DokterSehat.Com – Berbeda dengan penis, vagina lebih sering mengalami masalah karena bentuknya yang terbuka. Bakteri mudah sekali masuk ke dalam vagina dan saluran kemih sehingga infeksi tidak bisa dihindari lagi. Salah satu infeksi yang sering terjadi pada vagina adalah bacterial vaginosis.
Bacterial vaginosis menyebabkan bakteri baik yang ada di dalam vagina mengalami gangguan. Akibat gangguan ini sebagian bakteri mati dan bakteri yang merugikan masuk ke dalam dengan cepat. Kondisi ini menyebabkan vagina jadi gatal dan muncul banyak masalah lanjutan seperti keputihan patogen hingga gangguan saluran kemih.
Bacterial vaginosis bisa terjadi pada wanita karena beberapa hal. Berikut penyebab dan faktor risiko yang memperbesar infeksi.
-
Masuknya beberapa jenis bakteri
Penyebab utama dari bacterial vaginosis adalah sanitasi dari wanita. Kalau wanita tidak bisa menjaga sanitasi vaginanya dengan baik, bakteri merugikan akan mudah masuk ke dalam. Beberapa bakteri yang mudah sekali masuk dan sebabkan infeksi adalah Gardnerella vaginalis, Atopobium vaginae, dan beberapa strain dari jenis bakteri Prevotella dan Morbiluncus.
Cara terbaik untuk mencegah masuknya bakteri adalah dengan rutin menjaga sanitasi. Setelah buang air kecil, area vagina harus dilap hingga kering. Celana dalam harus ganti setiap hari khususnya setelah melakukan seks. Wanita juga harus mengganti pembalut dengan rutin.
-
Masalah genetis
Meski tidak semuanya, ada beberapa wanita yang mengalami gangguan bacterial vaginosis ini karena genetis. Tidak seimbangnya hormon tertentu seperti CRH membuat area vagina mudah sekali mengalami infeksi dari luar.
-
Melakukan seks yang tidak sehat
Bacterial vaginosis juga bisa muncul akibat seks yang tidak sehat. Wanita yang sering berganti-ganti pasangan selama hidupnya akan rentan sekali mengalami gangguan vagina. Selain itu, seks yang tidak menggunakan pengaman juga bisa menyebabkan infeksi bakteri yang parah.
-
Melakukan douching
Douching adalah proses membersihkan vagina yang dilakukan dengan memasukkan cairan tertentu atau semi padat. Cairan itu digunakan untuk membuat area vagina jadi lebih kesat dari sebelumnya. Wanita menyukai hal ini karena merasa nikmat saat berhubungan seks dan ada efek rapatnya.
Sayangnya douching yang dilakukan oleh beberapa wanita ini justru buruk untuk flora normal. Ramuan yang digunakan akan membunuh flora normal yang ada di vagina. Selain itu, keasaman dari vagina juga berubah sehingga bakteri merugikan bisa masuk dengan mudah.
-
Merokok
Merokok secara rutin akan menurunkan dua bakteri baik yang hidup di dalam vagina. Bakteri itu adalah Lactobacillus iners dan Lactobacillus crispatus. Dua bakteri ini hidup di dalam vagina untuk mencegah bakteri merugikan masuk. Jadi, bisa dibayangkan sendiri apa yang akan terjadi kalau dua bakteri ini menurun dan mati.
-
Defisiensi vitamin D
Meski penelitian tentang pengaruh vitamin D pada vagina masih menjadi perdebatan. Vitamin D terbukti bisa menurunkan gejala infeksi bakteri dan mengobatinya dengan pemakaian selama 15 minggu. Dapatkan vitamin D dari tablet oral atau melalui makanan.
-
Efek pemasangan IUD
IUD adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang sangat bermanfaat untuk mencegah kehamilan. Alat ini mengandung hormon yang mencegah terjadinya pembuahan. Mesi pasangan melakukan seks tanda pengaman, sperma akan dihalangi untuk masuk hingga ke rahim dan tuba falopi.
Meski bermanfaat, efek samping dari pemasangan IUD ini adalah infeksi bakteri atau bacterial vaginosis. Akibat hormon, flora normal yang ada di vagina mengalami gangguan
Inilah penyebab bacterial vaginosis yang sering menyerang wanita. Semoga ulasan di atas bisa bermanfaat untuk Anda yang sering alami masalah vagina.