Hindari beberapa pantangan cacar air seperti kontak dengan orang lain, menggaruk kulit, makan makanan pedas, asin, berlemak, dll. Ketahui apa saja yang harus dihindari dan tips mengobati cacar air dalam pembahasan ini.
Pantangan Cacar Air yang Harus Diperhatikan
Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Infeksi ini sangat menular melalui kontak langsung dan udara dari orang yang terinfeksi. Gejalanya berupa ruam kulit, bercak merah, bintil-bintil berisi air, dan kulit gatal.
Ada beberapa pantangan yang harus dihindari agar Anda cepat sembuh dari cacar air dan tidak menularkannya ke orang lain, sebagai berikut:
1. Hindari Kontak dengan Orang Lain
Bila Anda sedang mengalami cacar, mohon hindari kontak langsung dengan orang lain karena virus varicella-zoster sangat menular. Sebaiknya tidak pergi ke kantor, sekolah, tempat umum, atau tempat keramaian lainnya selama 5 hari atau sampai gejala cacar hilang.
Penderita cacar juga disarankan tidak melakukan kontak dengan orang-orang yang berisiko tinggi tertular cacar air, yaitu:
- Wanita hamil
- Bayi dan anak-anak
- Semua orang dengan sistem imun lemah
- Orang yang sedang menjalani perawatan kanker dengan kemoterapi
- Orang yang sedang menggunakan obat steroid tablet
Sebaiknya, penderita cacar air tetap diam di rumah dan juga membatasi kontak dengan anggota keluarga yang belum pernah mengalami cacar air sebelumnya. Pembatasan ini dapat mencegah penyebaran virus varicella-zoster dari skala kecil.
2. Jangan Menggaruk Cacar
Gejala cacar air berupa bintil-bintil merah berisi cairan yang menyebabkan gatal. Penderita cacar air mungkin tidak tahan dan sangat ingin menggaruknya, namun disarankan jangan menggaruknya sedikit pun. Menggaruk bagian cacar dapat memicu jaringan parut atau bekas luka. Anda juga dapat berisiko infeksi bakteri kulit dan memperlambat proses penyembuhan cacar air.
Bila Anda tidak tahan menahan rasa gatal kulit tersebut, lakukan beberapa tips berikut:
- Usap atau tepuk-tepuk area kulit yang gatal.
- Kompres air hangat.
- Mandi dengan pasta oatmeal yang dapat Anda buat secara alami atau dapat membelinya di toko obat.
- Oleskan losion atau obat topikal lain untuk gatal-gatal yang mengandung calamine atau antihistamin.
- Gunakan pakaian yang berbahan adem dan longgar.
Jangan menggaruk cacar karena malah akan memecahkan cacar secara tidak alami dan menimbulkan luka kulit.
3. Hindari Bepergian Jauh atau Travelling
Anda atau anak Anda mungkin tertular cacar air di perjalanan wisata atau ke suatu tempat yang jauh dari rumah. Bila terjadi, Anda dilarang pergi dengan transportasi apapun khususnya pesawat. Anda harus menunggu hingga 6 hari sampai gejala ruam kulit cacar air hilang. Anda harus memastikan lepuh cacar air sudah kering dan sembuh. Anda baru bisa melanjutkan perjalanan hingga merasa cukup sehat untuk kembali ke rumah.
4. Jangan Menyebarkan Virus ke Orang Lain
Bila ada anggota keluarga yang terkenal cacar air, penyebaran virus varicella-zoster di lingkungan rumah harus dihentikan. Caranya dengan membatasi kontak langsung dan membersihkan seluruh ruangan di rumah.
Pasalnya, virus varicella-zoster berisiko menyebar melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi. Terutama bila Anda memiliki anak kecil, bersihkan semua benda-benda anak termasuk mainan, selimut, alat makan, pakaian, dan barang lainnya yang mungkin terkontaminasi.
