona COVID-19.

Flu

Berbeda dengan Corona, vaksin untuk memproteksi diri dari serangan flu saat ini sudah ditemukan. Tanyakan pada dokter Anda mengenai vaksin flu dan lakukan vaksinasi untuk melindungi diri dari gangguan kesehatan yang satu ini.

5. Persebaran Infeksi

Dilansir dari John Hopkins Medicine, berikut adalah perbedaan flu dan Corona dilihat dari persebaran infeksinya:

Corona

Persebaran virus Corona (COVID-19) telah mencapai sekitar 90,279 kasus yang tersebar di seluruh dunia. Per tanggal 2 Maret 2020, setidaknya ada sekitar 100 kasus COVID-19 di Amerika Serikat.

Flu

Diperkirakan ada sekitar 1 milyar kasus flu di seluruh dunia per tahunnya, di mana sekitar 9,3 hingga 45 juta di antaranya terjadi di Amerika Serikat.

6. Angka Kematian

Baik flu maupun Corona sama-sama telah menimbulkan korban jiwa. Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan dari segi angka kematian. Rinciannya adalah sebagai berikut:

Corona

Per tanggal 2 Maret 2020, setidaknya ada 3,085 korban meninggal dunia akibat virus Corona COVID-19 di seluruh dunia.

Flu

Sementara sekitar 291-646 ribu orang dilaporkan meninggal dunia setiap tahunnya akibat penyakit flu.

hotline-corona-indonesia-doktersehat

  1. Anonim. 2020. Coronavirus Disease 2019 vs. The Flu. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/coronavirus/coronavirus-disease-2019-vs-the-flu (Diakses pada 3 Maret 2020)
  2. Anonim. Coronavirus (COVID-19) vs. Influenza (Flu). https://www.ynhhs.org/patient-care/urgent-care/flu-or-coronavirus (Diakses pada 3 Maret 2020)
  3. CDC. 2020. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19): Prevention and Treatment. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/about/prevention-treatment.html (Diakses pada 3 Maret 2020)
  4. Jewell, T. 2020. Everything You Should Know About 2019 Coronavirus (COVID-19). https://www.healthline.com/health/coronavirus-covid-19 (Diakses pada 3 Maret 2020)
  5. WHO. Coronavirus. https://www.who.int/health-topics/coronavirus (Diakses pada 3 Maret 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi