Terbit: 23 June 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Sering dianggap mirip, ada banyak perbedaan kudis dan kurap yang perlu Anda ketahui agar tidak lagi keliru. Bagaimana membedakannya? Yuk, simak perbedaanya dalam penjelasan di bawah ini!

Jangan Keliru, Kenali Perbedaan Kudis dan Kurap yang Sering Dianggap Sama

Perbedaan Kudis dan Kurap

Kudis adalah kondisi kulit gatal yang disebabkan tungau yang disebut Sarcoptes scabiei. Sedangkan kurap adalah ruam melingkar berwarna merah di kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur.

Tidak hanya itu saja, ada banyak perbedaan lainnya yang perlu untuk Anda ketahui, termasuk gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan.

Berikut ini sejumlah perbedaan kurap dan kudis, di antaranya:

1. Gejala

Gejala paling sering terjadi dari kudis adalah ruam yang sangat gatal, biasanya lebih buruk di malam hari. Terkadang, tampak jejak lubang kecil dan tidak beraturan yang terdiri dari lepuh atau tonjolan kecil di kulit.

Tonjolan tersebut merupakan tempat di mana tungau betina menggali untuk menembus kulit. Jejak atau jalur ini bisa berupa garis berwarna kulit atau abu-abu.

Jejak lubang kecil biasanya muncul di lipatan kulit. Meskipun hampir semua bagian tubuh dapat terkena, pada orang dewasa dan anak-anak, kudis paling sering ditemukan di banyak bagian tubuh, termasuk:

  • Di sela-sela jari.
  • Ketiak.
  • Sekitar payudara.
  • Sekitar pinggang.
  • Sepanjang bagian dalam pergelangan tangan.
  • Siku bagian dalam.
  • Telapak kaki.
  • Sekitar kelamin pria.
  • Bokong.
  • Lutut.

Sedangkan kurap dapat menyerang kulit di hampir semua bagian tubuh hingga kuku tangan dan kaki. Gejalanya sering kali tergantung pada bagian tubuh mana yang terinfeksi, tetapi biasanya menyebabkan gejala berikut:

  • Kulit yang gatal.
  • Ruam berbentuk cincin bersisik, biasanya di badan, lengan, bokong, dan kaki.
  • Kulit merah, bersisik, dan pecah-pecah.
  • Rambut rontok.

Gejala kurap biasanya muncul antara 4 sampai 14 hari setelah kulit bersentuhan dengan jamur penyebab kurap.

Baca Juga: Perbedaan Kulit Lembap dan Berminyak? Ini Ciri dan Cara Mengatasinya

2. Penyebab

Perbedaan kudis dan kurap juga dapat dilihat dari penyebab yang mendasarinya. Kudis dapat disebabkan oleh tungau yang disebut Sarcoptes scabiei. Tungau dapat hidup dan bertelur di lapisan pertama kulit.

Gejalanya bisa berlangsung hingga enam minggu untuk muncul. Selama waktu ini, tungau hidup, berkembang biak, dan menyebar. Biasanya, orang dapat terinfeksi setelah kontak langsung dengan orang yang menderita kudis.

Penyakit kulit ini juga dapat menyebar secara tidak langsung melalui kontak dengan benda-benda yang telah digunakan oleh orang yang terinfeksi, seperti tempat tidur atau pakaian.

Sedangkan kurap disebabkan oleh parasit jamur yang hidup di sel-sel pada lapisan luar kulit. Kurap dapat menular dengan sejumlah cara, termasuk:

  • Manusia ke manusia. Kurap biasanya menyebar melalui kontak langsung dari kulit ke kulit dengan orang yang terinfeksi.
  • Hewan ke manusia. Orang dapat tertular kurap dengan menyentuh hewan yang terinfeksi kurap. Kurap dapat menular ketika membelai atau merawat anjing atau kucing.
  • Melalui benda ke manusia. Kurap bisa menular melalui kontak dengan benda atau permukaan yang baru saja disentuh oleh orang atau hewan yang terinfeksi kurap, seperti pakaian, handuk, seprai, sisir, atau sikat.
  • Tanah ke manusia. Meskipun jarang terjadi, kurap bisa menyebar ke manusia melalui kontak dengan tanah yang terinfeksi. Infeksi kemungkinan besar terjadi hanya dari kontak yang lama dengan tanah yang sangat terinfeksi.