5. Jangan sampai Dehidrasi
Makan sehat dan memenuhi kebutuhan cairan harian adalah kunci untuk memperkuat tubuh dalam mengatasi virus penyebab cacar air lebih cepat. Cacar air juga dapat menyebabkan mulut dan tenggorokan kering, serta meningkatkan risiko dehidrasi.
Penderita cacar air harus minum 8 gelas air mineral per hari (2 liter) atau minum cairan hidrasi lain seperti air kelapa, teh herbal, minuman khusus olahraga yang rendah gula, atau minuman dengan infus elektrolit. Hindari minuman yang bikin Anda cepat haus seperti kopi, soda, minuman manis, atau minuman berenergi.
6. Hindari Makanan Asin
Makanan asin juga termasuk pantangan cacar air. Pasalnya, makanan asin dapat memperburuk gejala tenggorokan kering yang meningkatkan risiko dehidrasi. Jadi, hindari berbagai makanan asin seperti sup dengan kaldu ayam, keripik, kue kering asin, dll.
7. Hindari Makanan Berlemak
Makanan berlemak seperti donat, gorengan, keripik, kue kering, ayam goreng, dan lainnya mungkin sangat menggoda saat Anda sedang sakit. Walaupun demikian, sebaiknya hindari semua jenis makanan berlemak tinggi yang tidak sehat saat sedang sakit cacar air. Makanan dengan lemak tinggi dapat meningkatkan efek peradangan tubuh.
Hasilnya, iritasi pada kulit akibat cacar air akan semakin buruk dan memperlambat penyembuhan. Anda dapat konsumsi makanan dengan lemak sehat seperti kentang rebus, alpukat, ubi jalar, tahu, ayam rebus, ikan rebus, dll.
8. Hindari Makanan Pedas
Hindari makanan pedas seperti cabai, sambal, lada, dan bawang putih karena akan meningkatkan sensasi peradangan dan kulit terbakar. Terlebih bila pasien memiliki lepuh cacar air di sekitar mulut. Ganti dengan makanan hambar yang menenangkan seperti nasi, pasta, oatmeal, atau roti.
9. Hindari Makanan Asam
Hindari makanan yang bersifat asam (acid) seperti acar, nanas, tomat, cuka, dan kopi. Ganti menu Anda dengan buah dan sayur yang bersifat non-acid seperti pisang, melon, beri, brokoli, kale, bayam, dan timun.
10. Jangan Terlalu Banyak Menggunakan Ibuprofen atau Obat (OAINS) Lainnya
Obat parasetamol seperti ibuprofen digunakan untuk mengatasi demam, namun sebaiknya tidak digunakan pada demam saat cacar air. Cacar air adalah infeksi akibat virus yang berarti sistem imun tubuhlah yang akan bekerja untuk membunuh virus tersebut.
Obat demam termasuk aspirin, ibuprofen, dan obat antiinflamasi lainnya hanya dapat meredakan gejala, bukan menyembuhkan infeksi virus tersebut. Selain itu, penggunaan obat aspirin dan ibuprofen pada pasien cacar air memiliki efek samping yang membahayakan pada anak-anak.
Itulah beberapa pantangan cacar air. Selain konsumsi obat yang diresepkan dokter, Anda harus mengikuti pola hidup sehat serta menghindari beberapa jenis makanan dan kebiasaan demi mempercepat kesembuhan.
- Gordon, Lauren. 2016. Have Chicken Pox? Foods to Eat and Avoid. https://www.thedailymeal.com/entertain/have-chicken-pox-foods-eat-and-avoid-slideshow. (Diakses pada 28 September 2020).
- NHS. 2019. Chickenpox. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/infections-and-poisoning/chickenpox. (Diakses pada 28 September 2020).
- Snyder, Cecilia, MS, RD. 2020. What to Eat When You Have Chickenpox — and What to Avoid. https://www.healthline.com/nutrition/chicken-pox-diet. (Diakses pada 28 September 2020).
- WebMD. 2019. What’s the Treatment for Chickenpox?. https://www.webmd.com/children/understanding-chickenpox-treatment. (Diakses pada 28 September 2020).