DokterSehat.Com – Vitiligo mungkin merupakan salah satu penyakit kulit yang mungkin asing didengar. Namun tanpa sadar kita sering melihat seseorang yang memiliki penyakit ini tetapi mungkin tidak paham bahwa penyakit tersebut adalah vitiligo. Bahkan terkadang seseorang terkesan risih untuk sekedar berjabat tangan atau bersentuhan kulit dengan penderita penyakit ini. Oleh karena itu perlu diluruskan kembali mengenai penyakit ini.
Vitiligo merupakan penyakit yang menyebabkan terbentuknya bercak-bercak putih pada kulit. Penyakit ini dapat terjadi pada segala usia, tetapi sering terjadi pada usia 20 tahunan. Perkembangan vitiligo sulit diprediksa karena umumnya berbeda-beda pada setiap penderita, ada yang mengalami perkembangan yang cepat atau lambat tergantung respon antibodi tubuh seseorang terhadap penyakit ini. Sebagian besar penderitanya mengalami kehilangan pigmen kulit secara perlahan-lahan pada hampir seluruh permukaan kulit. Penyakit ini diyakini merupakan penyakit autoimun yang menyerang sistem kekebalan diri seseorang.
Penyakit jangka panjang ini dapat menyerang semua bagian kulit tubuh. Bagian kulit yang sering terkena vitiligo adalah bagian kulit yang sering terpapar matahari seperti tangan, kaki, wajah, leher serta bibir. Vitiligo juga dapat menyerang akar rambut yang menyebabkan rambut yang tumbuh menjadi warna putih. Gejala utama yang paling menonjol adalah munculnya bercak-bercak yang awalnya berwarna lebih muda dari pada kulit normal yang kemudin berubah menjadi warna keputihan. Bercak-bercak tersebut bersifat permanen dan rentan terbakar sinar matahari. Walaupun tidak menyebabkan iritasi atau ruam, bercak tersebut terkadang menyebabkan gatal.
Beberapa pakar menyebutkan penyakit ini berhubungan dengn beberapa faktor risiko yaitu :
- Faktor keturunan
Sekitar satu dari lima pengidap vitiligo memiliki penyakit yang sama.
- Mengidap penyakit autoimun lain seperti hipertiroidisme, DM tipe 1 atau penyakit Addison
- Stress berlebih
- Sering terpapar matahari dalam jangka waktu yang lama secara terus menerus
Walaupun tidak menular dan tidak mengancam nyawa, penyakit ini mengganggu kepercayaan diri seseorang. Selain itu, terkadang penyakit ini juga menyebabkan stigma negatif di masyarakat. Tugas kita yang sehat adalah memberikan motivasi dan dukungan kepada penderitanya dan menyarankan untuk dapat segera berobat ke dokter. Pengobatan yang ada saat ini sebatas mengurangi gejalanya bukan menyembuhkan menjadi normal, namun paling tidak dapat memberikan kepercayaan diri kepada pengidapnya.