DokterSehat.Com – Nyamuk adalah salah satu serangga yang cukup mudah ditemui di hampir berbagai pelosok daerah di tanah air. Serangga ini termasuk cukup mengganggu mengingat bisa membuat gigitan yang terasa sangat gatal dan juga beresiko menyebarkan berbagai macam penyakit. Seringkali gigitan nyamuk ini disertai dengan bentolan berwarna merah dan rasa gatal yang sangat tidak tertahankan sehingga kita pun akan cenderung menggaruknya dengan keras. Sayangnya, bagi pakar kesehatan, menggaruk bekas gigitan nyamuk ternyata sangat tidak direkomendasikan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Pakar kesehatan menyebutkan jika kita menggaruk bekas gigitan nyamuk, kita justru akan membuat efek gigitan nyamuk ini menjadi lebih parah. Hal ini dikarenakan saat kita digigit nyamuk, nyamuk meninggalkan semacam cairan khusus di balik kulit yang dianggap tubuh kita sebagai benda asing. Tubuh kita sendiri cenderung akan mengenali benda asing ini sebagai hal yang harus segera diatasi sehingga tubuh kita akan segera mengeluarkan zat antibodi yang disebut sebagai histamine. Sebagai informasi, antibodi histamine ini adalah semacam senyawa kimia yang akan membuat kulit kita justru terasa sangat gatal dan cenderung membengkak. Jadi, rasa gatal ini bukan disebabkan oleh gigitan nyamuk, namun justru oleh proses alami tubuh mengatasi gigitan nyamuk.
Jika kita menggaruk bekas gigitan nyamuk ini, proses penyembuhan kulit dan mengusir cairan dari nyamuk ini akan terganggu. Hasilnya, tubuh akan memperbanyak pelepasan histamine dan pada akhirnya rasa gatal justru akan semakin terasa dan biasanya kulit akan cenderung semakin membengkak.
Dengan adanya fakta ini, ada baiknya kita memang tidak segera menggaruk bekas gigitan nyamuk pada kulit meskipun terasa sangat gatal. Alih-alih menggaruknya dan berpotensi membuat bekas gigitan ini semakin parah, lebih baik kita mengolesinya denga minyak telon atau minyak kayu putih yang akan mengurangi pembengkakan dan rasa gatal.