Terbit: 4 July 2013 | Diperbarui: 9 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.com – Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) atau yang lebih dikenal dengan sariawan merupakan luka terbuka yang kecil dalam mulut. Sariawan bisa terjadi berulang dari ukuran yang kecil hingga yang lebih besar. Belum diketahui pasti apa penyebab munculnya sariawan. Namun, sariawan bisa disebabkan berbagai faktor, seperti:

1. Genetik
Sariawan bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Jika kedua orangtu menderita SAR maka kemungkinan besar anak-anaknya juga mengalami SAR. Seseorang yang memiliki riwayat keluarga SAR akan mengalami SAR sejak muda dan lebih berat ketimbang seseorang tanpa riwayat keluarg SAR.

2. Alergi dan sensitivitas
Alergi merupakan suatu respon imun spesifik yang tidak diinginkan (hipersensitifitas) terhadap alergen tertentu. SAR bisa dialami akibat sensitivitas jaringan mulut terhadap beberapa bahan pokok yang ada dalam pasta gigi, obat kumur, lipstik, permen karet, bahan gigi palsu atau bahan tambalan, serta bahan makanan. Peradangan akan berkembang menjadi SAR setelah kontak dengan bahan-bahan yang sensitif tadi.

3. Pasta gigi dan obat kumur sodium lauryl sulphate (SLS)
Hasil penelitian menunjukkan, SLS yang biasa terkandung dalam produk pasta gigi atau obat kumur yang mengandung busa berhubungan dengan peningkatan risiko sariawan karena SLS bisa mengakibatkan permukaan rongga mulut kering dan rentan dengan iritasi.

4. Trauma
Sariawan dapat terbentuk pada daerah bekas terjadinya luka penetrasi akibat trauma. Umumnya sariawan terjadi karena bibir tergigit saat berbicara atau saat mengunyah, akibat perawatan gigi, makanan atau minuman terlalu panas, dan sikat gigi. Trauma bukan faktor yang berhubungan dengan berkembangnya SAR pada semua penderita, tetapi trauma dapat dipertimbangkan sebagai faktor pendukung.

5. Gangguan immunologi
Salah satu penelitian mungungkapkan bahwa respon imun yang berlebihan pada pasien SAR menyebabkan ulserasi lokal pada mukosa.

6. Stres
Stres secara tidak langsung bisa menyebabkan munculnya sariawan. Stres merupakan reaksi tubuh terhadap perubahan lingkungan yang terus menerus terjadi sehingga berpengaruh terhadap fisik dan emosi.

7. Defisiensi nutrisi
Kekurangan nutrisi seperti asam folat, zat besi, zink, dan vitamin B12 juga berisiko menyebabkan munculnya SAR.

8. Hormonal
Biasanya di masa pra-menstruasi wanita akan mengalami sariawan. Kondisi ini diduga akibat faktor hormonal. Estrogen dan progesteron merupakan hormon yang dianggap berperan penting dalam munculnya SAR ini. Penurunan estrogen menyebabkan suplai darah utama ke perifer menurun dan terjadi gangguan keseimbangan sel-sel termasuk rongga mulut sehingga memicu terjadinya SAR.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi