Terbit: 30 April 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Meniere penyakit apa? Penyakit Meniere adalah gangguan pada telinga bagian dalam yang dapat menyebabkan pusing (vertigo) dan gangguan pendengaran. Pada beberapa kasus, penyakit Meniere atau meniere disease adalah penyakit yang hanya memengaruhi satu telinga saja. Meniere adalah nama penyakit yang namanya diambil dari seorang dokter Prancis yaitu Prosper Ménière.

Penyakit Meniere: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan

Penyebab Penyakit Meniere

Hingga kini penyebab penyakit Meniere tidak diketahui dengan pasti, akan tetapi dugaan mengenai penyebab Meniere adalah hasil dari jumlah cairan (endolymph) yang tidak normal di telinga bagian dalam.

Faktor-faktor yang memengaruhi cairan di telinga sehingga berkontribusi pada penyakit Meniere, antara lain:

  • Penyaluran cairan yang tidak tepat, bisa disebabkan karena penyumbatan atau kelainan anatomi.
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh.
  • Infeksi virus seperti meningitis.
  • Reaksi alergi.
  • Riwayat keluarga dengan penyakit Meniere
  • Cedera kepala.
  • Migrain.

Karena tidak ada penyebab tunggal yang bisa diidentifikasi, kemungkinan penyakit Meniere dihasilkan dari kombinasi beberapa faktor.

Gejala Penyakit Meniere

Gejala penyakit Meniere muncul karena adanya penumpukan cairan di kompartemen telinga bagian dalam yang disebut labirin. Di dalam labirin berisi organ pengatur keseimbangan (kanal setengah lingkaran dan organ otolitik) dan organ pendengaran (koklea).

Saat penumpukan endolymph di labirin mengganggu keseimbangan normal dan sinyal pendengaran antara telinga bagian dalam dan otak, kelainan ini menyebabkan vertigo berulang dan gejala lain seperti:

  • Telinga berdengung (tinnitus).
  • Perasaan penuh di telinga (aural fullness).
  • Gelisah dan gemetaran.
  • Pandangan kabur.
  • Mual atau diare.

Diagnosis Penyakit Meniere

Diagnosis yang bisa dilakukan oleh dokter adalah dengan menanyakan gejala dan riwayat penyakit Meniere. Selain itu, dokter juga bisa menyarankan Anda untuk melakukan serangkaian tes keseimbangan dan pendengaran untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Beberapa tes yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Tes Keseimbangan

Salah satu gejala dari penyakit Meniere adalah munculnya vertigo. Vertigo pada beberapa orang bisa mengganggu keseimbangan tubuh. Berikut adalah beberapa tes keseimbangan atau tes untuk menilai fungsi telinga bagian dalam, di antaranya:

  • Videonystagmography (VNG)

Tes ini dilakukan untuk mengevaluasi fungsi keseimbangan dengan menilai gerakan mata. Sensor yang berhubungan dengan keseimbangan di telinga bagian dalam dihubungkan dengan otot yang mengontrol gerakan mata. Koneksi ini memungkinkan Anda untuk menggerakkan kepala sambil tetap fokus pada suatu titik.

  • Rotary-chair testing

Rotary-chair testing atau tes kursi putar seperti halnya VNG, tes ini mengukur fungsi telinga bagian dalam berdasarkan gerakan mata. Anda akan ditempatkan di kursi putar yang dikendalikan komputer untuk merangsang telinga bagian dalam.

  • Vestibular evoked myogenic potentials (VEMP) testing

Tes ini tidak hanya memiliki kemampuan untuk mendiagnosis penyakit Meniere, tetapi juga memantau perkembangan penyakit Meniere. Dengan begitu, perubahan karakteristik pada telinga orang yang terkena penyakit ini dapat terpantau.

  • Posturography

Tes terkomputerisasi ini mengungkapkan bagian mana dari sistem keseimbangan, penglihatan, fungsi telinga bagian dalam, sensasi dari kulit, otot, tendon atau sendi–yang paling diandalkan dan bagian mana yang dapat menyebabkan masalah.

Tes bisa dilakukan dengan mengenakan safety harness, perlengkapan alat perlindungan diri yang bentuknya seperti sabuk pengaman. Penderita akan diminta untuk berdiri tanpa alas kaki dan menjaga keseimbangan dalam berbagai kondisi.

  • Video head impulse test (vHIT)

Tes ini menggunakan video untuk mengukur reaksi mata terhadap gerakan tiba-tiba. Saat Anda fokus pada suatu titik, kepala Anda diputar dengan cepat dan tidak terduga.

  • Electrocochleography (ECoG)

Tes ini dilakukan untuk melihat fungsi telinga bagian dalam menanggapi suara. Tes dapat membantu untuk menentukan apakah ada penumpukan cairan yang tidak normal di telinga bagian dalam, tetapi tes ini tidak spesifik untuk penyakit Meniere.

2. Tes Audiometri

Tes ini bisa menemukan gangguan pendengaran di telinga yang terpengaruh. Tes dapat mengukur kemampuan Anda untuk membedakan kata-kata yang terdengar hampir sama.

3. Tes lainnya

Tes lain mungkin diperlukan karena terdapat penyakit lain yang gejalanya mirip dengan penyakit Meniere seperti multiple sclerosis atau tumor otak. Dokter dapat menyarankan Anda untuk melakukan MRI scan kepala atau CT scan tengkorak.

Pengobatan Penyakit Meniere

Pada dasarnya, pengobatan penyakit Meniere hanya untuk membantu mengurangi keparahan yang dialami saat mengalami vertigo dan cairan yang ada di telinga. Beberapa perawatan lain yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Obat-obatan

  • Diuretik

Dokter bisa meresepkan obat diuretik untuk mengurangi cairan di telinga. Jika Anda mengonsumsi obat diuretik, dokter biasanya akan meminta Anda untuk mengurangi jumlah garam dalam asupan Anda sehari-hari.

  • Steroid

Jika Anda memiliki masalah dengan sistem imunitas yang mendasari penyakit Meniere, dokter bisa menyarankan untuk mengonsumsi stereoid.

  • Suntikan

Suntikan bisa diberikan langsung ke telinga untuk meredakan vertigo yang dirasakan. Dokter bisa menggunakan antibiotik yang disebut gentamisin (Gentak, Garamycin) yang diaplikasikan di telinga bagian dalam.

Cara ini mengurangi fungsi telinga yang terpengaruh sehingga telinga yang satu lagi bisa mengambil alih keseimbangan tubuh. Prosedur ini hanya boleh dilakukan oleh dokter.

  • Terapi atau alat bantu dengar

Selain pengobatan, Anda dapat mencoba terapi yang ditargetkan untuk membantu masalah keseimbangan. Alat bantu dengar juga dapat memperbaiki telinga yang sakit.

  • Meniett device

Penanganan lain yang bisa digunakan adalah menggunakan Meniett device, alat yang digunakan untuk memberikan tekanan pada saluran telinga melalui tabung. Cara ini membuat cairan di telinga lebih mudah dikeluarkan

2. Operasi

Jika beberapa cara di atas tidak membuat kondisi telinga membaik, langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah pembedahan, seperti:

  • Endolymphatic sac shunt surgery

Prosedur ini dilakukan dengan membuka bagian telinga Anda yang bertanggung jawab untuk menyerap cairan untuk kemudian dikeringkan. Sebelum menjalankan operasi, Anda akan diberikan obat bius/anestesi.

  • Vestibular nerve sectioning

Pembedahan ini dilakukan oleh ahli bedah saraf. Cara ini dilakukan dengan melakukan pemotongan saraf yang mengirimkan sinyal tentang keseimbangan ke otak untuk menghentikan pesan yang menyebabkan vertigo.

Cara ini dilakukan dengan melakukan pemotongan bagian vestibular dari saraf kranial kokleovestibular. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk menghilangkan serangan vertigo berulang.

  • Cochleosacculotomy

Cochleosacculotomy adalah prosedur yang bertujuan untuk mengalirkan cairan di saluran telinga. Cara ini bisa menyebabkan gangguan pendengaran.

  • Labyrinthectomy

Prosedur ini dilakukan oleh ahli bedah untuk menghilangkan bagian keseimbangan telinga bagian dalam, sehingga menghilangkan fungsi keseimbangan dan pendengaran dari telinga yang terpengaruh. Prosedur ini dilakukan jika Anda memiliki hampir semua gangguan pendengaran di telinga yang terkena.

 

  1. Anonim. 2020. Ménière’s disease. https://www.nhs.uk/conditions/menieres-disease/. (Diakses pada 30 Agustus 2019).
  2. Lava, Neil. 2018. What Is Meniere’s Disease?. https://www.webmd.com/brain/what-is-meniere-disease#1. (Diakses pada 29 Agustus 2019).
  3. Martel, Jenelle. 2018. What is Meniere’s disease?. https://www.healthline.com/health/menieres-disease#menieres-disease-diet. (Diakses pada 30 Agustus 2019).
  4. Mayo Clinic Staff. 2018. Meniere’s disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/menieres-disease/symptoms-causes/syc-20374910. (Diakses pada 30 Agustus 2019).
  5. NIH  Publication. 2010. Ménière’s Disease. https://www.nidcd.nih.gov/health/menieres-disease. (Diakses pada 30 Agustus 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi