Terbit: 18 September 2018 | Diperbarui: 31 May 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Tahukan Anda tantang kondiloma akuminata? Nama tersebut mungkin sedikit asing bagi Anda, tetapi Anda tentunya tidak asing lagi dengan istilah kutil kelamin. Kondiloma akuminata adalah nama lain dari kutil kalamin atau kutil genitalis yang merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual. Ketahui selangkapnya tentang kondiloma akuminata mulai dari penyebab, penularan, gejala, dan juga pengobatan melalui artikel ini!

Kondiloma Akuminata, Kutil Kelamin yang Disebabkan oleh HPV

Penyebab dan Penularan

Kondiloma akuminata atau kutil kelamin disebabkan oleh infeksi virus human papillomavirus atau HPV yang memang merupakan jenis virus yang menyebabkan munculnya kutil di berbagai bagian tubuh manusia. Risiko penularan penyakit ini lebih banyak menyerang wanita daripada pria.

Penyakit ini paling banyak diderita oleh individu berusia antara 15-30 tahun dan lebih banyak lagi usia 20-24 tahun atau pada individu yang aktif secara seksual. Beberapa tempat bisa ditemukannya kutil kelamin pada wanita adalah di leher rahim, vagina, vulva, perineum (area antara anus dan vagina), sedangkan pada pria mungkin ditemukan di kantong zakar, penis, dan juga area sekitar anus.

Penyakit ini bisa menular melalui kontak seksual. Jika seseorang melakukan oral seks dengan orang yang memiliki kutil kelamin, maka kutil juga bisa menular dan berpotensi muncul di area mulut dan tenggorokan. Kondiloma akuminata akan lebih berisiko menular pada individu yang aktif secara seksual, suka beronta-ganti pasangan, dan juga memiliki riwayat penyakit menular seksual.

Gejala

Munculnya kondiloma akuminata atau kutil kelamin ditandai dengan beberapa gejala seperti munculnya benjolan yang serupa warna kulit atau juga bisa berwarna keabuan di sekitar area genital. Kutil kelamin umumnya berukuran kecil sehingga terkadang kehadirannya tidak disadari. Bentuk kutil sering kali mirip dengan kembang kol yang menandai adanya beberapa kutil yang tumbuh di tempat yang sama.

Gejala lain yang muncul akibat kondiloma akuminata adalah rasa gatal pada area genital yang membuat tidak nyaman. Bagi wanita, keberadaan kutil kelamin juga bisa menyebabkan terjadinya pendarahan ketika sedang melakukan hubungan seksual.

Pada penderita kondiloma akuminata, bisa juga terjadi infeksi subklinis atau infeksi yang tidak ditandai dengan gejala. Pada tahap ini biasanya kutil tidak dapat terdeteksi dengan sendirinya, namun yang mengalami infeksi masih memiliki potensi untuk menularkan virus pada pasangannya yang belum terinfeksi.

Pengobatan

Pengobatan untuk kondiloma akuminata tidak selalu dibutuhkan. Terkadang penyakit ini bisa pulih dengan sendirinya. Umumnya pemeriksaan dan pengobatan dipilih bertujuan untuk mengatasi rasa sakit atau gatal, mencegah penyebaran virus HPV ke bagian tubuh lain atau ke orang lain, atau untuk memastikan bahwa benjolan yang muncul bukanlah gejala peyakit yang lebih berbahaya seperti kanker.

Berikut adalah jenis-jenis metode pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi kondiloma akuminata:

  • Obat topikal yang langsung diaplikasikan ke bagian kulit kelamin seperti Imuquimod yang berfungsi untuk meningkatkan imunitas dan mengatasi infeksi, Podofilox yang bertugas untuk mencegah pertumbuhan sel kutil, atau salep ekstrak teh hijau (sinecatechins).
  • Cryosurgery atau teknik bedah beku untuk mengangkat kutil kelamin dengan cara membekukannya menggunakan nitrogen cair.
  • Pengobatan dengan terapi laser untuk menghilangkan kutil kelamin.
  • Kauterisasi atau electocautery yang merupakan teknik menghilangkan kutil menggunakan arus listrik.
  • Suntikkan obat interferon pada kutil (memerlukan studi lebih lanjut)
  • Pengangkatan kutil dengan prosedur operasi pembedahan.

Penyakit yang satu ini dapat dicegah dengan cara menghindari berbagai perilaku seks yang dianggap tidak aman. Seks menggunakan kondom dan berhenti bergonta-ganti pasangan juga bisa menjadi salah satu langkah untuk menghindari penularan penyakit ini, tapi tidak ada jaminan sepenuhnya bahwa langkah ini dapat menghindarkan Anda dari infeksi HPV. Pada wanita, vaksinasi kanker serviks diketahui juga dapat turut mencegah penyakit ini. Tapi sebaliknya, beberapa jenis HPV juga memiliki potensi untuk menjadi penyebab kanker.

Jika Anda mengalami salah satu gejala penyakit ini, jangan panik dan segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan disgnosa tentang gangguan yang Anda alami. Diskusikan dengan pasangan Anda untuk membatasi aktivitas seksual untuk menghindari penularan. Lebih baik lagi jika pasangan Anda juga memeriksan diri karena meskipun belum menunujukkan gejala, seseorang bisa saja sudah masuk ke tahap infeksi subklinis.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi