DokterSehat.Com – Gangguan pada penis berupa sindrom peyronie mungkin sudah umum terjadi dan bisa dialami oleh siapa saja. Namun, gangguan berupa kelainan bentuk penis yang bercabang jarang terjadi dan cukup mengagetkan banyak orang.

Orang pertama yang tercatat memiliki penis bercabang adalah Johannes Jacob Wecker. Pria yang hidup pada abad ke-17 ini menjadi fenomena kala itu. Lebih lanjut pada era modern seperti sekarang ada pria dari Amerika yang memiliki penis bercabang dan menuliskan kisahnya dalam buku.
Adanya duplikasi penis
Seseorang mengalami percabangan penis sebenarnya sedang memiliki kondisi yang disebut diphallia. Pria yang mengalami kondisi ini biasanya lahir dengan dua penis yang berada dalam satu cabang. Pria bisa memiliki penis dengan ukuran sama dan memiliki pusat yang berbeda.
Percabangan bisa terjadi pada bagian kepala penis meski kasusnya sangat normal. Percabangan pada penis juga bisa terjadi dalam bentuk yang berbeda. Penis utama tetap besar dan bercabangnya berukuran kecil.
Penyebab diphallia
Penyebab dari penis bercabang adalah adanya kelainan pada gen. Ketidaknormalan pada gen homeobox mengalami gangguan pada perkembangan minggu keempat kehamilan. Akibat kondisi ini penis jadi bercabang dan keduanya terus berkembang hingga bayi akhirnya lahir.
Dampak dari diphallia
Diphallia tidak memberikan banyak kelebihan pada pria terkait dengan kualitas seksualnya. Kondisi ini justru mengganggu ereksi pada pria karena ada gangguan peredaran darah.
Lebih lanjut, gangguan diphallia juga menyebabkan adanya infeksi saluran kencing yang berbahaya untuk kesehatan. Pria dengan kondisi ini bisanya mati muda karena ada infeksi yang terjadi saat kecil. Selain itu, pria dengan kondisi ini juga kerap mengalami gagal ginjal.
Nah, hingga sekarang, pernahkah Anda mengetahui orang lain yang mengalami kondisi ini atau tidak?