3. Pengobatan

Dalam beberapa kasus, kurap dapat diobati dengan obat yang dijual bebas (seperti krim/salep antijamur).  Biasanya obat-obatan tersebut perlu dioleskan ke kulit selama 2 hingga 4 minggu sebelum jamur hilang.

Apabila ruam kurap tidak kunjung hilang dalam waktu 4 minggu, sebaiknya periksakan ke dokter. Dokter umum atau dokter kulit dapat meresepkan obat antijamur yang lebih kuat, biasanya berupa tablet minum, untuk mengobati kondisi tersebut jika diperlukan.

Kudis dapat diobati dengan obat resep dari dokter, seperti krim dan losion. Dokter kemungkinan akan meminta pasien untuk mengoleskan obat ke seluruh tubuh, dari leher ke bawah, dan membiarkan obat setidaknya selama delapan hingga 10 jam sebelum dibilas. Beberapa perawatan perlu diulangi jika belum membaik atau jika ada jejak lubang baru dan ruam muncul.

Karena kudis menyebar dengan sangat mudah, dokter mungkin akan menganjurkan pengobatan untuk semua anggota keluarga dan kontak dekat lainnya, bahkan jika seseorang tidak menunjukkan tanda-tanda kutu kudis. Obat-obatan yang biasa diresepkan untuk kudis, termasuk krim permethrin, ivermectin, dan crotamiton.

Baca Juga: Kulit Sensitif? Ini Kandungan Skincare yang Wajib Dihindari!

4. Pencegahan

Kudis bisa dicegah dengan cara menghindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi. Meski begitu, seseorang yang terinfeksi sering kali tidak mengetahui bahwa dirinya terinfeksi.

Ketika salah satu anggota keluarga terinfeksi, dokter mungkin akan merekomendasikan agar semua anggota keluarga mendapatkan pengobatan.

Sedangkan pencegahan untuk kurap adalah dengan tidak berbagi pakaian, handuk, seprai, atau peralatan lainnya dengan orang yang terinfeksi, dan pastikan anak-anak mencuci tangan dengan sabun dan air setelah bermain bersama hewan peliharaannya.

Apabila mencurigai hewan peliharaan Anda telah terinfeksi kurap, segera bawa ke dokter hewan untuk diperiksa dan mendapatkan pengobatan.

Nah, itulah berbagai perbedaan kurap dan kudis yang perlu Anda tahu untuk memudahkan pengobatan dan pencegahannya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2018. How to Combat Lice, Scabies and Ringworm at School. https://www.usdermatologypartners.com/blog/how-to-combat-lice-scabies-and-ringworm-at-school/. (Diakses pada 23 Juni 2022)
  2. Anonim. 2020. Scabies Slideshow: Symptoms, Cause, and Treatments. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/ss/slideshow-scabies-overview . Diakses pada 23 Juni 2022)
  3. Anonim. 2022. Ringworm (body). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ringworm-body/symptoms-causes/syc-20353780. (Diakses pada 23 Juni 2022)
  4. Anonim. 2020. Scabies. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/scabies/symptoms-causes/syc-20377378. (Diakses pada 23 Juni 2022)
  5. Nall, Rachel. 2018. What is the difference between nummular eczema and ringworm?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322822#nummular-eczema. (Diakses pada 23 Juni 2022)
  6. Sawyers, Tessa. 2019. Scabies vs. Eczema. https://www.healthline.com/health/scabies-vs-eczema. (Diakses pada 23 Juni 2022)

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi