Terbit: 22 June 2018
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Setiap orang pasti pernah mengalami stres dalam hidup. Saat stres melanda, semua sistem dalam tubuh akan merespon dengan cara yang berbeda-beda. Pada umumnya, bagian tubuh yang banyak terganggu akibat stres adalah sistem pencernaaan. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa stres juga bisa menimbulkan masalah pada kulit?

6 Masalah Kulit yang Bisa Terjadi Saat Anda Stres

Pada dasarnya stres merupakan reaksi alami tubuh dalam menghadapi perubahan tertentu. Stres bermanfaat secara positif karena membuat seseorang waspada dalam menghindari bahaya, namun juga dapat menjadi negatif jika stres berlangsung lama.

Stres bisa memengaruhi berbagai aspek kehidupan, dari emosi, kemampuan berpikir, perilaku hingga kondisi kesehatan. Gejala stres bisa semakin berbahaya jika orang memilih cara yang tidak sehat untuk mengatasinya, seperti menggunakan alkohol, merokok, hingga narkoba.

Setiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda. Mulai dari gelisah, frustasi, sulit untuk santai, rasa kesepian, merasa tidak berharga, percaya diri yang menurun hingga depresi. Selain itu, gejala stres juga dapat terlihat dari tindakan yang menarik diri dari lingkungan sosial.

Perlu diketahui bahwa tingkat stres yang dirasakan tiap orang juga berbeda. Beberapa faktor yang memengaruhi seperti hubungan dengan orang lain, besarnya tanggung jawab, kejadian traumatis, dukungan yang diperoleh, dan lain-lain.

Berikut ini adalah beberapa masalah yang bisa dialami kulit saat Anda sedang stres, di antaranya:

  1. Mengalami eksem

Eksem adalah kelainan kulit dengan ciri peradangan atau bengkak, kemerahan, dan rasa gatal. Walaupun tidak menular, kelainan ini menyebabkan rasa tidak nyaman pada bagian kulit yang terkena. Walaupun penyebabnya belum dapat dipastikan dengan pasti, ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu eksem salah satunya adalah stres.

2. Munculnya jerawat

Saat stres melanda biasanya Anda akan memilih makanan yang kurang sehat. Asupan nutrisi yang buruk ini pada akhirnya bisa memengaruhi kondisi kulit. Beberapa makanan yang dikonsumsi saat stres ternyata terkait langsung dengan penyebab munculnya jerawat.

Terlebih, jika kulit Anda termasuk dalam kategori yang rentan terhadap jerawat, stres justru semakin memperburuk keadaan, untuk mengatasi hal ini ahli dermatologi menyarankan untuk berolahraga secara teratur, tidur tujuh sampai delapan jam dan rutin membersihkan wajah sebelum tidur.

3. Penuaan lebih cepat

Sebuah penelitian mengungkapkan, penuaan kulit dapat terjadi lebih cepat karena stres. Meski begitu temuan ini tidak dapat menjelaskan dengan pasti kenapa hal ini bisa terjadi. Akan tetapi, ada hal-hal yang berkontribusi pada penuaan kulit seperti epinephrine, norepinephrine dan kortisol. Semua zat yang dilepaskan saat stres itu ternyata dapat merusak struktur DNA.

4. Mengalami psoriasis

Psoriasis adalah kondisi kulit yang memerah dan bersisik. Hal ini biasanya disertai dengan rasa gatal atau perih. Penyakit ini sangat berhubungan dengan faktor pencetus, antara lain stres psikologis, infeksi, trauma, penggunaan obat dan alkohol.

5. Biduran

Biduran atau dalam bahasa medis disebut urtikaria adalah reaksi pada kulit yang berwarna merah atau putih dan terasa sangat gatal. Penyakit ini umumnya mudah menyebar dan disebabkan alergi atau stres. Gejalanya dapat bertahan berjam-jam hingga beberapa hari.

6. Keratosis pilaris (kulit ayam)

Biasanya muncul pada anak/dewasa muda dengan kulit yang atopik (sensitif). Orang awam sering menyebut keratosis pilaris dengan sebutan kulit ayam karena bentuknya menyerupai kulit ayam.

Stres dan kulit adalah suatu ikatan yang sangat erat dan sangat sulit untuk dipisahkan. Penelitian menunjukkan bahwa minimal 30 % pasien penyakit kulit memiliki dasar masalah psikologis yang tidak terdeteksi pada kunjungan awal mereka ke dokter spesialis kulit.

Namun pada kunjungan berikutnya, masalah tersebut umumnya dapat diketahui sehingga dampaknya dapat sangat nyata dalam kemajuan penyembuhan masalah kulit.

Selain kulit, dampak negatif lain yang bisa terjadi saat Anda dilanda stres adalah:

  • Gangguan pernapasan

Stres bisa membuat Anda kesulitan bernapas. Kondisi ini sangat berbahaya bagi penderita asma atau gangguan paru-paru. Selain itu, stres juga dapat membuat napas tersengal-sengal, pada orang yang rentan mengalami serangan panik.

  • Gangguan pencernaan

Gangguan pada pencernaan adalah masalah umum yang dialami oleh orang yang sedang stres, ada yang memilih untuk mengonsumsi banyak makanan, akan tetapi ada juga yang memilih untuk makan lebih sedikit.

Kedua hal itu dapat memicu rasa tidak nyaman pada perut bahkan bisa menyebabkan muntah. Selain itu, stres dapat memengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi pada tubuh, sehingga bisa menyebabkan diare atau sembelit.

  • Membuat lupa

Penelitian menunjukkan semakin berat gejala stres yang dirasakan, semakin sering kemungkinan seseorang menjadi pelupa. Bahkan, stres yang hanya terjadi beberapa saat, mampu memengaruhi komunikasi antara sel otak dalam menyimpan informasi dan memori.

  • Rambut rontok

Stres dapat meningkatkan kecepatan rambut rontok lebih dari normal. Bila pada kondisi normal rambut rontok sekitar 100 helai per hari, pada saat stres rontok bisa mencapai setengah atau tiga perempat total rambut. Kerontokan pada rambut akan muncul beberapa minggu bahkan bulan setelah stres muncul dan membaik 6-8 bulan setelahnya.

  • Otot menjadi tegang

Tubuh yang stres membuat otot menegang dan baru bisa kembali rileks saat stres mereda. Hal itu merupakan cara alami tubuh melindungi diri dari rasa sakit dan cedera. Stres yang terjadi terus-menerus dan dalam jangka panjang dapat memicu penyakit seperti sakit kepala dan migrain yang diakibatkan tegangnya otot di sekitar kepala, leher dan bahu.

  • Jantung dan tekanan darah tinggi

Jika stres terjadi terus menerus tanpa mendapatkan penanganan, maka dampak terburuknya akan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, stroke, hingga serangan jantung.

Langkah yang Harus Dilakukan untuk Mengendalikan Stres

Setelah Anda mengetahui sejumlah dampak buruk stres pada kesehatan, langkah selanjutnya adalah melakukan hal-hal yang dapat memberikan relaksasi untuk tubuh dan pikiran, seperti:

  • Menyibukkan diri dengan hobi

Lakukanlah semua kegitan yang Anda sukai, apakah belanja, jalan-jalan di mal, karaoke, nonton film, berkebun, memasak, atau pergi ke taman? Anda bisa melakukan apa saja yang bisa membuat tubuh dan pikiran menjadi rileks.

  • Meditasi

Meditasi bisa membantu Anda menenangkan pikiran. Anda bisa mencoba olahraga seperti yoga yang juga mengajarkan cara bermeditasi.

  • Olahraga

Selain membuat tubuh sehat, olahraga juga bisa meredakan stres. Satu cara yang sederhana dapat berupa berjalan kaki atau bersepeda mengitari komplek rumah.

  • Jangan berlebihan memandang masa lalu

Anda tidak perlu berkutat pada kehidupan masa lalu, terutama jika hal itu membuat Anda sedih. Hiduplah di masa sekarang. Lupakan pula ekspektasi negatif mengenai kehidupan di masa depan. Biarlah hidup mengalir sebagaimana adanya. Percayalah, jika Anda menjalani masa sekarang dengan bahagia dan positif, maka hal itu akan berdampak untuk masa depan Anda.

  • Kontrol diri

Selalu konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Hindari merokok, mengonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang.

Jika beberapa cara di atas sudah Anda coba tetapi stres tak kunjung hilang, Anda bisa menemui psikolog atau psikiater yang akan membantu Anda menangani stres. Ingat, stres berat dan berkepanjangan akan merusak kesehatan secara umum.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi